Chapter 8

911 109 10
                                    








"Abim. Aku mau ke supermarket, kamu mau nitip apa?"

"Gak ada. Kalo perlu yang lama, Ryuki mau main kesini."

"Oke."

Sepertinya mood Abim ini mudah sekali berubah. Baru kemarin Kala melihat raut kekhawatirannya dan sekarang harus berhadapan dengan Abim yang lain. Abim terlihat seperti dua orang berbeda.

Kala tidak ambil pusing dengan Abim yang kembali bersikap ke 'setelan' awalnya, toh ia juga sudah terbiasa. Beberapa bulan hidup dengannya cukup mengetahui karakter dan sifat Abim.

Kala tahu sebenarnya Abim adalah orang baik, ia hanya belum bisa menerima Kala di hidupnya. Kala hanya bisa memaklumi dan menunggu waktunya tiba.


Hari ini Kala berencana pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan dapur dan keperluannya. Senang sekali rasanya bisa menghirup udara luar.

Kala yang tengah memilih susu hamil dikejutkan oleh tepukan dibahunya, ia menoleh mendapati orang yang sangat familiar.

"J-jodi? temannya Abim?"

"Iya. Lo sendirian?" ucap Jodi seraya memberi gestur mencari eksistensi seseorang.

"Aku sendirian, kamu sendiri juga?"

"Gue lagi nemenin kakak gue, tuh." Jodi menunjuk kearah kakaknya dengan mengangkat dagu.

"Gue denger dari Abim, lo lagi hamil ya?" lanjutnya.

"I-iya."

"Selamat ya, sehat terus lo sama bayinya."

"Makasih."

"Pulang naek apa? mau sekalian bareng gue ngga?"

"Terimakasih tawarannya, ngga perlu repot-repot aku naik taksi aja lagipula aku mau mampir dulu ke toko kue."

Untuk beberapa detik Jodi terkesima dangan Kala di depannya, tutur kata yang lembut keluar dari bibirnya yang juga mengulas senyuman manis. Ia hanya mengaguminya tanpa niat sedikitpun untuk menggantikan posisi Abim.

Lo salah langkah kalo lo milih Ryuki, bim. Batin Jodi bergumam

"Oh oke, kalo gitu gue duluan ya. Lo hati-hati."

"Kamu juga."

Hampir tiga jam Kala menghabiskan waktu untuk berkeliling mengitari rak-rak yang berisi berbagai macam produk. Ia bersemangat sekali mendorong troli belanja mencari barang yang tercatat dalam daftar belanjanya.

Kala keluar dari pintu supermarket dengan menenteng dua kantong besar di kedua tangannya. Semangatnya yang sedari berangkat telah luntur digantikan oleh rasa lelah ingin pulang dan beristirahat, tapi ia teringat pesan Abim yang mengatakan agar ia sedikit lama diluar karena kekasihnya akan mengunjunginya.

Kala memutuskan untuk melipir ke sebuah toko kue di sekitaran supermarket, jarak dari supermarket ke toko kue lumayan dekat jadi ia menempuhnya dengan berjalan kaki.

Tepat di depan toko kue kantong belanjaan yang berada di tangan kanannya di serempet oleh anak-anak yang tengah bergurau mengendarai sepeda. Kantongnya robek menyebabkan barang belanjaannya berserakan.

Seseorang berada didalam toko kue yang sedang membersihkan kaca bagian depan toko, melihat kejadian itu lantas langsung berlari menghampiri.

"Aku bantu ya." Ia berucap tanpa melihat kearah orang yang tengah berjongkok kesusahan memunguti belanjaannya, tanpa menunggu jawaban ia langsung membantu memunguti.

Ketika ia hendak memasukan barangnya, ia melihat kantongnya robek dan berinisiatif untuk mengambilkan yang baru di tokonya.

"Yah...kantongnya robek."

A N A I A || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang