“Ke-kenapa Gege menciumku?” dengan napas yang masih belum stabil, Xiao Zhan bertanya. Kakinya juga masih terasa lemas akibat ulah Wang Yibo. Mungkin jika Wang Yibo tidak memeganginya, Xiao Zhan sudah merosot ke lantai.
“Karena bibirmu sangat menggoda Sean. Aku tidak tahan melihatnya.” Wang Yibo berucap sambil kedua matanya masih terpejam dan keningnya menempel di kening Xiao Zhan.
Dapat Xiao Zhan rasakan deru napas Wang Yibo hangat menyapu wajahnya. Perlahan Xiao Zhan membuka matanya, kemudian ia menarik kepalanya sedikit menjauh dari wajah Wang Yibo.
“Ta-tapi ini salah ge. Tidak seharusnya Gege menciumku.” ucapnya gugup dengan wajah menunduk.
Ini adalah pengalaman pertama baginya, wajar bukan jika ia merasa gugup dan gelisah disaat yang sama? Bahkan Xiao Zhan juga masih merasakan mulas di perutnya yang tidak berkesudahan sejak tadi. Rasanya menggelitik dan membuat jantung berdegup kencang.
Wang Yibo menatap lekat wajah Xiao Zhan yang hanya beberapa centi didepannya. Berada sedekat itu dengan Xiao Zhan membuat Wang Yibo bisa mencium aroma parfum yang Xiao Zhan kenakan. Parfum Giorgio Armani
Acqua di gio menyeruak ke indera penciumannya.“Salah? Dimana letak kesalahannya Sean?” dengan tenang tanpa rasa bersalah Wang Yibo bertanya sambil membelai pipi Xiao Zhan dengan punggung jemarinya.
Mendapat perlakuan seperti itu tentu saja Xiao Zhan menjadi salah tingkah, bahkan wajahnya kini bersemu merah. Tangannya yang sudah terbebas dari cengkraman Wang Yibo berusaha mendorong bahu laki-laki itu agar segera menjauh darinya, namun sebelah tangan Wang Yibo yang masih melingkar di pinggangnya membuat usaha Xiao Zhan gagal.
“Ki-kita tidak sedekat itu untuk bisa saling berciuman ge.” jawab Xiao Zhan gugup dengan mengedarkan pandangan matanya ke segala arah.
“Benarkah?” Wang Yibo menarik pinggang Xiao Zhan, mengikis jarak diantara mereka. Hingga tubuh Xiao Zhan sudah berada dalam pelukan Wang Yibo dengan sekali hentakan.
“Apa seperti ini sudah cukup dekat?” tanya Wang Yibo yang membuat Xiao Zhan membelalakkan matanya tak percaya.
“Bu-bukan seperti ini juga ih.” kesal Xiao Zhan dengan membuang muka. ‘Ish, apa dia berpura-pura bodoh sekarang?’ sambungnya dalam hati.
Ini salah, harusnya tidak seperti ini. Bukan jarak antara mereka yang di maksudkan Xiao Zhan, tapi mengenai hubungan mereka yang menurut Xiao Zhan tidaklah dekat untuk bisa berciuman seperti tadi.
Wang Yibo tertawa kecil melihat reaksi pemuda didepannya yang salah tingkah, bahkan itu terlihat dari bagaimana pemuda itu berusaha untuk melepaskan diri dari pelukannya.
Usaha yang sia-sia, karena tidak akan semudah itu melepaskan diri dari Wang Yibo. Semakin Xiao Zhan berontak, semakin kuat Wang Yibo mengeratkan pelukannya.
“Jadi yang seperti apa, hm?”
“Apa begini?” Wang Yibo mengecup sekilas leher jenjang Xiao Zhan yang membuat Xiao Zhan spontan menatapnya kesal.
“Geeee ...”
Bukannya takut dengan tatapan marah yang Xiao Zhan berikan, Wang Yibo justru merasa tertantang. Hingga tanpa menunggu persetujuan darinya, Wang Yibo kembali meraup bibir Xiao Zhan dan tak memberinya kesempatan untuk melayangkan protes.
Sebelah tangan Wang Yibo meraih tengkuk Xiao Zhan dan menekannya agar ciuman itu semakin dalam. “Eeuugghhh ...” lenguhan pelan berhasil lolos dari bibir Xiao Zhan.
‘Suara laknat ini, kenapa aku bisa mengeluarkan suara laknat seperti ini didepan seekor singa yang sedang kelaparan?’ batin Xiao Zhan merutuki dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved husband ( YIZHAN )
FanfictionWarning!!! Bagi yang tidak suka genre BXB tolong jangan hadir disini, ini lapak memang dikhususkan untuk penggemar bacaan BXB. Nama tokoh hanya meminjam, tidak mewakili orang itu sendiri. Dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan pribadi mereka. Teri...