Chapter Spesial Ramadhan 💖

717 53 43
                                    

"Selamat puasa, my bae, my handsome best friend, Zayyan!"

Selamat menjalankan ibadah puasa buat uri lovely Zayyan, dan semua umat muslim tercinta, termasuk author sendiri 💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat menjalankan ibadah puasa buat uri lovely Zayyan, dan semua umat muslim tercinta, termasuk author sendiri 💖

Oiya, karena ini chapter spesial, jadi satu chapter ini ceritanya panjang banget, sama kayak chapter kemarin.

So, enjoy 💖

Selamat membaca 💖


****


Dua hari sebelum Ramadhan.

Malam itu.

Sepertinya ini pertama kali Zayyan mendatangi rooftop gedung OCJ sejak menjadi trainee. Suasana nya tenang dan nyaman. Wajar kalau banyak trainee dan juga staf yang sering nongkrong di rooftop ini, sekedar menikmati suasana dan melepas lelah. Dan di cerita ini, udah berapa banyak adegan drama yang pernah terjadi di rooftop ini.

Zayyan duduk dilantai rooftop, memandang langit. Gelap tanpa bintang. Karena bintang itu ada di senyuman manis mamanya di Indonesia, yang terbayang di ingatan Zayyan.

Maaf, mama. Lebaran tahun ini, Zayyan nggak bisa pulang. Itulah ungkapan hati Zayyan. Dan mamanya pasti mengerti, bahwa anaknya sedang berjuang di negeri orang.

Zayyan mengingat Ramadhan tahun lalu, saat masih di Indonesia.



Saat itu hari pertama Ramadhan. Menjelang sore, Zayyan dan adik laki-lakinya membantu sang mama memasak berbagai macam takjil. Sambil membantu memasak, Zayyan mengeluh, "Ajay kan cowok, ma. Masa' disuruh bantuin masak?!"

Tangan mama Vera ngegeplak bahu Zayyan. "Mau cowok, kek, mau cewek, kek, emangnya kamu nggak butuh makan?! Selama kamu masih butuh makan, kamu harus bisa masak!"

"Iya, maaf," kata Zayyan.

Sore hari pun tiba. Dua jam sebelum waktu berbuka, mama Vera dibantu Zayyan dan adiknya, meletakkan meja panjang didepan rumah. Kemudian, berbagai macam takjil yang baru selesai dimasak, diletakkan diatas meja panjang itu. Ada kolak, gorengan, lontong, dan kue-kue kecil. Rumah keluarga Zayyan yang terletak di pinggir jalan, mereka manfaatkan depan rumah untuk berjualan takjil, demi menambah penghasilan.

Zayyan dan adiknya dibiarkan istirahat didalam rumah, sedangkan mama Vera melayani banyak pembeli yang berdatangan. Dua jam kemudian, tibalah waktu berbuka. Usai berbuka puasa dan sholat Maghrib, mama Vera kembali menghampiri lapak dagangan nya, dan masih ada beberapa orang yang membeli, walaupun jumlah pembeli tidak sebanyak saat masih sore.

Xodiac Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang