Angin yang berhembus kencang, menderu pepohonan dan tumbuhan seperti saling menari-nari dibawah rintihan hujan yang begitu deras disertai dan gemuruh petir yang menciutkan nyali. Tidak ada satu pun orang yang berani keluar rumah. Hujan yang deras sekali, bagaikan sang Alam yang sedang murka. Suasana sore ini sangat gelap begitu mencekam kilat disertai petir yang saling menyambar silih berganti di atas salah satu pohon yang menjulang tinggi membuat pohon itu tumbang roboh tersungkur ke tanah.
Tak urung tiang listrik disebelahnya pun ikut tercabut dan roboh, seketika itu juga daerah yang terkena dampaknya menjadi gelap gulita. Bahkan di jalan raya saja begitu sepi, ditambah dengan banjir yang mulai datang air pun meluap sudah setinggi mencapai semata kaki.
Cuaca yang ekstrim diakhir tahun 2023. Siapa sangka? Seorang gadis berambut panjang sepinggang tengah berlari sembari melindungi sesuatu dibalik jaketnya, ia menuju Halte yang jarak nya cukup jauh dari tempat ia tadi berada.
Gadis itu tak menyadari ternyata dari kejauhan ada empat orang yang memperhatikan nya di dalam sebuah kedai kecil, salah satu dari mereka menyipitkan mata dan memastikan apakah betul yang dilihatnya itu seseorang yang ia kenal? Ia terus menatap kearah gadis itu tanpa berkedip sepertinya postur tubuh perempuan itu seperti sangat familiar baginya..
Astaga! Iya, ia mengetahui sosok perempuan itu!
"WOY!!! HEY SHACTZI!!!" Panggil laki-laki itu yang mungkin terlihat seperti berusia 20 tahunan berteriak lantang sambil melambaikan kedua tangannya. Teman-temannya yang sedang mengobrol terkejut melongo dan kebingungan, siapa yang ia panggil?
Empat orang sahabat ini adalah anak-anak muda, mereka sedang nongkrong di sebuah kedai kecil di pinggir jalan raya di sebuah warung, mungkin disebut Warkop (Warung Kopi) orang-orang selalu menyebutnya begitu. Mereka juga pun sama, terjebak di hujan deras yang dahsyat ini. Menunggu sang Alam meredakan amarahnya, sabar menanti berjam-jam lamanya.
Mungkin bisa dikatakan kalau hujan kali ini hampir sama mengerikannya seperti kejadian 5 tahun lalu. Teriakan, tangisan, kesedihan yang berlarut-larut, kebencian, serta kehilangan. Nanti-nanti saja akan kami ceritakan pada kejadian 5 tahun silam.. tentang.. ah sudahlah. Lupakan saja.
HALO SEMUA!! Absen dulu yuk, kalian tau cerita ini dari mana?
GIMANA? MAU LANJUT, BRO BRO SEMUAA???
yuk atuh vote, komen, lek, n subrek dulu biar penulisnya membara dan semangat buat update🌷

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Harus Hujan [BERSAMBUNG]
Подростковая литератураElin, gadis yang sejak dulu selalu mempertanyakan hal yang sama tapi, jawaban yang sudah didengar berkali-kali bukanlah jawaban yang ia inginkan. Tidak rumit. Namun, keadaan yang membuat dirinya harus mencari kunci jawaban yang sebenarnya. Gadis itu...