“Sean Xiao.” ucap Wang Yibo dengan nada rendah penuh penekanan. Ditambah lagi tatapan mata tajam itu tak lepas dari Xiao Zhan. Membuat atmosfer di sekitar ruangan terasa mencekam.
Xiao Zhan terkesiap mendengarnya, entah kenapa Xiao Zhan bisa melihat aura Wang Yibo terlihat gelap menahan amarah. Namun dengan segera Xiao Zhan menetralkan ekspresi di wajahnya.
Xiao Zhan menghela napas sebelum mencari kata-kata yang tepat dalam situasi seperti ini, “Ge, sebenarnya Gege memanggilku kemari ada masalah apa?” Xiao Zhan berusaha santai untuk mencairkan suasana, toh saat ini Xiao Zhan tidak membuat kesalahan. Jadi tidak mungkin Wang Yibo memanggilnya ke kantor untuk memberikan hukuman.
Wang Yibo yang masih dikuasai emosi menatap tajam kearah Xiao Zhan, di saat yang sama ia juga terlihat frustasi dengan sikap Xiao Zhan yang tidak merasa bersalah sama sekali.
“Ge.” Xiao Zhan memanggilnya lagi karena melihat Wang Yibo diam saja dan hanya menatapnya tanpa berkedip, itu tentu saja membuat Xiao Zhan semakin tidak nyaman.
Ditambah lagi Xiao Zhan tidak ingin jika ia terlalu lama di ruangan Wang Yibo, maka akan timbul gosip yang tidak-tidak di kampus. Xiao Zhan ingin segera mengakhiri ketegangan yang ada di ruangan itu.
“Sean.”
“Iya.” jawab Xiao Zhan antusias dengan melihat Wang Yibo didepannya.
“Apa selama ini kamu menyukai Yubin?” pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir seorang Wang Yibo.
Xiao Zhan sempat terkejut mendapat pertanyaan seperti itu dari Wang Yibo, dan lagi-lagi pertanyaan ini tidak ada hubungannya dengan pelajaran di kampus, sebenarnya apa sih maunya Wang Yibo ini? Pikir Xiao Zhan.
“A-apa maksud Gege? Yubin adalah sahabatku, tentu saja aku menyukainya.” jawab Xiao Zhan.
“Dia adalah orang yang selalu membantuku, menjagaku, dan juga selalu ada saat aku sedang dalam masalah. Aku akan sangat bodoh jika tidak menyukai sahabat sebaik dia. Memangnya kenapa Gege bertanya seperti itu?” lanjutnya tanpa menyadari perubahan raut wajah Wang Yibo.
Wang Yibo semakin gelap menatap Xiao Zhan, mendengar jawaban Xiao Zhan yang menyanjung Yubin membuat darahnya mendidih saat itu juga. “Sean, apa kamu lupa kalau status kamu masih bersuami hingga saat ini?”
Xiao Zhan mengerutkan keningnya, “Memangnya kenapa jika aku bersuami? Dan apa hubungannya status pernikahanku dengan persahabatanku? Bukankah itu dua hal yang berbeda.” Xiao Zhan semakin tidak mengerti apa yang sebenarnya Wang Yibo inginkan, kenapa sekarang dia sangat usil ingin tahu soal pribadinya.
“Dan lagi kenapa Gege tiba-tiba membahas ini? Ini sudah memasuki ranah pribadiku, dan tidak sepatutnya Gege bertanya soal ini.” nada protes terdengar dari bibir Xiao Zhan.
Wang Yibo terlihat semakin frustasi, apa Xiao Zhan tidak menyadari jika sebenarnya Wang Yibo sedang cemburu akan kedekatan dirinya dengan Yubin?
“Karena aku ingin menyadarkan kamu kalau posisimu saat ini masih sebagai istriku, Sean. Dan tidak seharusnya kamu dekat dengan laki-laki lain selama kamu masih menjadi istriku, apa kamu tidak bisa memahami hal sesederhana ini?” ucap Wang Yibo terselip emosi didalamnya.
Xiao Zhan tertawa kecil mendengar perkataan Wang Yibo. Entah kenapa Xiao Zhan merasa ini sangat lucu.
“Baiklah, baiklah, terimakasih profesor Wang sudah repot-repot menyadarkan posisi saya. Selama 4 tahun ini saya terbiasa hidup sendiri, sehingga terkadang saya melupakan jika saya sudah bersuami. Sekali lagi terimakasih profesor Wang, saya pasti akan mengingat nasehat anda mulai sekarang.” sarkas Xiao Zhan yang tiba-tiba berbicara dengan formal pada Wang Yibo.
Xiao Zhan menghela napasnya sebelum melanjutkan kembali kata-katanya.
“Profesor Wang, walaupun anda sudah beberapa kali menginap di apartemen saya, itu tidak membuat kita menjadi lebih dekat sampai-sampai anda harus mencampuri urusan pribadi saya. Saya tidak tahu apa maksud dari perkataan anda tentang saya dan Yubin, tapi yang perlu anda ketahui saya tidak pernah bermaksud mengkhianati pernikahan saya. Dan anda jangan khawatir, setelah tahun ini pernikahan itu akan berakhir jadi sebaiknya anda siapkan alasan yang tepat untuk tuan besar dan nyonya besar Wang sebagai alasan perceraian kita.” ucap Xiao Zhan dengan ekspresi tenang seakan tidak ada beban dalam setiap kata-kata yang ia ucapkan.
“Sean?” Wang Yibo yang menyadari perubahan gaya bicara Xiao Zhan padanya, seketika tersirat rasa bersalah didalam lubuk hatinya. Tapi ia juga tidak bisa mengontrol emosinya sendiri saat Xiao Zhan dekat dengan orang lain.
Wang Yibo sadar jika tidak seharusnya ia melampiaskan amarahnya pada Xiao Zhan, kecemburuannya mengakibatkan emosi Wang Yibo meledak-ledak.
Seharusnya Wang Yibo tahu jika dialah yang harus sadar diri dengan status pernikahan mereka. Dia sudah meninggalkan Xiao Zhan dan ingin menjauh darinya. Selama itu juga ia lebih memilih tinggal di Amerika ketimbang di negaranya sendiri, dengan maksud menghindar dari Xiao Zhan. Seharusnya dialah yang disalahkan dalam hal ini, bukan Xiao Zhan.
“Kalau tidak ada yang ingin profesor sampaikan lagi, saya permisi prof.” ucap Xiao Zhan yang langsung beranjak dari duduknya, sebelum pergi Xiao Zhan membungkukkan badannya terlebih dahulu sebagai tanda hormat sebagai mahasiswa pada dosennya.
Wang Yibo tidak bisa mencegah kepergian Xiao Zhan walaupun ia ingin melakukannya. Wang Yibo berdiri dari duduknya memandang punggung Xiao Zhan yang telah berjalan menuju ke pintu. Wang Yibo mengepalkan tangannya dan meninju dinding ruangan untuk meluapkan segala rasa yang campur aduk didalam hatinya.
“Kenapa jadi begini?” gumamnya pelan.
Perjuangan selama beberapa hari ini seakan sia-sia hanya karena kecemburuannya. Seharusnya Wang Yibo bisa mengontrol dirinya agar semua berjalan lancar sesuai yang ia inginkan, namun nyatanya kedekatan Yubin dan Xiao Zhan mampu mengobrak-abrik perasaannya.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang?”
“Apa aku harus meminta maaf padanya? Bodoh, kamu sangat bodoh Wang Yibo, tidak seharusnya kamu berkata begitu pada Xiao Zhan.” Wang Yibo merutuki dirinya sendiri. Penyesalan datang seakan tak dapat ia kendalikan.
Sebenarnya tadi Wang Yibo mencari Xiao Zhan ke kelasnya, namun kata salah satu teman sekelasnya saat itu Xiao Zhan berada di kantin. Karena itulah Wang Yibo mencari keberadaan Xiao Zhan di kantin kampus.
Tujuan awalnya Wang Yibo ingin mengajak Xiao Zhan sarapan bersama, mengingat tadi sewaktu berangkat mereka belum sempat sarapan.
Setelah sampai di kantin, justru pemandangan menyebalkan yang ia lihat. Xiao Zhan sedang di suapi Yubin sambil berbincang santai, ditambah lagi mereka terlalu dekat membuat darah di tubuh Wang Yibo mendidih.
Dadanya terasa panas tak terima, ia tidak bisa menerima jika Xiao Zhan dekat dengan siapa pun selain dirinya. Namun ia melupakan satu hal, dialah yang membuat Xiao Zhan jauh darinya dan lebih dekat dengan Yubin.
Sedangkan Xiao Zhan merasa kesal, ia berjalan menyusuri koridor kampus dengan wajah kesalnya. “Wang Yibo sialan, apa-apaan dia berkomentar tentang persahabatanku dengan Yubin seolah-olah aku dan Yubin sedang berselingkuh.” gerutunya.
“Apa dia tidak sadar kalau dialah yang mengajukan kontrak pernikahan padaku? Kenapa sekarang dia bersikap seperti seorang suami yang memergoki istrinya selingkuh.”
“Padahal aku tidak pernah berkomentar apapun tentang kedekatannya dengan orang lain, termasuk aktris Cheng Xiao. Kenapa dia mempermasalahkan kedekatanku dan Yubin?”
“Aargghh... Aku bisa gila kalau memikirkan ini.”
“Aku rasa dia benar-benar sudah gila karena kelamaan di Amerika.”
Sepanjang menyusuri koridor kampus, tidak henti-hentinya Xiao Zhan menggerutu kesal. Ingin rasanya ia memberikan cermin pada Wang Yibo agar laki-laki itu berkaca akan perbuatannya sendiri sebelum mengomentari orang lain.
See you next chapter 😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved husband ( YIZHAN )
FanfictionWarning!!! Bagi yang tidak suka genre BXB tolong jangan hadir disini, ini lapak memang dikhususkan untuk penggemar bacaan BXB. Nama tokoh hanya meminjam, tidak mewakili orang itu sendiri. Dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan pribadi mereka. Teri...