Pagi yang cerah, terdapat sebuah keributan kecil. Di kamar jaemin dan haechan banyak sekali pelayan yang sedang mempersiapkan keduanya. Keduanya merasakan gugup serta takut yang luar biasa. Ucapan taeyong terus berada di pikiran keduanya.
Haechan meremat baju yang ia kenakan dengan erat, memang seharusnya dari awal dia kabur. Tapi apa daya, dia sudah mengatakan menerima perjodohan ini. Jadi dia tetap harus melanjutkan semuanya, entah apa yang ada di depannya ini. Namun haechan siap melewati semuanya, tentunya dengan takymut dan rasa ingin menangis.
Disisi lain, jaemin sedang menatap perhiasan yang ia kenakan. Matanya menatap dengan rasa takut dan khawatir. Pikirannya melayang entah kemana. Apa ia salah memilih jalan? Atau entah takdirnya yang sial saat ini? Atau bagaimana? Aghh!!! Jaemin rasanya ingin lari keluar dan kembali ke tempat asalnya.
'Sial! aku takut sekali' ucap jaemin dalam hatinya. Rasanya ia ingin melempar barang-barang yang ada di depannya.
"Haechan/jaemin. Mari keluar, upacara telah siap" ucap kedua kepala pelayan.
Haechan dan jaemin keluar dari kamar mereka secara bersamaan. Kedua saling melihat satu sama lain, merasa seperti ada teman seperjuangan. Haechan dan jaemin saling menggenggam tangan satu sama lain.
Keduanya berjalan bersama sembari menggenggam tangan satu sama lain. Di belakang mereka banyak sekali pelayan mengikuti keduanya menuju tempat upacara pernikahan.
Haechan dan jaemin masuk ke dalam sebuah ruangan yang sedikit... ehhh.... menyeramkan.Jaemin terpaku menatap sebuah jalan menuju sebuah goa yang gelap. Tangannya semakin menggenggam erat tangan haechan. Hal itu membuat haechan meringis kecil.
"Hei.. tangan ku sakit.." ucap haechan dengan pelan.
"O-ohh.. maaf" jaemin melonggarkan genggaman tangannya.
"Kemarilah anak-anak ku" jaemin dan haechan melangkah naik ke sebuah altar.
'Tempat apa ini?' Ucap haechan dalam hatinya.
"Mari mulai upacara pernikahan ini!" Ucap sang ratu Lorath.
♠︎♠︎♠︎
Acara pernikahan sudah dimulai, namun haechan dan jaemin sama sekali tidak mengetahui siapa pasangan mereka dan hal ini yang membuat mereka menjadi memikirkan hal-hal negatif.
"Upacara telah selesai"
Sang ratu mendekat ke arah jaemin dan haechan, ia menatap kedua pemuda yang ada di depannya dengan lembut.
"Berikan tangan kalian" dengan segera haechan dan jaemin mengulurkan tangan kanan mereka ke hadapan ratu Lorath.
"Semoga kalian bahagia" ucap ratu Lorath sembari menusuk jari tengah jaemin dan haechan.
"Shh!"
"Aw!"
Jari tengah haechan dan jaemin mengeluarkan darah. Melihat hal itu senyum ratu Lorath semakin mengembang. Setelah itu ada beberapa bodyguard menarik haechan dan jaemin untuk masuk ke dalam lubang goa yang ada di depan mereka.
"H-hei! Apa-apaan ini!" Teriak haechan.
"Lepas! Lepaskan!"
"AAAAGHHHH!!"
♠︎♠︎♠︎
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MORRIGAN
Fanfictionsebuah takdir yang membawa dua pemuda dari kalangan bangsawan rendahan, menghadapi sesuatu yang tidak pernah keduanya lihat dan hadapi. keduanya bertemu di kegelapan yang sangat gelap dan di sana lah mereka saling membantu untuk keluar dari kedalama...