Touch (54)

425 50 3
                                    

Jaehan menatap Yechan yang bolak-balik dapur dan meja makan yang ada diruangan yang berbeda, mengikuti Ibu dan kedua Nuna nya. Membereskan acara sarapan mereka padahal Ibu sudah mengatakan untuk tak perlu membantu. Tapi Yechan bersikeras.

Setelah kejadian tadi, saat Jaehan berbicara seperti itu, ia berdiri dan melepaskan diri dari pelukan Yechan.

Sorot matanya terluka, dan dadanya naik turun bergemuruh.

Jaehan sudah mencoba menahannya, tapi saat Yechan menatapnya dengan sangat lembut seperti tadi, ia tidak sanggup untuk tidak mengutarakan apa yang ia rasakan.

Bagaimana rasanya mencium Yechan saat Yechan belum mengerti arti berciuman?

Tapi, benarkah sebelum perempuan itu Yechan tak pernah mencium siapapun?

Bagaimana jika Yechan terlalu sering melakukan itu bahkan sebelum ini?

Yechan itu masih muda. Masih terlalu naif untuk tidak ingin melakukan hal-hal nakal seperti itu. Juga, pergaulan bebas yang sering di lihatnya baik di sosial media ataupun di kehidupan nyata sekarang pasti ikut mempengaruhi tumbuh kembang dan rasa penasaran Yechan.

Bukannya ia sendiri tak pernah melakukan itu.

Jaehan pernah melakukannya.

Satu kali.

Bersama perempuan yang dulu sangat ia sukai.

Hubungan mereka yang terjalin dari sekolah menengah atas sampai empat tahun kemudian adalah bukan waktu yang sebentar. Walaupun sekarang ia menganggap bahwa masa itu adalah masa-masa cinta monyet yang banyak dilakukan anak-anak sekolah.

Dengan sifat pengecutnya, Jaehan hanya pernah mencium perempuan itu satu kali di bibir.

Sisanya, ia lebih sering melabuhkannya di pipi,  atau di kening.

Katanya, karena Jaehan tak terbiasa melakukannya. Dan itu membuat Jaehan tak nyaman.

Perempuan cantik dan manis itu hanya tersenyum dan mengiyakan. Kekagumannya pada sosok Jaehan membuatnya menerima apapun yang Jaehan lakukan.

Hubungan manis itu hanya berlangsung di area sekolah, dimana waktu istirahat sedang berlangsung. Dengan Jaehan yang menemani nya menunggu busway, menaikinya bersama, walaupun Jaehan tau bahwa rumah mereka tidak searah. Setelah kekasih nya turun, Jaehan kembali ke jalur busway dan menunggu busway yang menuju rumahnya.

Mereka terlalu polos, dan kaku. Untuk satu sama lain.

Sampai Jaehan pamit ingin mengejar cita-citanya yang ingin menjadi idol. Awal dari kehancuran hubungan manis mereka.

Jaehan bilang, ia bisa pulang satu minggu sekali untuk bertemu. Tapi kenyataannya berbeda.

Sampai saat dimana perempuan itu mengirimkan email padanya dan mengatakan bahwa ia bersama kedua orang tuanya akan pindah ke Amerika, mengikuti pekerjaan Ayahnya yang di pindah tugaskan.

Jaehan bahkan membuka email itu satu hari setelah keberangkatan sang kekasih. Karena jadwal ia yang padat demi untuk memasuki ajang survival yang lumayan terkenal di Korea.

Sejak saat itu, Jaehan tak pernah terlihat menyukai seseorang di dalam hidupnya. Sampai saat drama yang di bintanginya dan Yechan keluar, Ayah, Ibu, dan kedua Nuna nya sadar. Bahwa ada yang berbeda dari sorot mata Jaehan.

"Jaehanie Hyung?"

Usapan di rambutnya membuat Jaehan mengerjap, dan menatap Yechan. Ia mendongak.

"Hyung ingin kembali ke kamar?" Yechan menatap Jaehan dengan sorot khawatir. Takut sekali jika Jaehan menolaknya. "Ibu dan Ayah mengatakan bahwa hari ini mereka ada acara dari rekan bisnis Ayah sedang melangsungkan pernikahan anaknya. Hyung bosan?"

Touch☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang