Tok tok tok...
Sebuah ketukan singkat membuat Liana yang tertidur akhirnya terusik.
Ia perlahan membuka matanya yang masih sangat berat ia buka.
Ia menyibak selimutnya dan menghampiri pintu yang sedari tadi diketuk.
"Mama"
"Loh, kok baru bangun nak, nanti terlambat lho kesekolah nya" ucap hairin.
"Maaf mah, Liana ngantuk banget soalnya" lirih Liana seraya memasang wajah sedihnya.
Hairin hanya tersenyum lalu mencondongkan badannya menyetarakan tinggi nya dengan Liana, kemudian mengecup pipi putrinya . "Nggak papa, ya udah sana cepet mandi, nanti papa kamu duluan lho"
"Bilang samaa. Papa, tunggu Liana!!" Sentak Liana, ia tak ingin kecewa lagi karena ditinggal oleh papanya.
"Iyah, mama bakalan bilangin papa, sana mandi"
Liana pun menutup pintunya kembali setelah hairin pergi. Ia kemudian berlari ke kamar mandinya guna membersihkan diri.
..
.
.
.
.07.05
Posisi Liana saat ini sudah berada di mobil sang papa, dengan Rangga yang menyetir mobilnya.
"Papa denger dari mama kamu, kamu hampir ketabrak" tidak ada hujan tidak ada angin, Rangga tiba-tiba merubah sikapnya menjadi dingin dan terkesan cuek ketika mengatakan hal itu.
Liana sontak menoleh kesamping dan menatap ayahnya yang masih fokus dengan jalanan.
"I--iyya pah, tapi--"
"Sudah papa bilang kamu jangan keluar rumah liana!, kalau saja kamu kenapa-kenapa bagaimana?" Sarkas Rangga.
Mungkin ini sebabnya, tadi saat Liana sarapan bersama Rangga dan hairin hanya keheningan yang menemani mereka, tak ada yang membuka suara sepatah kata pun.
Liana menjadi bingung, padahal biasanya saat ketiganya bertemu tak pernah absen yang namanya bergurau bersama, hidup rukun dan bahagia sudah menjadi ciri khas keluarga Graham itu.
"Tapi pah.. Liana cuman pengen es krim doang" lirih Liana sambil menunduk kebawah tak berniat menatap wajah datar itu lagi.
"Kamu bisa kan minta ke mama atau Marko buat beliin"
Marko sendiri adalah salah satu bodyguard Rangga yang bertugas untuk menjaga Liana kemanapun ia pergi. Andai Marko sedang berada didepan Rangga, sudah pasti Rangga akan membuatnya babak belur karena kelalaiannya dalam menjaga Liana, untung saja Liana tidak kenapa-kenapa yah...
"Tapi Liana cuman pengen bebas pah, Liana nggak mau terkekang terus sama bodyguard papa itu, soalnya mereka nyeremin pah" celoteh Liana.
"Apa perlu papa ubah mereka jadi berbi biar kamu suka dijagain mereka" ucap Rangga terdengar seperti gurauan, tapi bagi Liana itu tidak lah lucu, Manusia jadi boneka?....
Rangga tak lagi berucap hingga mereka sampai tepat di gerbang sekolah milik Liana.
.
.
.
.
Sekolah yang bernuansa merah putih itu tidak lepas dari yang namanya kemewahan akan fasilitas. Sekolah dasar itu sudah dihuni oleh ratusan siswa ternama dan juga guru-guru yang juga sangat terhormat, sudah seperti perguruan tinggi saja.Tertera jelas di atas pintu gerbang yang tertulis "SD harapan indah".
Seperti namanya, sekolah inilah yang diharapkan dan diimpikan oleh banyak kalangan orang-orang yang ingin menyekolahkan anak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinding Pemikat
Teen FictionLiana Adelia Graham. Putri tunggal dari Rangga dan juga hairin, umurnya masih sangat muda, yakni 8 tahun yang menyukai pemuda remaja bernama Raygan zaquen zayen yang umurnya beranjak dewasa 18 tahun. Cinta itu muncul ketika Ray menyelamatkan Liana d...