Chap 2 : UKS

159 15 0
                                    

Setelah sampai di UKS mereka langsung membaringkan Aran disalah satu kasur yang ada disana.

"Zee, Aldo, ini kenapa Aran, kok bisa pingsan sama banyak memar gini?" Tanya anggota PMR yang memang sedang bertugas menjaga UKS.

"Biasa Sha, kelakuannya The Bully's sampe Aran, bisa pingsan gini," jelas Zean kepada anggota PMR itu yang bernama Marsha.

"Kasian, Aran, kelakuan The Bully's emang kurang ajar, bentar yaa Zee, gue ambil P3K sama kayu putih dulu buat Aran," ucap Marsha sambil pergi Zean pun hanya mengangguk.

"Do, mending gue aja yang jaga Aran, di sini, lo balik ke kelas sekalian absenin gue kalau udah ada guru terus kasih tau yang lain," titah Zean pada sahabatnya.

"Alah lo ngomong gitu sekalian mau modus ke Marsha, kan." Sindir Aldo sambil menonyor kepala Zee. Ia sangat tahu bahwa selama ini Zee memendam perasaan pada Marsha.

"Hehe itu lo tau dah sana ke kelas jangan ganggu, gue mau sama ayang Matcha sekalian jagain Aran," usir Zee.

"Ayang ayang pala lo peyang, deketin doang nembak kagak."

"Berisik lo, dah sana ke kelas dah bel juga."

Aldo pun pergi ke kelas meninggalkan Aran yang masih belum sadar dan Zean yang menjaganya di ruang UKS.

"Loh Zee Aldo kemana tadi masih ada?" Tanya Marsha melihat Aldo yang sekarang tidak ada di sana.

"Balik ke kelas Sha, sekalian nge absenin gue sama Aran."

"Oh, ini aku obatin Aran dulu yaa Zee," ucapnya sambil mengobati luka pada tubuh Aran.

Zean yang melihat itu sebenarnya merasa sedikit cemburu melihat calon pacarnya dengan telaten mengobati luka Aran.

"Pengen juga luka kayak Aran, biar diobatin Marsha," gumamnya yang terdengar oleh Marsha.

"Kok kamu pengen luka juga sih Zee, emang pengen di pukul sama The Bully's." Heran Marsha.

"Eh gak kok sha bukan gitu tapiii..."

"Tapi apa?"

Okey Zee melihat adanya kesempatan untuk mencurahkan isi hatinya, tidak akan menyiakan kesempatan ini yang mungkin tidak akan terulang lagi.

"Aku cemburu Sha, kamu obatin Aran, selama ini aku suka sama kamu tapi gak berani nyatain perasaan aku takut ditolak.

Kita emang udah kenal dari SMP, inget gak? Waktu kita kelas 7 kamu nolongin aku, dulu aku jatuh dari pohon gara gara ketauan mau nyolong mangga muda sama satpam sekolah, kamu ngobatin aku sambil bilang.

'Lain kali jangan suka manjat manjat gitu, kalo jatuh sakit kan. Kamu beruntung ada aku yang ngobatin, nanti kalau dibiarin bisa infeksi luka kamu lumayan parah soalnya.'

Dari situ aku mulai suka sama kamu Sha perhatian kecil kamu ke aku waktu itu ngebuat aku gak bisa lupa sama kamu. Aku kira rasa suka aku itu cuman perasaan sesaat, tapi lama kelamaan rasa suka itu berubah jadi rasa cinta.

Dari kita yang SMP selalu sekelas dan sekarang kita satu sekolah meskipun beda kelas rasa aku ke kamu gak berubah sha, aku bukan orang yang romantis tapi Marsha will you be mine?" Tanya Zean sambil menatap dan memegang tangan Marsha.

Marsha hanya terdiam karena terlalu kaget dengan penuturan dari Zean. Setelah diam beberapa lama akhirnya Marsha memutuskan untuk menjawabnya.

"Sebelum aku jawab pertanyaan kamu Zee, aku mau bilang sesuatu dulu, waktu SMP aku hampir aja jadi korban pelecehan sama preman kalo gak ditolongin sama seseorang ini.

Dia ngehajar preman itu sampe babak belur tapi belum aku mau bilang terima kasih, dia udah keburu pergi sambil ngebawa preman itu.

Aku tau dia siapa dari badannya, tapi kalo aku inget kejadian itu rasanya aku takut sampai aku lupa bilang terima kasih sama dia.

MémoireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang