Chapter Bonus : Part 4

7 2 0
                                    

Pairing: Beomgyu x Female OC

Word count: 3k

Jika kalian berpikir aku langsung mendekatinya di saat dia sudah tahu, kalian salah. Aku suka hubungan seperti ini. Rasanya salah memang, tetapi keberanianku belum sebesar itu. Rasanya selalu berdebar dan sedikit aku menyukai rasa itu meskipun terkadang sampai mulas.

Tidak. Aku tidak bermain sama sekali dengannya. 

Aku selalu berprinsip tidak akan bermain-main dengan cinta. Termasuk sekarang ini.

Selama setahun ini aku tetap berada dekat dengannya secara jarak namun tidak langsung mendekatinya. Bagaimana aku mendekatinya? Tentu saja kalian penasaran bukan? 

Sejujurnya aku tidak begitu yakin apakah dia benar-benar melirikku atau tidak, namun yang kutahu dia sedikit membuat jarak denganku karena tahu aku memberi makanan dan susu padanya. Ia masih menerima dan memakannya tentu saja, tetapi dia selalu berusaha menghindari.

Dia menggemaskan.

Setiap kali aku berpapasan dengannya di koridor lantai lima ketika hendak memberikan susu dan makanan untuknya, dia selalu terkejut dengan keberadaanku ketika tak sengaja hampir bertabrakan di tikungan koridor. Dia tidak menyapaku dan sibuk menunduk dan bergumam tidak jelas.

Kak Soobin, dia selalu berusaha memancing Kak Gaeun tetapi gadis itu selalu berhasil menghindari pertanyaan itu.

Poin penting dalam ceritaku ini, aku menjadi menyukai olahraga basket. Setiap ada waktu, aku selalu berlatih kecil-kecilan di lapangan indoor. Bahkan sempat di lirik beberapa adik kelas dan kakak tingkat ketika jam istirahat, ketika tak sengaja melihatku bermain. Tentu saja, dia melihatnya. 

Bohong jika dalam ceritanya, dia tidak mengenalku. Dia tahu tentangku karena saat itu, terlihat jelas dimatanya kalau dia merindukan olahraga basket ketika melihatku bermain bersama beberapa teman sekelasku.

Hal yang menarik lagi, dia diam-diam selalu datang ke lapangan indoor untuk bermain sendirian karena jika kedua sahabatnya tahu atau pun coachnya, dia akan dimarahi habis-habisan. Aku selalu bisa menemukan dirinya kembali ke lapangan indoor ketika jam belajar malam. Dia memilih menghabiskan waktu sejamnya di sana.

Setiap kali dia hendak berlari, kakinya selalu bergetar karena tak sanggup. Aku merasa sedih untuknya dan memang itulah yang membuatku ingin bermain juga untuknya. Aku ingin melakukan apa pun yang kubisa untuk menghiburnya, termasuk memberinya sebuah coklat kecil, makanan lain atau pun obat-obatan untuknya setiap kali ia pergi ke lapangan indoor walau pun ia akhirnya berakhir menangis ketika menyadari aku menghiburnya di saat dia tidak lagi bisa bangkit.

Dan di saat itulah, aku mulai dekat dengannya.

Aku datang, menemaninya bermain basket. Kami berbincang sedikit demi sedikit -karena aku tak mau membuatnya tidak nyaman-

Aku selalu berkata padanya untuk bilang padaku kalau ingin bermain basket. Itu karena aku bisa menjaganya tanpa kedua sahabatnya tahu. Tapi ia tidak pernah bilang dan aku yang datang ke lapangan tanpa dia minta.

Kami bermain bersama hampir setiap hari di jam istirahat belajar. Di mana, Kak Jisoo memilih belajar di akademi dan Kak Soobin yang mengejar nilai baik sehingga fokus belajar di kelas. Aku dan Kak Gaeun bermain sekitar 30 menit, karena jika terlalu lama, Kak Soobin akan sadar.

Beberapa kali, Kak Gaeun mengeluhkan kakinya sakit dan beberapa kali pula aku memasangkan taping lagi padanya.

Kak Gaeun itu, pintar sekali main basketnya. Walaupun badanku jauh lebih tinggi darinya, dia bisa melampauinya dan bolanya hampir selalu masuk. Bahkan dia bisa melewati penjagaanku. Tapi aku tidak pernah benar-benar menjaga areaku, karena aku khawatir kalau malah menabrak tubuhnya. Hanya berjarak sangat dekat saja, dan setelahnya aku mundur karena tidak ingin melukainya.

Wonder (Choi Beomgyu x OC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang