Chap 1 : Awal

728 21 2
                                    


Di pagi yang indah dengan suasana tenang dan damai tapi tidak di sebuah rumah sederhana di mana sesosok wanita nan cantik jelita tengah berteriak demi membangunkan anak tunggalnya itu.

"ARAN!! AYOOO BANGUUN, UDAH JAM SETENGAH 7 NANTI TELAT KE SEKOLAHNYAAA." Wanita itu berteriak dari depan kamar sang anak.

Sementara itu yang diteriaki sedang tidur nyenyak di kamarnya yang minimalis tanpa terganggu oleh teriakan kencang sang Ibunda.

"ARAAAN!! KALO MASIH BELOM BANGUN, BUNDAA POTONG UANG JAJANNYA," lanjutnya di depan kamar sang anak.

Sontak mendengar hal itu membuat Aran langsung terbangun karena tidak mau uang jajannya yang memang sudah sedikit itu berkurang.

Bukannya tidak bersyukur, tetapi jika uang jajannya itu berkurang maka tidak ada uang lebih untuk dirinya menabung di celengan ayam kesayangannya yang ia beri nama 'Melki' itu.

"IYAA, BUNDAAKU! ARAN BANGUN NIH," balas Aran tak kalah kencang dari teriakan ibunya.

Setelah merapihkan kamarnya ia pun bergegas mandi dan memakai seragam putih abu lengkap beserta dasi nya itu langsung menuju ruang makan.

Aran POV

Hampir aja gue telat kalo bukan titisan bidadari dari khayangan alias Bundaku yang paling cantik ngebanguin gue. Namanya Shania Junianatha Chaesara biasa dipanggil Bu Shanju sama tetangga.

Dari namanya aja udah cakep kan apalagi kalo kalian liat langsung beeuuhh damage ke hati kaliannya bukan maenn, member JKT48 aja kalah saing sama bunda gue. Beruntung sih si Boby Chaesara alias Ayah gue bisa nikah sama bidadari.

Oh iya kenalin, nama gue Zahran Arifin Chaesara biasa dipanggil Aran tapi dipanggil sayang juga boleh hehe canda. Hidup gue emang sederhana sih tinggal di rumah yang gak gitu besar ini dengan keseharian yang menurut gue biasa aja udah bersyukur banyak orang diluar sana yang gak punya tempat tinggal.

Kata orang-orang sih gue tuh pinter padahal sih biasa aja saking pinternya sampe dapet beasiswa di SMA Fx Sudirman dimana itu sekolah elite di kota Jakarta ini wow keren kan gue tapi tetap ilmu padi abangkuu 🌾🌾 hehe. Karena emang hari ini udah telat gue pun buru buru buat pergi ke sekolah.

Aran POV end

"Bun, Aran pergi sekarang ya. Udah telat nih gak sempet sarapan."

"Eh tar dulu nih dibawa aja sarapannya makan di sekolah aja, Bunda panggil Ayah dulu buat nganterin kamu ke sekolah sekalian ke kantor, tadi sih katanya lagi manasin motor," ucap Shanju sambil memberikan Aran bekal untuk disantapnya nanti di sekolah.

Aran pun menganguk karena emang itu rutinitas tiap hari, keluarga mereka hanya punya satu kendaraan itu pun hanya motor supra fit keluaran tahun 2006.

"Udah siap, Ran? Ayo berangkat sekarang tar telat lagi," ucap Boby sang ayah yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Iya, Ayah, Bunda, Aran berangkat dulu ya, minta doa sama salim dulu Bun," ucap Aran sambil membungkukkan badannya untuk menyalami sang Ibunda.

"Iyaa hati hati yaa, Ran, belajar yang bener, jangan bolos jangan sia siain beasiswa yang kamu udah dapetin susah payah."

"Mas, berangkat dulu yaa, Bun, nganterin anak bujang terus langsung ke kantor," tutur Boby.

"Hati - hati bawa motornya, Mas, jangan ngebut, jangan oleng ke orang lain, cukup Bunda aja yang ada di hati Mas, inget Bunda selalu nungguin kalian pulang ke rumah." Genit Shanju sembari menyalimi suaminya itu.

"Iya Bunda, Aran sama Ayah berangkat dulu ya, assalamualaikum," ucap Aran sembari keluar rumah.

"Waalaikumsalam, hati - hati yaa, Aran, kalo pulangnya mau main bilang dulu, biar Bunda gak khawatir."

MémoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang