[16]

1.8K 145 2
                                    

Pagi harinya mereka di repotkan oleh jungwon yang merengek ingin pergi ke mansion sang oma.

Ketika di tanya ingin ke mansion omanya karna apa,jungwon menjawab ingin melihat ikan.

Itu membuat jaeyun bingung, padahal di mansion sunghoon ini banyak berjenis jenis ikan.

Lalu mengapa jungwon ingin ke mansion neneknya hanya karna ingin melihat ikan?.

"Uwon, ngak usah ke mansion oma ya? Kan disini juga ada ikan" Nasehat jaeyun lembut.

"Api mymy, itan di mancion oma, tatanya becal cekali" Ucap jungwon menatap jaeyun binar.

Kalau seperti ini jaeyun mau nolak, tapi ngak bisa.

Jaeyun menatap sunghoon yang berdiri di samping nya, seolah bertanya.

"Antarkan saja" Jawab sunghoon singkat.

"Yaudah lu aja" Balas jaeyun menatap sunghoon.

"Mymy cama dydy itut cemua" Ucapan jungwon mengalihkan atensi dua orang itu.

"Iya sayang" Jawab jaeyun lembut.

Akhirnya mereka pergi ke mansion utama.

Di perjalan hanya keheningan yang menemani perjalanan mereka.

Namun suara kecil jungwon memecahkan keheningan.

"Dydy ini macih lama agi?" Tanya jungwon pada daddy nya yang mengemudikan mobil.

"Sebentar lagi sampai" Jawab sunghoon tersenyum tipis.

"Oteee".

Jungwon bernyanyi di sepanjang perjalanan.

Membuat kedua orang tua nya tersenyum.

Selang beberapa menit perjalanan kini mereka telah sampai di gerbang utama.

Jaeyun sempat Ternganga.

" Aaaa, anjirrrr, ini mansion atau kerajaan?, gede banget astaga" Batin jaeyun menatap bangunan yang ada di hadapannya.

Walaupun jaraknya masih bermeter meter dari pagar, namun ia bisa merasakan seberapa besar mansion di hadapannya itu.

Penjaga gerbang membuka gerbang setingi pohon kelapa itu lalu menunduk hormat.

Tak lama sunghoon melajukan kendaraan nya.

Jaeyun kembali terkagum kagum dengan arsitektur bangunan di hadapannya.

Bangunan megah berarsitektur kuno itu membuat jiwa jiwa iri jaeyun kambuh.

Namun belum sempat jaeyun meng iri.

Ia sudah di suruh turun karna sudah sampai.

Jungwon turun dengan berseru gembira.

Jaeyun mengikuti ayah dan anak di hadapannya.

Sampai di depan pintu utama jaeyun terngaga kembali.

"Gede bgt pintunya, segede harapan orang tua"  Batin jaeyun

Bukan karna apa tapi memang pintu itu sangat besar, bahkan tubuh jaeyun sangat kecil jika berada di hadapan pintu itu.

Membukanya sepertinya juga butuh energi extra.

Saat jaeyun sedang bengong melihat pintu raksasa di hadapannya itu ia ditarik oleh sunghoon untuk masuk ke dalam mansion itu lewat pintu yang berukuran normal yang berada di samping pintu besar itu.

"Kalo gue lama lama disini bisa bisa dosa gue bertambah banyak" Batin jaeyun kembali.

Mereka duduk di sofa ruang tamu yang sangat luas dan besar.

Tak lama kemudian datanglah ibu sunghoon.

Ibu sunghoon tersenyum menatap anak cucunya itu.

"Kalian datang?" Tanya ibu sunghoon tersenyum.

"Iya oma, uwon tuch inin liat itan becal" Pekik jungwon gembira.

"Ikan besar?" Bingung nyonya park, tak lama kemudian lalu tersenyum menganguk.

"Ayok uwon ikut oma" Jungwon langsung mengikuti sang oma untuk melihat sesuatu yang ingin ia lihat.

Jaeyun juga ikut mengikuti nya, daripada duduk berdua bersama sunghoon yang ada Jaeyun gabut.

Sunghoon pun ikut mengikuti.

Mereka berjalan, lumayan jauh, namun saat di perjalanan menuju tujuan mata mereka di suguhkan interior rumah yang sangat sultan.

Hingga bisa melupakan penat mereka.

Akhirnya mereka sampai.

Di sana terlihat akuarium besar, bahkan sangat besar.

Berisi 3 hiu putih berukuran besar.

Dan disana juga ada tuan park yang sedang duduk mengamati hiu peliharaan nya itu.

"Opaaa" Pangil jungwon ketika melihat sang opa.

Tuan park langsung menatap ke arah asal suara.

Tersenyum lalu mengayunkan tangan seolah menyuruh jungwon mendekat.

Paham, jungwon lalu berlari ke arah sang opa.

Jungwon duduk di pangkuan sang opa, menatap hiu putih besar yang ada di hadapannya itu.

Jaeyun ternganga kembali.

The rill sultan, no bohong bohong, pikir jaeyun menggeleng gelengkan kepala.

Minder jaeyun jadinya.

Tiba tiba ibu sunghoon menarik tangan jaeyun ke arah sebuah taman luas berisi tanaman bunga yang jenisnya sangat langka, bahkan yang hanya ditemukan di luar negri.

Mereka duduk di ayunan 4 kursi di bawah pohon sakura yang menjulang tinggi dengent daun rimba dan bungga yang sangat cantik.

Jaeyun duduk di samping ibu sunghoon.

Mereka berbincang bincang seputar rumah tangga.

Sunghoon sendiri menemani jungwon tour di rumahnya.

Namun jungwon berhenti pada tempat bermain di pojok mansion.

Yang memang disediakan untuk anak anak pekerja yang dibawa.

Jungwon bermain disana setelah puas melihat ikan besar.

Setelah puas bermain mereka berkumpul di ruang keluarga.

Jaeyun, Sunghoon, jungwon, ibu dan ayah Sunghoon, di tambah jay berkumpul saling bertukar cerita.

"Hoon, kemarin kakak ku heeseung ke sini kan? Lu tau dia ngapain?" Tanya jay dengan wajah serius.

Sunghoon melihat nya mengangkat sebelah Alisnya.

"Lu liat sendiri di kamar lu" Ucap jay yang langsung membuat Sunghoon berlari ke kamar nya.

Beberapa menit kemudian Sunghoon keluar kamar membawa sesuatu di tangannya, dengan ekspresi wajah sendu.

Yang di bawa Sunghoon ada kaktus yang telah dirawat Sunghoon selama bertahun tahun.

Yang di beri nama biru.

"Heeseung yang buat dia seperti ini?" Tanya Sunghoon tajam menatap jay.

"Iya kemarin dia gasengaja nyengol" Jawab jay spontan.

"Udah deh hoon, lagian itu cuma kaktus lu bisa nanem lagi" Ucap jay santai tanpa melihat ke arah Sunghoon yang telah menatapnya seolah akan memakannya hidup hidup.

"Heeseung sialaan" Geram Sunghoon, ayah dan ibu Sunghoon hanya geleng-geleng kepala, sudah hall yang biasa jika Sunghoon marah hanya karna masalah ynag sepele kepada kakaknya.

Lya🪐

Jangan lupa vote and coment^^.

Next?

𝗠𝗢𝗠𝗠𝗬 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang