Chap 9 : Alasan

81 10 0
                                    

Detik berubah jadi menit, menit berubah jadi jam, jam berubah jadi hari dan hari berubah menjadi bulan tak terasa waktu terlewati kini sudah 2 bulan sejak Chika pindah ke SMA Fx Sudirman dan sudah 2 bulan ini pula Aran mendekatinya hal itu membuat teman temannya senang sekaligus bingung. Senangnya karena Aran mulai bisa dekat dengan Chika tapi bingung karena selama ini Aran tidak melupakan janjinya bersama seseorang di masa lalu sehingga ia tidak ingin berpacaran bahkan untuk sekedar berkenalan saja Aran sungkan.

Sampai suatu hari, saat Aran cs berkumpul di cafe milik mereka...

"Eh gue mau nanya sama lu Ran, akhir akhir ini gue liat lu makin deket sama Chika kenapa? Bukan gue ngelarang yaa, tapi kok lu mau selama ini yang ngedeketin lu bahkan ngajak kenalan aja kadang gak di waro sama lu." Tanya Aldo.

"Bener kata Aldo, lu udah ngelupain janji lu apa gimana kok giliran sama Chika bisa luluh." Sambung Gito.

"Sebelumnya emang gue gak mau deket sama Chika, cuman setelah ngajak ke cafe ini bareng sama mereka gue sadar satu hal dan ini yang bikin gue mau ngedeketin Chika, gue gak ngelupain janji gue sama cewek itu gak akan pernah lupa." Jawab Aran

"Hal apaan emang Ran, yang bikin lu sadar." Kepo Daniel.

"Nanti lah gue kasih tau, tapi kayaknya si Zee tau dah apa alasannya."

"Beneran Zee lu tau alasan Aran deketin Chika?"

"Dari interaksi pertama Aran & Chika di kelas aja gue langsung tau alasannya apa tanpa dikasih tau sama Aran, awalnya gue gak yakin sama alasannya Niel karena emang gak masuk akal tapi setelah liat mereka sekarang malah makin yakin."

"Emang menurut lu, apa alasannya kok lu bisa yakin banget." Pancing Aldo kepada Zee.

"Kalo gue kasih tau sekarang ntar gak boleh sama Aran lagi, ya kan Ran?"

"Iya... nanti aja gue kasih tau kalo waktunya udah tepat."

Tanpa mereka sadari ternyata obrolan mereka sedang di dengar oleh Vion yang memang masih mencari waktu yang tepat untuk membakar cafe itu, selama 2 bulan ini pula The Bully's ia perintahkan untuk tidak membully Aran dan berpura pura berprilaku baik kepada semua orang agar mereka percaya bahwa The Bully's sudah tobat. Meskipun beberapa belum bisa percaya bahwa The Bully's sudah berubah tapi mayoritas siswa/siswi di Fx Sudirman mulai mempercayai mereka.

'Chika yaa ran, ini bisa jadi senjata buat ngehancurin lu.' Batinnya.

"Yaa gak bisa diajak kerja sama lu Zee gak asik banget." Aldo dengan nada yang kesal terhadap jawaban Zee.

"Tau tuh, minimal spill lah dikit dikit Zee." Sambung Daniel yang juga sama kesalnya karena Zee tidak mau memberitahu apa alasan Aran dekat dengan Chika.

"Udah udah, daripada ngebahas apa alasan Aran mending sekarang kita curigain The Bully's." Gito mengganti topik.

"Lah kenapa harus di curigain Git, kan mereka udah berubah sekarang malah jadi baik banget kan ke semua orang termasuk gue mungkin mereka dapet hidayah makanya bisa berubah." Positif Aran.

"Lu tuh orangnya terlalu positif thinking Ran, dengan mereka bertingkah baik ini gue makin curiga ada rencana besar yang lagi direncanain sama mereka." Jawab Gito.

"Yang diomongin Gito gak ada salahnya Ran, udah 2 bulan ini tiba tiba sikap mereka berubah drastis 180°, kalo kata pepatah ada udang di balik batu." Sambung Aldo.

"Dengan berubahnya sikap mereka semakin nunjukin ada sesuatu yang lagi mereka rencanain Ran, gue minta lu hati hati." Peringatan dari Daniel.

"Udahlah, kalian terlalu berprasangka buruk sama orang sekarang mending kita balik gue udah ditanyain nih sama bunda Shania." Sanggah Aran.

MémoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang