Bab 9

1K 94 2
                                    

"Sayang jangan sakiti dia"

Deg

.

.

.

.

"irin"Lirih becky

ya irin, kalian tidak salah membaca, selama ini irin lah kekasih tara, irin adalah orang yang menjaga tara dan merawat tara, irin sangat berarti di hidup tara, irin sengaja menjadi detektif supaya dia bisa menutupi kejahatan yang tara buat, irin sengaja membuat becky curiga pada freen karna irin tau becky tidak akan menemukan apapun disana.

"Sayang dia sahabatku, jika kau menyakitinya itu sama saja kau menyakitiku"ucap irin lembut.

"tapi dia..."ucap tara terpotong.

"aku yang menyuruhnya mendekati adikmu, tapi kau harus tau, sekarang dia benar-benar mencintai adikmu memang awalnya dia mendekati adikmu hanya untuk mencari bukti tentang pembunuhan, tetapi seiring berjalannya waktu dia jatuh cinta pada adikmu, dia benar-benar mencintai adikmu sayang"ucap irin.

tara yang mendengar penjelasan irin pun langsung membuang pisaunya ke lantai, semua orang pun bernafas lega tapi tiba-tiba.

Door...

Suara tembakan terdengar

"Akhhhh"ringis tara yang merasakan peluru masuk kedalam tubuhnya.

"sayang"teriak irin dan berlari kearah tara.

"Phi"teriak freen dan langsung mendekat kearah tara, sedangkan becky menutup mulutnya dengan tangannya melihat tara yang sudah tak berdaya dihadapannya

Para polisi dan orang tua becky pun mendekat kearah becky.

"sayang kau tidak papa"ucap orang tua becky.

"becky tidak papa mom, tapi.."ucap becky melirik kearah tara.

"phi bertahanlah"ucap freen panik.

"sayang kau harus kuat"ucap irin menangis.

Freen yang melihat polisi yang menembak tara pun langsung mendekat kearah polisi itu.

"kenapa kau menembak kakak ku hah!"teriak freen pada polisi itu sambil memukul dada polisi itu.

"N-nonghhh"Lirih tara, Freen pun langsung mendekat.

"kenapa phi, kau bertahanlah, cepat panggil ambulance sekarang, kenapa kalian diam saja dasar tidak berguna"teiak freen frustasi tara pun tersenyum melihat ke khawatiran sang adik padanya.

"Nong, stttt j-jaga mo-mmy au sttt de-ng-an ba-baikhhh, ja-nganh bu-buathhh sttt se-ddihhh phi sa-ngath me-nyaya-ngi kali-an"ucap tara terbata sammbil tersenyum kearah freen dan irin"sa yang ka-kau ju-ga ja-jangan ber-sedih, a-akuhh ti-tidak akhh ak-kan meni-ngg-al kan kali-an, a-aku ak-kan sela-lu a-da di ha-ti kali-an"lanjut tara.

"stttt sayang jangan bicara seperti itu, kau akan baik-baik saja tahanlah sebentar hiks...hiks..."ucap irin terisak.

"Phi jangan bicara sembarangan, atau aku akan memukul mu hiks....hiks..."ucap freen.

"sa-yang be-r-jan-jilah pa-daku un-tuk te-rus ba-ha-gia k-kar-na a-aku ak-kan ba-ha-gia ji-ka me-li-hat mu ba-hagia"ucap tara tersenyum pada irin"da-n ka-kau no-nong ba-ha-gia lah de-ngan o-orang ya-ngh ka-kau cin-ta, ma-afkan phi kar-na te-lah me-nya-kiti-nya"ucap tara sambil melirik kearah becky"ma-maaf-kan ak-ku"lanjut tara pada becky dan becky pun mengangguk sambil meneteskan air matanya"da-n sa-tu la-gi, to-tolong j-ja-ga ir-in un-tuk phi ang-gap di-dia ad-dik-mu sen-diri"

"diamlah phi jangan banyak bicara"ucap freen kesal denga ucapan kakaknya itu"dimana ambulannya kenapa belum datang juga"teriak freen frustasi dan berlari kearah luar untuk menunggu kedangan ambulance, tara pun tersenyum melihat adiknya sangat mengkhawatirkan keadaannya.

I Hate BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang