[11]

1.9K 142 2
                                    

Setelah kejadian dimana heeseung di kejar layla, kini mereka berkumpul di ruang keluarga, duduk bersantai namun sunghoon memilih untuk melanjutkan pekerjaan nya yang menumpuk karna terlalu lama bermalaz malazan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian dimana heeseung di kejar layla, kini mereka berkumpul di ruang keluarga, duduk bersantai namun sunghoon memilih untuk melanjutkan pekerjaan nya yang menumpuk karna terlalu lama bermalaz malazan.

Jaeyun duduk di samping heeseung pas, yang membuat sunghoon panas namun ia mengabaikan nya menyibukan diri dengan tab nya.

Heeseung berbagi pengalaman nya kepada jaeyun sedikit di lebih lebihkan namun namanya juga jaeyun ya jadi percaya percaya aja.

"Wihh keren kak, besok bawa gue ya" Suara jaeyun membuat sunghoon mengalihkan pandangan nya dari tab.

"Uwon cuga uwon cuga".

" Kalian terlalu bodoh"datar sunghoon yang sudah muak dengan ucapan kakaknya itu.

"Apasih syirik aja lu"  Sinis heeseung menatap sunghoon yang kesal.

Dengan sengaja heeseung menarik jaeyun lebih dekat dengannya.

"Lu wangi banget kak, spill parfumnya dong" Jaeyun mengendus-endus ketek Heeseung yang 'katanya' harum.

Dengan kesal sunghoon menarik tangan jaeyun membuat jaeyun terbaring karna tak siap.

"Anj-ahh sunghoon lu ada dendam apa sih sama gue, sakit anj" Ucapan jaeyun terpotong oleh Suara anak kecil yang menirukan nya.

"Iya, tuch, dydy anjing tayak leyla".

" Heh!!" Tegur jaeyun dan heeseung secara bersamaan.

"Kau mengatakan apa park jungwon!?" Suara datar sunghoon terdengar seperti membentak padahal tidak.

"Apasih hoon, gak usah bentak bentak anak gue" Jaeyun mengandung jungwon yang bersembunyi di dadanya.

Kemudian jaeyun berjalan meningalkan dua kakak adik itu dalam keadaan hening.

"Aduh hati mungiel saya tersakiti, di marahin istri alamat gak dapet jatah" Sindir heeseung langsung mengacir pergi entah kemana dengan satu cup eskrim Mintchoco kesukaan nya.

Sunghoon hanya diam, melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda.

Jaeyun menuju kamarnya mencoba untuk menidurkan jungwon.

"Mymy uwon au mimi" Pinta jungwon dengan suara pelan.

Tanya banyak kata jaeyun mengiyakan dan jaeyun menyusui jungwon sampai anak itu terlelap dalam dekapannya.

Ia kembali ke kamarnya namun sesuatu tak terduga terjadi.

Di kamarnya itu terdapat kodok yang berukuran besar di atas kasurnya membuat nya merasa geli.

Jaeyun tuh bukan takut tapi geli!!.

Jaeyun mencoba mengusir katak itu namun katak itu kembali ke tempatnya.

Sial jadi jaeyun harus tidur dimana?.

Memikirkan cara mengusir kodong ngek ngok itu tiba tiba suatu ide cemerlang masuk kedalam pikiran nya.

Ia langsung keluar menuju kamar yang pintunya berwarna hitam legam.

Dengan cepat jaeyun masuk tanpa mengetuknya.

Dirinya menemukan seseorang yang terbaring di kasur itu.

Jaeyun ikut membaringkan tubuhnya di samping nya, membuat orang yang tidur itu terbangun karna goncangan besar di kasurnya itu.

"Beraninya kau??!" Sunghoon mendorong tubuh jaeyun ke lantai dengan 'sedikit kuat membuat suara yang terdengar nyaring.

Ya jaeyun masuk ke dalam kamar sunghoon karna itu lah salah satu ide yang masuk ke dalam otak nya.

"Akhh, hiks" Tangis jaeyun pecah ketika tubuhnya jatuh begitu saja dari ranjang yang lumayan tinggi.

Sunghoon terkejut dan langsung turun dari ranjang nya.

"Apa yang kau lakukan park Jaeyun? " Tanya sunghoon degan bodohnya membuat tangis  jaeyun bertambah keras.

Untung saja kamar sunghoon kedap suara, kalau tidak seluruh penghuni mansion pasti akan terbangun mendengar tangisan jaeyun yang amat keras.

"Sialan lu hoon, SAKIT ANJING" Teriak jaeyun mencoba berdiri.

"Hiks bantu in berdiri sialan"pinta jaeyun membuat sunghoon mengulurkan tangannya.

Jaeyun menepis tangan sunghoon yang membantunya.

" Gak usah pegang pegang "tangisan jaeyun telah reda namun masih ada sedikit hic hicnya.

Sakit banget tau....

Sunghoon duduk di ranjang melihat jaeyun yang memijat lengannya.

Jaeyun mengulung lengan bajunya dan nampaklah lengan putih bersih dengan sedikit bercak biru karna terjatuh sangat keras tadi.

"Apa itu sakit?" Tanya sunghoon penasaran.

"Pake nanya lu!! Ya jelas sakit lah tolol, mau coba lu hah?" Kesal jaeyun kemudian berbaring di kasur sunghoon.

"Kenapa kau disini?".

"Ada kembaran lu di kamar gue".

Sunghoon yang tak mengerti maksud jaeyun kemudian membuka suaranya kembali namun jari telunjuk jaeyun menghentikan nya terlebih dahulu.

" Sttt, udah turu aja, gak usah banyak nanya, intinya gue numpang turu".

Akhirnya sunghoon memilih diam kemudian ikut berbaring di samping jaeyun dengan detak jantung yang memacu kencang.

Pagi telah tiba namun tak membangunkan seorang park jaeyun, sedangakan sunghoon sendiri telah bangun beberapa menit lalu.

Sunghoon masuk ke kamar mandi, sepergian sunghoon ke kamar mandi itu jaeyun terbangun karna cahaya matahari yang menembus gorden tipis kamar sunghoon.

Jaeyun kemudian duduk mengumpulkan nyawanya.

"Kasurnya dingin banget enak buat tidur, pengen tidur lagi jadinya" Jaeyun kembali menejamkan mata, namun suara pintu yang terbuka membuat mata jaeyun terbuka.

Jaeyun melihat ke arah pelaku yang membuka pintu dengan mata ngantuknya.

Namun pemandangan yang dilihat jaeyun membuatnya melotot, ngantuknya langsung hilang Entah kemana.

Sunghoon yang baru saja keluar kamar mandi hanya mengunakan boxer yang ketat dan handuk di lehernya.

Dikagetkan dengan jaeyun yang sudah terbangun, dan menatap nya tanpa kedip.

Arah pandang jaeyun tertuju pada tubuh sunghoon yang sangat atletis.

Yahh, jaeyun jadi iri dengki lagi.

Sunghoon tersenyum tipis kemudian menghampiri jaeyun yang masih menatapnya.

"Melihat apa hm?" Suara berat menyapa pendengaran jaeyun membuat nya sadar dan langsung menoleh ke segala arah.

Jaeyun mengabaikan sunghoon dan langsung keluar kamar sunghoon dengan wajah memerah, sialan jaeyun salting.

Jaeyun akan membanting pintu kamar sunghoon namun sadar setengah dari pintu itu adalah kaca, nanti pecah jaeyun di suruh ganti rugi kan nga lucu mending uangnya buat beli cilok.

Jaeyun menuju kamarnya dengan tegesa gesa dan langsung melompat ke atas ranjangnya.

"Akkkh park sunghoon sialannn" Pekik jaeyun yang teredam bantal yang menutupi wajanya.

Sedang enak enaknya salting suara kodok membuat jaeyun tersadar.

"Anjir ada kodok" Jaeyun menatap kodok yang berada di sampingnya itu.

"HAH? K-KODOK? ANJIR KODOK" teriakan jaeyun mengisi keheningan pagi di mansion milik sunghoon itu.




Lya🪐

Jangan lupa vote and coment^^


𝗠𝗢𝗠𝗠𝗬 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang