[12]

2K 155 6
                                    

Karna masalah kodok dan jaeyun telah selesai kini jaeyun disibukan dengan perkerjaan barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karna masalah kodok dan jaeyun telah selesai kini jaeyun disibukan dengan perkerjaan barunya.

Menghitung bubuk kopi.

Rada aneh tapi itulah sifat jiwa jake yang sangat random.

Jungwon hanya menyimak melihat mommynya yang seperti orang gabut gak punya pekerjaan.

Kann emang iya wonn...

"Mymy nitung icu buac apa cih?" Tanya jungwon lantaran gemas pada mommy nya itu.

"Diem deh won, mommy tuh lagi gabut, emng kamu mau jadi bahan gabutan mommy?ngak kan yaudah jadi mommy lampiasin ke kopi ini" Ujar jaeyun menjawab pertanyaan jungwon.

Jungwon pergi untuk memangil om kesayangannya itu.

Kepergian jungwon itu tak di rasakan oleh jaeyun dirinya sibuk menghitung jumlah bubuk kopi dalam satu kemasan.

"5678, 5679,5680,5681,5682,56-" Hitungan jaeyun terhenti karna kedatangan kakak iparnya.

"Wihh yunn main apa?" Tanya heeseung yang datang bersama jungwon di gendongan nya.

"Kepo, eh? Tadi gue ngitung sampe berapa?" Tanya jaeyun bingung, pada akhirnya jaeyun memilih menghitung kembali bubuk kopi itu.

Heeseung dan jungwon menyimak itu capek sendiri mendengar hitungan jaeyun yang sampai beribu ribu.

Heeseung dan jungwon memilih untuk menonton film untuk menghilangkan suntuk mereka dalam menungu kegabutan jaeyun yang diluar nalar itu selesai.

Ngomong ngomong tentang sunghoon, dia sedang di kantornya mengurus beberapa masalah di kantornya.

Jungwon anteng di pangkuan heeseung menonton sebuah kartun di handphone heeseung.

Padahal ada tv yang segede gaban di depan mereka, malah pake handphone.

keluarga park ngak ada yg bener cuma sunghoon aja yg bener.

Mereka menghabiskan waktu itu sampai siang menjelang sore.

Membutuhkan waktu beberapa jam untuk jaeyun menyelesaikan hitungan nya.

Walau beberapa kali ia mengulang karna lupa atau berterbangan.

Akhirnya jaeyun menyerah kalah dan menyelesaikan acara menghitung nya pada angka 1,567,767.

Heeseung yang menemani kegabutan jaeyun merasakan betapa pegalnya mulut jaeyun.

"Hahhh, cape banget sekarang ngehitung apa lagi ya?" Bingung jaeyun menatap bubuk kopi yang telah ia hitung sebagian.

"Permisi tuan, ada tamu di depan yang ingin bertemu dengan tuan Heeseung" Ucap seorang bodyguard yang berjaga di depan mansion.

Mereka bertiga keluar melihat siapa yang datang.

Ternyata yang datang adalah kim sunoo.

Jaeyun langsung menyuruh nya masuk, walaupun ruang tamu beraroma kopi karna jaeyun.

"Silahkan masuk saja" Ucap jaeyun sedikit sopan pada orang di hadapannya

Mengikuti ucapan jaeyun sunoo Masuk di ikuti heeseung yang mengendong jungwon dan jaeyun.

"Kak hee udah pulang dari kemarin? Maaf ya sunoo gabisa dateng karna mami lagi ada acara" Sunoo menatap heeseung yang juga menatapnya.

"Iya sun, gapapa lagian juga aku datangnya mendadak" Ucap heeseung dengan intonasi yang berbeda dan cara bicara yang berbeda.

Jaeyun hanya menyimak, ada rasa ingin meminta maaf di balik keterdiaman jaeyun.

"Jae-kak jaeyun kak sunghoon nya ada?" Tanya sunoo dengan ramah, jaeyun jadi insinyur deh.

"Eh? Oh sunghoon nya lagi di Kantor nya".

