Bab 1

4K 150 8
                                    


"Jangan singgah, jangan bergabung dengan luka, kalau ingin pergi dengan utuh."

🌏🌏🌏

"Boleh ku jadikan kamu tokoh utama dalam buku di lembaran baru?" - Bumi

🌏🌏🌏

"Kamu penulis favoritku, satu-satunya.
Boleh kah aku menjadi satu-satunya tokoh tapi dalam cerita hidupmu?" -Tanayah

🌏🌏🌏

Seorang gadis tengah terisak di dalam sebuah kamar. isak tangis yang tiba-tiba itu jika ada yang mendengar-nya pasti akan sangat terkejut. Bagaimana tidak? Malam hari menjelang subuh seperti ini ada yang tiba-tiba menangis? Dan benar saja, di dalam kamar tersebut tidak hanya di isi dengan gadis yang tengah terisak saja, melainkan ada gadis lain yang tidurnya yang semula damai mulai terganggu dengan adanya suara isak di sebelahnya. Gadis yang baru berusaha sadar dari tidur itu nampak terkejut, dia mengatur nafasnya yang sudah tidak beraturan ulah gadis yang ternyata adalah sahabatnya. Lebih dari setan ternyata, batin gadis itu.

"Anjing Tanayah!" Umpat gadis yang baru bangun itu pada sahabatnya yang sampai saat ini masih setia terisak.

Nama gadis yang tengah terisak itu Tanayah.

Tanayah Cindyasalma nama panjang-nya, jika tidak mau terlalu panjang, kalian bisa memanggilnya dengan nama Tanay atau Nayah, bisa juga Tanayah.

Tanayah Cindyasalma, gadis cantik dengan berbagai macam tingkah konyolnya, kalo kata sahabatnya, Tanayah ini orang yang sangat rendom. Tanayah juga sangat amat ramah, dan humoris, dia mampu mengubah suasana yang semula sunyi menjadi lebih nampak ber-isi. tidak bisa di pungkiri juga bahwa tingkah laku gadis itu bisa menarik lawan jenis untuk jatuh dengan pesona-nya. Sudah cantik, memiliki tingkah yang unik—lucu siapa sih yang tidak akan terpana? Ucap para pria yang menyukai Tanayah.

Tanayah memiliki hobby—suka bernyanyi dan bermain alat musik seperti Gitar, Piano, dan Drum. Suara? Jangan di tanya lagi. Sudah beberapa kali Tanayah mengikuti kompetisi di bidang tarik suara di beberapa kampus ternama, dan dia selalu berhasil menjadi sang juara, karena bakat yang dia punya.

Bicara soal musik, saking suka-nya dia dengan seni itu, Tanayah sampai mengambil jurusan Penyajian Music yang ada di Universitas Seni Indonesia Jakarta (karangan).

Selain itu. Tanayah juga sangat suka membaca Novel, menurutnya selain bermusik, membaca juga bisa merubah suasana hati-nya.
Saking sukanya dia dengan karya sastra itu sudah banyak buku yang telah dia baca, salah satu-nya karya dari Andrea Hirata yang berjudul 'Laskar Pelangi'.

Tanayah berusia 22 tahun, kelahirannya 12 februari 2002. Sebelumnya kalian pasti menangkap bahwa hidup Tanayah pasti menyenangkan? Tidak. Hidup dia jauh dari kata itu.
Tanayah hidup sebatang kara, kedua orang tua-nya sudah meninggalkan dia sedari dia menginjak kelas satu sekolah menengah atas lebih tepatnya saat dia berusia 18 tahun, dalam sebuah kecelakaan beruntun.
Tidak ada yang ayah ibu Tanayah tinggalkan untuknya selain kata-kata penguat atau sebuah nasihat.

🌏🌏🌏

"Nak, untuk apapun yang akan datang di kehidupan kamu kedepan, tolong, jangan biarkan siapapun membuat kamu tidak layak, atau tidak cukup.
Dengan semua yang kita hadapi hari ini, ayah yakin esok kamu akan jadi berharga dengan apa yang kamu punya. Jaga diri baik-baik, jemput keberhasilan itu, ayah akan selalu merestui langkah kamu, bahkan setelah nafas ayah sudah tidak beradu dengan udara di dunia ini." -Alm. Aryan Moondaya

TANAYAH UNTUK BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang