Bab 16

1K 97 4
                                    

“Sean, aku minta maaf soal perkataanku tadi pagi. Aku tidak bermaksud...”

“Sudahlah Ge, aku sudah melupakannya.” jawab Xiao Zhan tanpa menoleh kearah Wang Yibo yang sedang mengemudikan mobil. Matanya fokus pada layar ponsel, sepertinya Xiao Zhan sedang sibuk berbalas pesan dengan seseorang.

Wang Yibo menghela napasnya, “Apa kamu masih marah?”

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya tanpa menoleh, membuat Wang Yibo penasaran apa yang dilakukan pemuda itu.

Melihat Xiao Zhan yang asyik dengan ponselnya, Wang Yibo melirik ke layar ponsel Xiao Zhan. ‘Jiang Cheng?’ batin Wang Yibo saat sekilas membaca nama orang yang sedang berbalas pesan dengan Xiao Zhan.

‘Apa dia membahas pekerjaan dengan Jiang Cheng?’ batin Wang Yibo bertanya-tanya.

“Sean.”

“Eum.”

“Bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu?”

“Eum, tanya aja ge.” jawab Xiao Zhan. ‘Biasanya juga nggak pakai ijin kalau mau bertanya.’ lanjutnya dalam hati.

“Kenapa kamu lebih memilih kerja di Gumo Creative dari pada meneruskan perusahaan Xiao?” tanya Wang Yibo yang sesekali masih melirik Xiao Zhan dengan ekor matanya untuk melihat reaksi Xiao Zhan. Sedangkan dia sendiri fokus kearah jalanan yang di lalui.

Xiao Zhan terdiam sejenak, “Semua sudah di urus paman Jiang.” jawabnya kemudian lalu memasukkan ponselnya kedalam saku jaket Hoodie yang ia kenakan.

Wang Yibo mengerutkan keningnya, “Kenapa?” Wang Yibo penasaran.

“Karena paman Jiang lebih memahami bisnis properti dari pada aku ge. Makanya semua aku serahin ke paman Jiang.” jawab Xiao Zhan.

“Dari yang kudengar beberapa waktu lalu perusahaan Xiao mengalami krisis serius. Tapi kenapa kamu masih mempercayakan pada orang lain untuk mengurusnya. Bukankah akan lebih tepat jika kamu sendiri yang turun tangan mengurus perusahaan.” ucap Wang Yibo.

Xiao Zhan menghela napas, “Krisis terjadi juga karena kesalahanku, tidak ada sangkut-pautnya dengan paman Jiang.” jawab Xiao Zhan dengan matanya melihat kearah jalanan yang masih cukup ramai walau sudah malam.

“...”

Xiao Zhan diam sesaat sebelum melanjutkan kata-katanya.

“Aku fokus dengan S2 ku, serta aku juga tidak bisa meninggalkan pekerjaan lamaku di bidang desain. Jadi karena itulah perusahaan Xiao di kelola paman Jiang, aku yakin beliau tidak akan mengkhianatiku.” ucap Xiao Zhan.

Wang Yibo mengangguk mengerti, “Sean, kenapa kamu tidak meminta bantuanku?” tanya Wang Yibo.

Seketika Xiao Zhan langsung menoleh kearah Wang Yibo. “Hah?” ia tidak mengerti dengan apa yang Wang Yibo bicarakan.

“Sewaktu perusahaan Xiao mengalami krisis, kenapa kamu tidak meminta bantuanku. Dengan begitu kamu tidak perlu menjual rumah peninggalan orangtuamu.”

Xiao Zhan tersenyum kecil seolah mengejek, “Maaf ge, apa kita sedekat itu untuk saling membantu?” Xiao Zhan balik bertanya.

“Sean.” terdengar ada rasa bersalah dari suara Wang Yibo, ia juga terlihat frustasi karena Xiao Zhan yang seolah selalu menjaga jarak dengannya.

“Aku tahu dimana posisiku, sekali orang asing selamanya akan tetap jadi orang asing bukan? Jadi bagaimana bisa orang asing sepertiku meminta bantuan Yibo ge?” lanjut Xiao Zhan.

Wang Yibo terdiam, tiba-tiba saja dadanya terasa sesak tanpa sebab. Bukan karena serangan jantung, melainkan kata-kata Xiao Zhan mengingatkannya pada awal pernikahan mereka.

Beloved husband ( YIZHAN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang