‘Ngapain dia kemari?’ gerutu Xiao Zhan dalam hati.
Wang Yibo mengalihkan perhatiannya pada semua yang berdiri menyambut kedatangannya. “Yizhou? Kapan kamu sampai?” tanya Wang Yibo yang sempat terkejut melihat ada Yizhou diantara teman-teman Xiao Zhan.
Dunia ini begitu sempit, hingga salah satu managernya di cabang Wang group yang ada di Amerika juga mengenal Xiao Zhan bahkan mereka terlihat begitu akrab. Apa ini bisa dibilang sebuah keberuntungan untuk Wang Yibo?
“Ah itu, saya baru saja sampai sore ini dan berkumpul dengan mereka untuk sekalian makan malam.” jawab Yizhou.
“Silahkan duduk Presdir Wang, suatu kehormatan bagi saya jika Presdir ikut bergabung untuk makan malam dengan kami disini.” lanjut Yizhou mempersilahkan Wang Yibo untuk duduk bergabung bersama mereka.
“Iya betul prof, ayo silahkan gabung bersama kami. Karena malam ini Xiao Zhan yang memasak menu makan malam untuk kita semua disini.” ucap Jiang Cheng sambil tersenyum.
Wang Yibo mengerutkan keningnya, bagaimana bisa Xiao Zhan yang memasak? Sedangkan saat ini mereka berada di sebuah restoran. Ingin rasanya Wang Yibo mengkonfirmasi langsung pada Xiao Zhan, tapi melihat wajah Xiao Zhan yang tidak bersahabat terhadapnya membuat Wang Yibo mengurungkan niat.
“Ah, benarkah itu?” tanya Wang Yibo entah pada siapa, tapi pandangan matanya tertuju kearah Xiao Zhan.
Seolah punya insting yang kuat, kaki Wang Yibo berjalan kearah Xiao Zhan yang sejak tadi hanya diam.
‘Mau apa lagi dia disini? Merusak moodku saja.’ batin Xiao Zhan sambil melirik Wang Yibo yang kini sudah berdiri disampingnya melalui ekor matanya.
Xiao Zhan tidak berniat menjawab, toh Xiao Zhan tak merasa kalau Wang Yibo bertanya padanya, sehingga tidak ada kewajiban baginya untuk menjawab pertanyaan Wang Yibo.
“Benar Presdir Wang. Zhan yang memasak semua hidangan makan malam kita sekarang.” jawab Yizhou.
Xiao Zhan pun duduk kembali ke kursinya yang semula ia duduki. Perubahan sikap Xiao Zhan tidak luput dari pandangan mata Yubin yang berada tepat disebelahnya. Apa telah terjadi sesuatu pada sahabatnya? Kenapa kedatangan profesor Wang mampu membuat moodnya sejelek itu?
‘Apa mungkin tadi pagi saat di panggil profesor Wang ke ruangannya, dia mendapat teguran? Atau profesor Wang berkata hal buruk terhadapnya? Ini benar-benar tidak masuk akal melihat perubahan moodnya secara tiba-tiba.’ batin Yubin memperhatikan Xiao Zhan dengan ekor matanya.
Jiang Cheng bergeser ke kursi yang ada disebelah Wang Yibo, karena kursi yang ia pakai sebelumnya sudah di sabotase oleh Wang Yibo tanpa rasa bersalah.
Para waiters yang tadi membawa troli makanan, dia meletakkan semua hidangan keatas meja. Dan tidak lupa beberapa botol anggur serta wine juga ada disana.
Tak lama acara makan bersama pun di mulai, mereka mengambil menu yang sudah tersedia diatas meja. Semua terlihat sangat lahap, tak terkecuali Wang Yibo.
“Eum, ini sangat lezat. Aku tidak tahu kalau Sean sangat pandai memasak.” puji Wang Yibo dengan menoleh kearah Xiao Zhan yang dari tadi hanya diam sambil memakan makanannya.
“Ah soal itu profesor Wang tidak perlu ragu lagi, karena kebanyakan tamu VIP disini sangat menantikan masakan Xiao Zhan dari pada masakan koki restorannya sendiri.” Jiang Cheng menambah informasi untuk Wang Yibo, dan itu membuat Xiao Zhan semakin kesal.
Wang Yibo mengerutkan keningnya, ia melihat serius kearah Jiang Cheng. Sungguh saat ini ia sangat penasaran tentang apapun yang berbau Xiao Zhan. “Kenapa bisa seperti itu?” tanyanya.
“Ya karena ...”
“A-Cheng, sebaiknya Lo diam disaat sedang makan. Jangan biarkan nyawa Lo melayang kalau sampai tersedak nanti.” potong Xiao Zhan saat Jiang Cheng mulai bicara hal-hal yang ingin Xiao Zhan sembunyikan dari Wang Yibo.
Dan menurutnya itu tidaklah penting apakah Wang Yibo benar-benar ingin tahu atau hanya sekedar basa-basi bertanya saja. Apapun itu Xiao Zhan tidak mau jika Wang Yibo tahu jika ia pemilik restoran.
“Ck, iya iya. Kenapa harus bawa-bawa nyawa segala sih, gue masih mau hidup lama.” gerutu Jiang Cheng. Namun ia menurut dan melanjutkan memakan makanannya.
Sedangkan rasa ingin tahu Wang Yibo semakin besar, sudah saatnya Song Jiyang mencari tentang ini untuknya. Kalau tidak mendapatkan informasi apapun terkait hal ini, sebaiknya gaji Song Jiyang di potong sebagai kompensasi kelalaian dalam bertugas.
“Zhan, ini gue kupasin udang pedas kesukaan Lo." Yubin meletakkan udang pedas yang sudah terkupas dari kulitnya keatas piring Xiao Zhan sambil tersenyum.
“Makasih Yubin,” jawab Xiao Zhan.
Saat sumpit Xiao Zhan ingin mengambil udang dari atas piringnya, ternyata sumpit Wang Yibo lebih cepat dan ia dengan segera mengunyah udang tersebut yang sudah berada didalam mulutnya. “Not bad.” ucapnya.
Melihat hal itu Xiao Zhan dan Yubin melihat Wang Yibo dengan tatapan penuh tanya.
‘Apa lagi ini? Kenapa lagi dengan dia? Apa kegilaannya tadi pagi masih belum hilang?’ batin Xiao Zhan.
Sedangkan Jili, Jiang Cheng dan Yizhou hanya bisa saling pandang satu sama lain. Hal semacam ini tidak pernah terjadi sebelumnya, seorang presiden direktur Wang group berebut makanan dengan orang lain. Ini sungguh pemandangan yang langka.
“Predir Wang, jika anda menginginkan udang pedas. Biar saya meminta pelayan mengupasnya untuk anda.” ucap Yizhou hati-hati agar tidak menyinggung Wang Yibo.
“Tidak perlu. Sean, kamu tidak akan mempermasalahkan hal seperti ini bukan?” tanya Wang Yibo sambil tersenyum tipis kearah Xiao Zhan tidak merasa bersalah.
Dalam hatinya Xiao Zhan menggerutu kesal, tapi ia tetap bersikap ramah walaupun tak ada senyum yang ia perlihatkanlah pada Wang Yibo.
“Tentu saja, profesor bisa memakannya kalau profesor mau.” jawab Xiao Zhan.
Xiao Zhan masih bingung dengan apa yang dilakukan Wang Yibo, sebenarnya permainan apa yang sedang Wang Yibo mainkan saat ini. “Eum, kalau profesor mau, biar saya yang mengupasnya untuk anda.” lanjut Xiao Zhan dengan sarkas.
“Terimakasih Sean,” jawab Wang Yibo, karena memang itulah sebenarnya yang ia inginkan. Perhatian Xiao tertuju padanya.
Sebenarnya Wang Yibo tidak suka saat Yubin mengupas udang untuk Xiao Zhan. Dadanya terasa mendidih dan ingin sekali ia membuang udang itu dari piring Xiao Zhan, namun Wang Yibo tidak mau melakukannya. Dia tidak mau membuat Xiao Zhan semakin marah.
Kedatangannya kali ini untuk meminta maaf atas kejadian tadi pagi, namun siapa sangka jika Xiao Zhan sedang berkumpul bersama teman-temannya. Sehingga Wang Yibo mengurungkan niatnya.
‘Ini perasaanku saja apa emang Xiao Zhan sedang dalam mood yang tidak baik. Dari tadi dia lebih banyak diam sejak kedatangan Presdir Wang.’ batin Yizhou mengamati interaksi keduanya.
‘Xiao Zhan kenapa? Kenapa dia sepertinya sedang marah dengan profesor Wang. Apa gue melewatkan sesuatu hari ini?’ batin Jili.
‘Kenapa kali ini Xiao Zhan seperti sedang bermusuhan dengan profesor Wang, padahal beberapa hari yang lalu dia terlihat akrab sama profesor wang. Apa cuman perasaan gue aja?’ batin Jiang Cheng melirik kearah Xiao Zhan dan Wang Yibo secara bergantian melalui ekor matanya.
Dan benar saja, Xiao Zhan dengan telaten mengupas udang pedas untuk Wang Yibo. ‘Semenjak dia kembali dari Amerika, temperamennya berubah drastis dari Wang Yibo 4 tahun lalu. Apa sebenarnya dia bukanlah Wang Yibo? Mungkin seseorang yang menyamar dan menggantikan posisinya?’ Xiao Zhan seperti asing dengan Wang Yibo yang ada disebelahnya.
Acara makan malam pun selesai, mereka semua berbincang sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
“Sean, aku akan mengantarmu pulang.” ucap Wang Yibo saat Xiao Zhan bersiap masuk kedalam mobil Yubin.
Mendengar itu baik Yubin dan juga Xiao Zhan sama-sama terkejut dan saling pandang satu sama lain.
See you next chapter 😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved husband ( YIZHAN )
FanfictionWarning!!! Bagi yang tidak suka genre BXB tolong jangan hadir disini, ini lapak memang dikhususkan untuk penggemar bacaan BXB. Nama tokoh hanya meminjam, tidak mewakili orang itu sendiri. Dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan pribadi mereka. Teri...