Turun dari bianglala, Kayla dan Jevin memutuskan untuk langsung pulang karena hari yang sudah semakin malam. Mereka berjalan menuju tempat parkir dengan Kayla yang masih merasa canggung akibat serangan tiba-tiba yang tadi Jevin berikan kepadanya. Namun saat memperhatikan Jevin yang terlihat santai dan biasa-biasa saja, membuat Kayla juga ikut terlihat sama-tidak mau kalah karena gengsinya setinggi angkasa.
Jevin memelankan langkahnya saat merasa Kayla tertinggal di belakang. Pemuda itu menghela napas samar sebelum jemarinya meraih tangan Kayla dengan sedikit menoleh memastikan ia tidak salah menganggam tangan orang. Hal itu lantas membuat Kayla lagi-lagi terkejut atas perlakuan Jevin yang tiba-tiba tanpa diduga-duga.
Malam ini Jevin sedang kerasukan apa, sih? Kenapa meresahkan sekali.
"Biar gak hilang," ucap Jevin membuat Kayla mendengus geli, lalu mensejajarkan langkahnya dengan pemuda itu.
"Kak Jevin?"
Suara seseorang yang terasa sangat familiar di telinga Jevin sukses menghentikan langkahnya, membuat langkah Kayla juga ikut berhenti dengan raut heran. Mereka menoleh secara bersamaan ke arah sumber suara yang ada di samping kanan tepat di sebelah Jevin berdiri dengan jarak kurang lebih dua meter.
"Eh? Benar Kak Jevin ternyata."
Kayla bisa merasakan genggaman tangan Jevin padanya tiba-tiba mengerat. Entah apa yang terjadi pada pemuda itu setelah mengetahui siapa sang empunya suara yang baru saja memanggil namanya.
Orang itu melangkah lebih dekat menghampiri mereka dengan memamerkan senyum manis dan sorot mata yang tidak lepas dari seorang Jevin Kanindra.
"Kak Jevin apa kabar?"
Jevin diam-diam menghela napasnya, lalu membalas senyum itu dengan paksa.
"Baik, Dis. Kamu gimana?"
Kayla sontak mendongakan kepala, menatap Jevin yang kebetulan lebih tinggi darinya dengan perasaan yang tidak bisa ia jelaskan kenapa.
Rasanya sangat aneh. Aneh ketika mendengar Jevin berbicara begitu lembut bahkan menggunakan 'aku-kamu' pada gadis lain yang bahkan pada dirinya saja tidak pernah.
"Aku juga udah jauh lebih baik." Gadis itu menjawab pertanyaan Jevin dengan raut wajah seakan ragu dengan jawabannya sendiri. Dan bisa Kayla tangkap dengan jelas bagaimana cara Jevin memperhatikan gadis itu dengan tatapan yang berbeda. Entah apa arti tatapan itu, tapi Kayla yakin ada sesuatu yang terjadi di antara mereka di masa lalu.
"Mantan lo, ya?" Kayla langsung melontarkan pertanyaan yang sedari tadi mengganjal setelah ia dan Jevin kembali melanjutkan langkah menuju parkiran. Sementara itu, gadis yang datang menyapa Jevin tadi juga sudah tidak kelihatan.
Jevin menoleh sekilas pada Kayla kemudian menggelengkan kepala. "Bukan siapa-siapa. Dia cuma adik kelas waktu SMA."
Helaan napas pemuda itu terasa berat walau samar, dan Kayla sadar betul jika Jevin sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Kayla ingin melanjutkan obrolan mereka malam itu, namun karena harus naik motor untuk pulang, maka Kayla urungkan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
JEKAYLA
Teen FictionIni bukan tentang kisah cinta yang akan membuat kamu merasakan lovey-dovey dalam suatu hubungan. Ini tentang Mikayla Zavira dan pacarnya, Jevin Kanindra, dengan hubungan mereka yang layaknya Tom and Jerry, mereka akan membuat kalian merasakan euphor...