Chap 19 : Perlawanan Dimulai!!

44 13 0
                                    

Setelah memastikan anak buah Vion yang ditabrak pingsan, akhirnya dua orang yang ada di mobil itu keluar. Mereka adalah Gito dan Aldo yang baru saja sampai ke rumah Chika. Daniel pun segera menghampiri mereka dan menoyor kepala keduanya dengan lumayan kencang. Aldo yang tidak terima pun protes kepada Daniel.

"Apaan sih Niel?! Bukannya bilang makasih malah ditoyor gini." Kesal Aldo.

"Lo tuh mikir dikit lah, main tabrak - tabrak aja. Mending ini cuman pada pingsan, kalau mati gimana?! Kacau urusannya entar." Balas Daniel.

"Lagian bukan gue Niel yang ngide nabrak mereka, tuh si Gito tiba - tiba nyeletuk 'tabrak aja asik kali yak' dia juga yang nyetir."

"Hehe, maaf Niel. Suka kebawa suasana gue nya. Mending sekarang kita masuk, Aran sama Zee juga udah gak ada. Kayaknya mereka masuk ke dalam rumah." Usul Gito.

Dengan segera mereka ber 3 pun bergegas memasuki rumah Chika dan mencari keberadaan Zean dan Aran. Saat memasuki bagian belakang rumah, tiba - tiba tubuh Aran melayang menuju ke arah mereka ber 3. Karena kaget Gito pun langsung menangkap Aran agar tubuhnya tak membentur dinding.

Dari arah lemparan tadi, Zean sudah tergeletak lemas tak berdaya menghadapi 3 orang yang badannya lebih besar dari mereka. Daniel dan Aldo pun segera melancarkan combo mereka sama seperti saat menghajar Christian namun kali ini serangan mereka tak berhasil. Alhasil mereka pun dihajar dan dilempar sehingga posisinya tergeletak sama seperti Zee.

"Ni-Niel, Do, kalian kamar Chika di lantai dua sekarang. Mereka semua disana." Suruh Zee sambil menahan nyeri dan terbatuk mengeluarkan darah.

"Iyaa, biar sisanya kita yang lawan. Gini doang mah gak ada apa apanya yaa kan Zee." Sambung Aran yang kini berdiri di depan Zee menyisakan Gito dibelakang mereka.

Setelah mengatakan itu, tiba tiba dari arah belakang Gito berlari sangat kencang dan memukul salah satu anak buah Vion tepat pada bagian ulu hatinya, mendapat celah ia pun menumbangkan orang itu dengan tackle pada kakinya.

Sementara dua orang lagi mendekat padanya menyebabkan ia dikepung, Gito langsung menendang pada bagian 'sensitif' pria di sebelah kirinya dan memukul hidung pria yang berada di kanan nya.

Aran yang melihat dua orang itu kesakitan, tanpa menunggu lebih lama lagi ia menyerang secara brutal pada orang yang tadi Gito tendang area 'sensitif' nya. Sementara yang satu lagi tumbang gara gara Gito yang menghantam kepalanya menggunakan pot bunga.

Merasa sudah tak melawan lagi, Aran kini membantu Zean, Aldo, dan Daniel untuk berdiri dan mencari kamar Chika. Tak perlu repot-repot karena mereka mendengar teriakan keras Ashel yang berasal dari lantai dua.

Keadaan di kamar Chika kini mulai kacau, anak buah Vion yang tersisa dua itu bisa menangkap Indah dan mengancam akan melukai Indah menggunakan pisau kalau mereka berani melawan.

Tanpa menyadari bahwa keberadaan mereka berdua kini terkepung karena kedatangannya Aran cs. Melihat Indah yang diancam menggunakan pisau, Daniel langsung memukul orang itu dari belakang agar ia melepas Indah dan menariknya keluar dari kamar Chika agar lebih leluasa menghajarnya.

Merasa dikepung satu anak buah Vion mencoba kabur meloncat dari jendela namun gagal. Aran yang menarik anak buah Vion menyerahkan orang itu pada Aldo dan Gito lalu memberikan kode agar melakukannya diluar tidak dihadapan para gadis itu, takut membuat mereka trauma.

Gito dan Aldo dengan segera menyeret paksa anak buah Vion yang sudah ketakutan itu ke halaman depan rumah Chika. Setelah nanti puas menghajarnya, mereka akan mengumpulkan 9 anak buah Vion dan melaporkannya pada polisi.

Kembali ke kamar Chika, kini Aran memastikan bahwa dari mereka tidak ada yang luka. Sampai ada yang terluka siap siap aja, calon pawangnya ngamuk gak henti - henti.

"Kalian semua gak ada yang sakit/luka?" Tanya Aran pada CPB.

"Gakpapa kok Ran, cuman Indah luka dikit di pergelangan tangannya. Tadi ditarik paksa sama orang yang dibawa Daniel." Chika mewakili yang lain.

"Meng, kamu gapapa kan Meng?! Gak ada yang sakit atau luka kan? Nanti Zee bales sama orangnya Meng. Aku khawatir sama kamu." Panik Zee sambil memeriksa tubuh pacarnya itu

"Aku gapapa kok, harusnya aku yang khawatir. Liat muka kamu banyak darah, bibir sobek. Kita ke rumah sakit yaa Zee, biar gak infeksi." Marsha menenangkan pacarnya itu sambil mengusap wajahnya yang penuh luka.

"Ekhem, dunia emang milik berdua. Sisanya ngontrak yaa bun." Sindir Ashel pada momen ZeeSha itu.

"Sebulannya berapa yaa bun, gak kuat deh liat yang kayak gini jadi pengen." Sambung Kathrina.

"Ikut deh sama Atin, males liat Marsha bucin mulu." Indah menyetujui Kathrina agar menjauh dari Marsha yang sedang mode bucin.

"Kamu gak usah ikut ngontrak sama mereka yaa Chik, di rumah aku aja gapapa kok. Nanti aku bilang ke Ayah sama Bunda." Ujar Aran menghentikan Chika yang ingin ikut menyindir Marsha.

"Lupa kah sama kehadiran diriku di sini? Terusin aja gapapa kok, gue juga cuman nyamuk." Jengah Fiony melihat mereka seperti melupakan dirinya.

Daniel, Aldo, dan Gito yang sudah beres dengan urusannya pun kembali ke kamar Chika. Gito menjelaskan bahwa mereka sudah menelfon polisi agar membawa anak buah Vion.

Tak membutuhkan waktu yang lama, para polisi langsung membawa 9 anak buah Vion agar ditindak lanjuti di kantor polisi nantinya.
(Cepet yaa polisinya, gak kayak di negeri konoha itu)

Setelah melihat anak buah Vion dibawa oleh polisi, mereka membereskan rumah Chika yang keadaan awalnya kacau balau seperti kapal karam eh maksudnya kapal pecah agar kembali seperti semula.

Setelah selesai membersihkan semua kekacauan tadi, kini Aran cs menyuruh CPB agar bersiap ikut dengan mereka ke tempat yang lebih aman. Takut hal yang sama terjadi lagi, karena Vion selalu punya banyak cara untuk menjatuhkan mereka.

Sembari menunggu para gadis itu bersiap, Aran cs duduk di ruang tamu sembari melakukan kegiatan yang tidak terlalu penting. Seperti Zee dan Aldo yang menscroll tiktok, Daniel yang melihat berita skandal idol di X, Gito yang sedang melihat lihat furniture rumah Chika dan Aran yang sedang melamun.

"PPT!!!" Celetuk Aran tiba - tiba. Sontak mereka semua melihat kepada Aran seakan meminta penjelasan dari celetukannya itu.

"Sebelum kita pergi ke sini dan sebelum Ollan sadar, Daniel sama Aldo kan nyuruh gue mikirin nama Circle kita nah PPT tadi tuh namanya.

Singkatan dari 'Para Pejantan Tangguh' terus kan nambah anggota karena bang El sama Rasya bakal satu kelas sama kita. Sekalian Ollan sama Chritian kita ajak join juga, gimana?" Usul Aran pada sahabatnya itu.

Yang lain pun tengah memikirkan pendapat Aran, mungkin mereka bisa menerima Cello dan Rasya. Tapi Aran ingin Ollan dan Christian ikut gabung dengan mereka.

"Apa alasannya lo pengen Ollan sama Christian gabung Ran? Jawaban dari gue tergantung lo. Bang El dan Rasya gue terima tapi mereka berdua? Alasan apa yang bakal lo kasih ke gue Ran." Tegas Gito, ia hanya tak ingin nantinya Ollan dan Christian malah memihak kembali pada Vion dan The Bully's.

"Mereka berdua dimata Vion dan yang lain pasti udah dianggap sebagai pengkhianat. Kalaupun balik lagi pasti gak akan diterima sama The Bully's. Ollan mungkin bakal pindah kelas dan jadi sekelas sama kita, Christian yang gak sekolah mungkin bakal join jadi pengawal keluarga Harlan atau disekolahin sama Om Cio." Jawab Aran

"Ollan sama Christian bakal jadi target utama buat mereka, kali ini gue udah gak bisa nahan diri lagi."  Sambungnya.

"Maksudnya Ran?" Bingung Daniel.

"Kita lawan balik mereka pakai cara gue, kita gak akan lawan mereka kecuali kita duluan yang diserang. Karena nantinya kita dianggap mempertahankan diri dari ancaman."

Sontak mereka semua bersorak dan menghambur memeluk Aran. Akhirnya setelah sekian lama mereka akan melawan tindakan The Bully's yang semena - mena terhadap orang terlebih Aran. Meskipun harus menunggu mereka yang duluan menyerang namun tak apa, kini mereka tak akan menahan diri lagi.

 

TBC
.
.
.
.
.


Hehe, maapkan ku sebulan menghilang
Vote nyaa dong kakak jangan lupaa
See u di update selanjutnya, byee

MémoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang