“Ge, kenapa Gege memecatnya?” tanya Xiao Zhan ketika sudah berada di dalam ruangan Wang Yibo dengan wajah cemberut. Ia merasa kalau karena dialah orang itu di pecat.
“Memang kenapa? Dia pantas mendapatkannya.” jawab Wang Yibo tidak suka karena dari pertanyaan Xiao Zhan terkesan jika pemuda itu membela orang yang ia pecat.
“Pantas apanya? Dia hanya melakukan tugas. Tidak seharusnya Gege memecat orang segampang itu. Bagaimana kalau dia punya tanggungan di rumah? (Menghidupi keluarga).” Xiao Zhan masih dengan mimik muka cemberut dan nada bicaranya seperti orang merajuk.
“Sean, apa kedatanganmu kemari untuk membahas hal-hal yang tidak penting seperti ini?” Wang Yibo terlihat semakin tidak suka jika Xiao Zhan membela orang lain.
“Kata siapa ini hal yang tidak penting, Gege memecat dia karena kedatanganku yang terlambat kemari. Kalau saja aku datang tepat waktu pasti tidak akan ada kejadian begini.”
Terdengar helaan napas Wang Yibo, “Sean Xiao.” ucapnya dengan nada rendah tapi terdengar seperti sebuah ancaman.
Xiao Zhan berdecak kesal dan membuang muka, ia tidak mau melihat wajah Wang Yibo. Kakinya ia hentak-hentakkan berjalan menuju ke sofa yang berada di ruang kerja Wang Yibo. Pipinya terlihat menggembung dengan bibir manyun kedepan. Sungguh terlihat sangat imut dan menggemaskan, siapapun pasti akan berpikir hal yang sama jika melihat wajah Xiao Zhan saat ini.
‘Benar-benar tidak punya hati nurani. Bisa-bisanya memecat orang hanya karena masalah sepele. Wang Yibo, kamu benar-benar laki-laki brengsek yang pernah aku kenal.’ umpat Xiao Zhan dalam hati.
Seorang petugas resepsionis menjadi imbas kemarahan Wang Yibo karena mencoba menghalau Xiao Zhan yang bermaksud menemuinya. Padahal wanita itu hanya menjalankan tugas, tapi naas ketemu Xiao Zhan yang memang datang terlambat ke meeting yang diadakan di perusahaan Wang group.
Melihat wajah cemberut bercampur marah yang Xiao Zhan tunjukkan tidak membuat Wang Yibo merasa takut, tapi malah membuatnya ingin sekali meraup bibir manyun itu dengan bibirnya.
‘Bibir itu sungguh menggoda.’ batin Wang Yibo sambil mengulum senyum tipis.
Xiao Zhan terlihat sibuk mencari sesuatu didalam tas ranselnya, hingga ia tidak menyadari bagaimana Wang Yibo menatap setiap gerak-geriknya dengan tatapan lapar yang siap untuk menerkam kapan saja.
Fokus Xiao Zhan hanya pada benda yang dicarinya dan bermaksud untuk memberikan benda tersebut pada Wang Yibo.
‘Cute like a rabbit.’ lagi-lagi Wang Yibo membatin dengan senyuman tipis terlihat di wajahnya.
“Ini.” Xiao Zhan menyerahkan sebuah flashdisk kearah Wang Yibo.
Wang Yibo segera merubah ekspresi wajahnya dari yang tersenyum menjadi datar. “Apa ini?” tanya Wang Yibo bingung saat menerimanya.
“Tadinya aku mau datang tepat waktu kemari, tapi karena sesuatu hal yang mendesak aku datang terlambat.”
“Di dalamnya ada beberapa sketsa desain yang sudah aku buat sesuai deskripsi yang Gege berikan. Setelah di setujui nanti aku akan mengerjakan detailnya.” jelas Xiao Zhan lalu dia duduk di kursi yang ada didepan meja kerja Wang Yibo.
Wang Yibo pun kembali ke kursinya untuk segera memeriksa isi yang ada di dalam flashdisk pemberian Xiao Zhan.
“Sebenarnya itu aku siapkan untuk bahan meeting hari ini. Sesuai janjiku yang meminta waktu dua hari untuk pengerjaannya.” ucap Xiao Zhan tanpa di minta.
Sedangkan Wang Yibo terlihat fokus menatap layar komputer, “Sean kemarilah.” ucap Wang Yibo
Tanpa banyak bertanya Xiao Zhan pun berdiri dari duduknya dan berjalan kearah Wang Yibo. Dia berdiri tepat disamping Wang Yibo sambil melihat layar komputer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved husband ( YIZHAN )
FanfictionWarning!!! Bagi yang tidak suka genre BXB tolong jangan hadir disini, ini lapak memang dikhususkan untuk penggemar bacaan BXB. Nama tokoh hanya meminjam, tidak mewakili orang itu sendiri. Dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan pribadi mereka. Teri...