Sunoo kaget mendengar jawaban jaeyun karna selama ini jaeyun tidak pernah bicara padanya dan tatapan nya selalu tatapan penuh dendam dan amarah, namun kini? Sepertinya sunoo bermimpi.

" Kak hee?"bingung sunoo menatap heeseung.

Mengerti keadaan jaeyun mengajak sunoo untuk pergi, dan berbicara berdua saja.

Dan kini mereka berdua berada di bangku taman di depan mansion sunghoon dimana malam itu jaeyun melihat sunoo bersama sunghoon.

"Kak jaeyun mau bicara apa?" Tanya sunoo dengan senyum ramah.

"Gue minta maaf atas semua kesalahan gue ke elu, gue tau gue udah kelewatan, tapi gue mohon maafin gue, gue emang lupa segala yang gue lakuin ke elu, tapi perasan bersalah gue selalu menghantui gue, gue gak sangup, maafin gue" Ucap jaeyun cepat membuat sunoo melongo di buatnya.

"Kak jaeyun anemia?".

" Amnesia sun".

"Ah iya itu?" Tanya sunoo.

"Iya gue hilang ingatan tapi cuma separuh".

" Aduhh maafin aku ya kak aku ngak tau, kak sunghoon ngak pernah bilang soalnya".

Mereka berbincang bincang sampai sore tiba, akhirnya sunoo pulang karna waktu yang menunjukan waktunya untuk pulang.

Kepergian sunoo di susul pulang nya sunghoon dari kantornya.

"Hoon tadi sunoo kesini" Ucap jaeyun yang duduk di sofa ruang tamu bersama heeseung membuat sunghoon panas.

"Ya, lalu kenapa kalian berdua bersama disini?" Tanya sunghoon dengan wajah yang tak bisa dikondisikan lagi.

"Cemburu lu?" Tanya heeseung , dengan berani menarik tubuh jaeyun mendekat.

Kepalang kesal sunghoon membalang heeseung dengan tas kantornya walau tidak kena karna heeseung lebih dahulu berlari pergi degan tawanya.

"Udah hoon duduk aja, mau minum apa? " Tanya jaeyun menarik tangan sunghoon sampai terduduk di sampingnya.

"Teh" Ucap sunghoon datar.

"Baiklah tunggu" Suruh jaeyun lalu pergi ke arah dapur yang letaknya lumayan dari ruang tamu.

Jaeyun mulai memanaskan air untuk teh yang akan di buatnya.

Jaeyun mencari teh dan gula, namun matanya melihat gumpalan seperti gula batu.

Alhasil ia mengunakan gumpalan itu untuk teh sunghoon.

Setelah selesai jaeyun langsung memberikan teh itu pada sunghoon.

Sunghoon meniup teh yang sama sekali tidak mencurigakan itu.

"Byurrr" Sunghoon menyemburkan teh itu lalu berlari ke arah dapur membasuh mulut nya yang terasa asin bahkan nyerempet pait.

"APA YANG KAU TAMBAHKAN PARK JAEYUN" teriak sunghoon setelah membasuh mulutnya.

"Emang apa yang gue tambahin?" Tanya jaeyun dengan bodohnya.

Sunghoon meraup wajahnya kemudian menyuruh jaeyun meminumnya sendiri.

Pergi meninggalkan jaeyun yang masih menatap teh yang berasa minum air laut.

Jaeyun mencoba meminum itu kemudian melepehkan nya.

"Pantes tu pinguin marah marah" Batin jaeyun mengelap mulutnya dengan tissue.

"Ternyata itu garem bukan gula batu, tapi mirip, jadi gue gasalah dong? Salah garam nya yang mirip sama gula batu?" Jaeyun mengidikan bahunya kemudian menyusul sunghoon.

Jaeyun cukup trauma dengan kodok yang berbaring santai di samping nya kemari.

Akhirnya ia memilih untuk tidur dengan sunghoon sementara waktu sampai ia menemukan titik terang kenapa bisa ada kodok di kamar permaisuri satu ini.

Sebelum jaeyun menyewa detektif untuk menyelidiki kasus yang sangat penting ini.



Lya🪐.

Jangan lupa vote and coment^^








𝗠𝗢𝗠𝗠𝗬 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang