[20]

1.9K 137 4
                                    

Jaeyun berjalan ke arah dapur, memasak makanan untuk dirinya dan yang lain, memang ada art yang bertugas untuk membuat makanan, tapi jaeyun memilih untuk ia saja, lagipula itu memang tugasnya kan?.

Jaeyun memasak makanan rumahan yang cukup simple.

Bebrapa menit kemudian akhirnya masakan nya siap, aroma masakan jaeyun tercium, menyebar di satu ruangan dapur.

"Uhmmm, uwon ambah lapel mymy" Jungwon tersenyum pepsodent menatap jaeyun yang menyiapkan makanannya.

"Yaudah uwon makan yang banyak ya" Jaeyun meletakan piring yang terbuat dari plastik khsus anak anak di hadapan jungwon yang disambut baik oleh anak itu.

"Mymy tapan ya, uwon bica cekolah?" Tanya jungwon tiba tiba membuat jaeyun menatapnya.

"Kenapa jungwon tanya begitu hm? Jungwon ingin sekolah?" Tanya jaeyun lembut, entah mengapa moodnya pagi ini sangat bagus.

"Iya tata om jay, talo uwon cekulah, anti bica cali cewe buat uwon pacalin, telus uga bica pukul pukul" Jelas jungwon membuat jaeyun melotot, bisa bisanya jay mengajarkan yang tidak tidak pada anak keciel mongelnya ini.

Awas saja jaeyun bakal beri jay pelajaran.

"Hust, sekolah itu buat nyari ilmu sayang, bukan nyari cewe" Nasehat jaeyun yang sok bijak, padahal dulu waktu sekolah, jake mengunakan nya bukan untuk mencari ilmu tapi mencari pacar, mau itu perempuan atau pun laki laki.

"Emm, iya mymy, cekalang caatnya makan" Jungwon berseru lalu menyantap makanan.

Jaeyun hanya geleng geleng kepala dibuatnya.

Mereka makan tanpa menungu sang kepala keluarga.

"Khm" Deheman sunghoon membuat ibu dan anak itu menghentikan aktivitas nya.

"Apacih khm khm angu au" Sinis jungwon karna daddy nya itu mengangu acara makannya bersama mommy tersayang nya.

Sunghoon menghiraukan anak nya itu, ia membalikan piring yang memang ada di meja lalu mengisi nya dengan makanan.

Lalu mereka semua sarapan dengan khidmat.

Selesai sarapan, mereka berkumpul di ruang keluarga.

Jaeyun dan jungwon asik bermain baby bus di handphone jaeyun yang hampir isinya adalah game baby bus.

"Mymy ini tuch di putel tayak gini, butan di pecet pecet"kesal jungwon membuat jaeyun juga ikut kesal.

Sunghoon hanya diam menikmati acara berita di tvnya nya itu.

" MYMY UWON TAN UDA BILAN, INI TUCH DI PUTEL BUTAN DI PECET" Teriakan jungwon membuat Sunghoon teralihkan.

"Kenapa teriak teriak?" Tanya sunghoon dingin pada dua orng di sampingnya itu.

"Itu mymy uwon tan adi uda bilan, main na tuh di putel butan di pecet" Kesal jungwon, namun jaeyun hanya terkekeh lalu memberikan handphone nya kepada jungwon.

Kekesalannya nya langsung hilang begitu saja, ketika handphone jaeyun sepenuhnya di pegang olehnya.

Jaeyun kemudian merebahkan kepalanya di paha sunghoon menatap sunghoon yang kembali fokus pada berita yang disiar kan oleh tv.

'Penculikan anak kini marak terjadi membuat beberapa orang tua takut membiarkan anak nya bermain di luar, dan inilah yang mereka sampaikan melalui wawancara kami-'

"Dengerin won, gausah main jauh jauh, kalau bisa dikamar aja mainnya" Ucap jaeyun yang hanya dibalas angukan oleh jungwon.

Sungguh pun juga ikut menganguk, entah karena apa, dirinya reflek., dan kembali fokus pada berita yang ia tonton.

Namun jaeyun menganti acara tv yang sunghoon tonton dengan kartun.

Membuat sunghoon mendengkus kesal, mendorong pelan kepala jaeyun yang berada di pahanya.

"Hehe, bercanda gu-eh aku" Ucap jaeyun membuat sunghoon tersenyum, bukan karna candaan jaeyun, namun karna jaeyun mulai mengunakan kata aku kamu pada dirinya.

Akhirnya keluarga kecil itu menonton televisi yang menampilkan kartun anak anak bersama, karna jungwon yang meminta, anak itu sudah selesai dengan baby bus karna batrai hp jaeyun yang lowbat.

Waktu berlalu Kini siang pun datang.

Sunghoon telah pergi ke kantor nya beberapa waktu lalu, karna jeno yang mengatakan ada klien yang sangat penting, membuat sunghoon mau tak mau harus datang.

Jaeyun sendiri kini sedang mengacaukan dapur dengan kedok membuat kue.

Bersama anaknya jungwon.

Namun tidak hanya bersama jungwon namun juga bersama sunoo.

"Hubungan kamu sama sunghoon gimana?" Tanya sunoo sambil mengaduk adonan kue.

"Baik baik aja sih" Jawab jaeyun sembari mencetak kue nya bersama jungwon.

"Btw gimana pdkt mu sama hee?" Tanya jaeyun balik membuat sunoo merona.

"Kita udah pacaran kak" Jawab sunoo gugup.

"Lu ditembak lewat chat? " Tanya jaeyun kembali dengan menahan tawanya.

"Emm, iya" Sunoo memerah malu.

"Bwhahahhahahahahh, ngakak bgt gue, beneran di tembak lewat chat?" Jaeyun mengelap sudut matanya yang terdapat air mata.

"Iya, soalnya mas he-".

" Hah? Mas? Anjir mas, astaga gue mau nangis" Tawa jaeyun semakin menjadi jadi bahkan kini jungwon sudah tertular.

Sunoo menciut takut istri sunghoon kerasukan mana anaknya ikut ikut lagi.

Mereka akhirnya membuat kue bersma dengan canda tawa, namun jaeyun yang tak berhenti tertawa membuat sunoo sedikit menjauh, takut tertular soalnya.

Lya🪐

Sebenernya gue mau bikin sunoo sama niki, tp nikinya aja belum lahir, jadinya sama heeseung aza, padahal heeseung mau gue nikahin sama geonu🗿

Jangan lupa vote andcomentt^^>

𝗠𝗢𝗠𝗠𝗬 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang