[15]

1.8K 151 5
                                    






Kesehatan jaeyun telah pulih, dan kini jaeyun telah diperbolehkan untuk pulang .

Hari ini lah hari dimana jaeyun kembali pulang ke mansion ditemani oleh suami dan anaknya.

Sunghoon dan jungwon.

Mereka pulang mengunakan mobil sunghoon.

Mobil ferari biru itu melesat membelah jalanan yang cukup padat.

Di tengah jalan yang padat jaeyun meminta berhenti karna melihat toko roti di sebrang jalan.

Kondisi yang panas sebenarnya jaeyun malas keluar namun karna ia ingin makan roti dan perutnya cukup lapar karna hanya memakan bubur tanpa rasa yang ia makan di rumah sakit tadi.

Jaeyun keluar dengan terburu buru karna udara yang sangat panas membuat wajah putih bersihnya berwarna merah merona.

Sunghoon dan jungwon hanya menunggu jaeyun yang pergi itu di dalam mobil mewah sunghoon yang terparkir di pingir jalan.

Beberapa menit berlalu jaeyun kembali dengan menenteng beberapa paperbag berisi aneka macam roti.

"Mymy belina banak cekali?" Tanya jungwon heran.

"Biarin buat stok" Jawab jaeyun melahap roti yang tadi ia beli.

"Uwon uga au don my" Jungwon membuka mulutnya lebar lebar menanti suapan roti yang jaeyun makan.

Jaeyun menyuapkan roti yang ia makan kedalam mulut kecil jungwon.

Akhirnya mereka melajukan kendaraannya dengan lancar tanpa hambatan.

Sampai nya di mansion sunghoon dan jaeyun di kejutkan keberadaan ibu dan ayah sunghoon.

"Ibu?" Tanya sunghoon pelan.

"Apa?" Tanya balik ibu sunghoon dengan melotot ia menjewet kuping anak bungsunya itu.

Sunghoon menahan pekikannya itu, karna jeweran ibunya itu tidak main main, bahkan kupingnya seeakann ingin lepas dari tempatnya.

"Bagus kamu yaa? Bangga kamu nikah gak pake restu orang tua hah?" Tanya ibu sunghoon membuat jaeyun terdiam di belakang sunghoon.

"Maaf" Jawab sunghoon seadanya.

"Cih, pergi sana" Ibu sunghoon mendorong tubuh besar anaknya itu ke arah suaminya.

Kemudian menghampiri jaeyun yang sedang  bersama jungwon.

Ia menarik tangan jaeyun secara lembut dan menariknya agar duduk di sofa.

Jaeyun duduk dan diikuti jungwon.

"Bagaimana kamu bisa menikah dengan sunghoon?" Tanya ibu sunghoon dengan raut penasara.

Jaeyun diam duduk tanpa menjawab.

Ibu sunghoon cukup peka dengan itu, ia menatap tajam anak nya yang sedang berdiri bersama suaminya.

"Ahh, nama kamu siapa?" Ibu sunghoon menganti pertanyan.

"Jaeyun nyonya" Jawab jaeyun lirih, jujur ia takut karna wajah ibu sunghoon seperti ibu ibu julid yang kadang ia lihat di berita berita.

Ibu sunghoon kemudian tersenyum, menatap jungwon yang terlihat menunduk.

"Ini cucu oma hm?" Tanya ibu sunghoon mengelus pipi gembil jungwon.

"Oma?" Tanya jungwon mendongakan kepala.

"Iya ini oma" Jawab ibu sunghoon dengan senyuman membuat Jaeyun Yakin bbahwa ibu sunghoon bukan seperti yang ia bayangkan.

Jungwon menatap jaeyun ragu, jaeyun tersenyum membuat jungwon ikut tersenyum.

Mereka berbincang bincang melupakan ayah dan anak yang plonga plongo nga tau pembahasan apa yg sedang di bahas.

Malam menjelang, jungwon telah tertidur karna terlalu lelah beraktivitas siang tadi bermain bersama omanya.

Jaeyun kini berada di kamar sunghoon, karna ia memutuskan untuk tidur di kamar sunghoon saja.

Pemilik kamar, sunghoon sedang fokus pada laptop di hadapan nya mengabaikan sosok yang terduduk di ranjangnya.

Jaeyun menghela nafas ke sekian kalinya, mendengkus, tubuhnya terasa tak enak, perasaan yang campur aduk, membuat mood jaeyun turun drastis, ditambah dirinya yang gabut.

"Hoon" Pangil jaeyun menatap sunghoon yang fokus bekerja.

"Hm?" Jawab sunghoon tanpa mengalihkan tatapannya dari benda yg berada di pangkuannya itu.

Jaeyun kesal, kemudian beranjak duduk di samping sunghoon.

"Minggir jaeyun" Suruh sunghoon pasalnya jaeyun mengangu pekerjaannya dengan meletakan keplaanya di pahanya membuat dirinya tak dapat melihat apa yang ada di laptop nya itu.

"Ish, gue gabut sunghoon" Ucap jaeyun dengan usil mengigit perut kotak kotak sunghoon.

"Shh, minggir jaeyun, perkerjaan saya belum selesai" Sunghoon mendorong kepala jaeyun menjauh, kemudian melanjutkan pekerjaan nya.

"Hoon" Pangil jaeyun yang tak direspon sunghoon.

"Hoon" Ulang jaeyun memangil sunghoon yang tak sama sekali di respon.

Kesal jaeyun, akhirnya ia merebut laptop di hadapan sunghoon kemudian meletakannya di meja, hall itu membuat sunghoon kesal.

"PARK JAEYUN" bentak sunghoon tanpa sadar membuat jaeyun kembang kempis.

Panik, yang dirasakan sunghoon, sial dirinya kelepasan.

Jaeyun pergi ke ranjang dengan mata merah menahan tangis.

Dadanya sesak, bukan karna apa jaeyun menangis, moodnya sedang berantakan makanya ia menangis hanya karna hall yang sepele.

Sunghoon menyusul jaeyun, mencoba membujuk jaeyun.

"Jaeyun maafkan saya" Sunghoon menoel noel lengan jaeyun.

Tiada respon dari sang empu membuat sunghoon panik, sungguh.

"Jaeyun maafkan saya, saya nga bermaksud".

" Kamu minta apa biar saya beliin tapi jangan ngambek".

"Ka-"

Ucapan sunghoon terpotong oleh jaeyun.

"Beliin gue eskrim mintchoco" Ucap jaeyun memotong ucapan sunghoon.

Sunghoon tersenyum, kemudian menyuruh seseorang untuk membeli apa yang jaeyun inginkan.

Beberapa menit mereka menunggu orang yang sunghoon beri perintah membeli eskrim kesukaan jaeyun itu.

Akhirnya datang, dengan membawa bebrapa cup ekrim berukuran sedang.

Mata jaeyun berbinar, namun tidak untuk sunghoon.

Raut wajah sunghoon sangat ketara menujukan bahwa dirinya tertekan.

Jaeyun menyuapkan eskrim itu ke dalam mulutnya.

"Enak bangettt" Seru jaeyun menyendokan eskrim itu ke dalam mulut nya.

"Mau hoon, ngeliatin mulu dari tadi?" Tanya jaeyun menyendokan eskrim nya ke hadapan sunghoon yang di balas gelengan.

"Gapapa coba dulu enak ini" Jaeyun terus memaksa sunghoon memakan kesukaannya itu.

Karna tak kunjung berhasil, jaeyun mecebikan bibir kesal.

Dengan terpaksa sunghoon memakan eskrim dengan rasa  yang sangat ia benci supaya istrinya itu tidak ngambek lagi.

Akhirnya drama mereka berakhir karna jaeyun mengantuk.








Lya🪐.

Maaf , aku baru up sekarang, aku kehabisan paketan jadinya gabisa up, sekali lagi ak minta maap🙏🗿




𝗠𝗢𝗠𝗠𝗬 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang