Episode 13 || Putri Kecil Papa

3 2 0
                                    

Sunyi, sudah tidak ada lagi yang berisik di dalam Apartemen karena pertengkaran kecil kakak dan adik itu. Djanu sudah kembali untuk melanjutkan kuliahnya. Walaupun memang setiap hari Apartemen itu diisi oleh dua orang perempuan saja tapi ada masa nya Djanu sesekali pulang dan menginap disana. Kali ini, jika ingin merasakan suasana seperti itu Elin harus menunggu sampai Djanu pulang.

Sudahlah tidak usah dipikirkan, saatnya untuk pergi ke Sekolah. Hari Jumat yang sangat cerah, tidak biasanya secerah ini. Kota Elin termasuk kota yang sering hujan, tidak pernah ada yang bisa menebak kapan hujan akan turun. Orang-orang sering menjulukinya sebagai Kota Hujan.

Jadwal hari ini tidak belajar seperti biasa. Namun, ada P5 dengan tema Kearifan Lokal. Sekolahan Elin sudah memakai Kurikulum Merdeka, jadi tidak aneh jika setiap ajaran baru pasti akan dua kali diadakan P5. Entah itu diadakan setiap dua hari dalam seminggu ataupun satu bulan diadakan dua minggu.

Namun, hari ini tidak ada pembelajaran seperti biasa. Hari ini ada kunjungan Universitas terbaik dengan alumni SMA yang telah diterima di Universitas itu, mungkin bisa disebut dengan EDUFAIR. Murid kelas 10 dan 11 bisa menanyakan tentang tips masuk disetiap jurusan atau tentang bertanya-tanya tentang Universitas itu sendiri. Setiap bertanya akan diberikan stiker ataupun hadiah jika pertanyaan yang ditanyakan menarik.

Elin bersama Navada pergi ke stand Universitas Gadjah Mada, Universitas impian mereka berdua dengan tujuan yang berbeda. Elin bertanya tentang bagaimana tips agar masuk fakultas Gizi dan rata-rata nilai di fakultas tersebut. Navada menanyakan fakultas Manajemen, ia sejak SMP sudah tertarik dengan bisnis. Setiap ada yang bertanya pasti akan diberikan sesuatu dari mahasiswa yang menjaga stand masing-masing. Elin dan Navada diberikan sebuah pulpen dengan tulisan Universitas Gadjah Mada dengan warna cream.

Sementara disisi lain, Zoya berada di stand Universitas Indonesia diikuti oleh Jenaya. Universitas impian Jenaya tidak ada disini, karena ia ingin melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya yang berada di Singapura, maka dari itu ia mengikuti Zoya saja. Zoya, gadis itu bertanya tentang fakultas Hukum, sejak SMP cita-cita nya ingin menjadi seorang Jaksa. Saat sesi pertanyaan selesai Zoya mendapatkan stiker maraka fakultas Hukum yang berwarna merah.

Mereka berempat kembali berkumpul, menunjukan hasil keliling disetiap stand Universitas. Murid-murid tidak hanya bertanya-tanya saja, mereka diberikan selembar kertas yang harus diisi dengan 2 Universitas negeri dan 1 Universitas swasta serta harus ditandatangani oleh mahasiswa setelah selesai bertanya.

"Gue satu lagi, Universitas swasta." Elin menunjukkan kertasnya.

Zoya mengangguk, ia pun sama. Semuanya bingung dengan Universitas swasta karena tujuan mereka ingin di Universitas negeri terkecuali Jenaya yang ingin pergi ke luar negeri.

"Udahlah di stand Binus, lagian ini gakan diliat, jir." Kata Navada yang sudah lelah berkeliling.

"Iya, ayo! Biar kita cepet istirahat." Jenaya setuju dengan pendapat Navada.

"Yes, sekarang jamkos! Gas nobar di ruang Auditorium."

"GAS KEUN!!" Navada mengepalkan tangan meninjunya keatas, sangat bersamangat sekali jika soal nonton bersama.

Sekitar 7 menit akhirnya mereka menyelesaikan selembar kertas tersebut dan mengumpulkannya ke ketua kelas masing-masing. Saat nya untuk menuju ruang Auditorium untuk menonton film bersama-sama, tidak disangka bukan mereka saja yang berada disana, ada puluhan orang yang sudah duduk di kursinya. Elin dan yang lain duduk di tengah-tengah ribuan kursi.

Kegunaan Auditorium ini biasanya untuk dijadikan acara perpisahan kelas 6, 9, 12 tentu saja acara tersebut diadakan dengan tanggal yang berbeda. Tidak hanya itu, Auditorium juga sering dipakai untuk pentas karya seni yang diadakan sekolah setiap akhir semester dan juga berkumpulnya murid-murid baru yang diterima atau mungkin didebut dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi mereka berempat tempat ini menjadi suatu sejarah karena tempat inilah mereka saling berkenalan dan sampai saat ini menjadi sahabat yang tidak bisa terpisahkan walaupun berbeda kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mengapa Harus Hujan [BERSAMBUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang