Bab 17

782 84 2
                                    

"sam sayang kau bertahan nak, kau harus kuat, penjaga tolong bantu saya"ucap nenek panik melihat cucunya yang sudah tak sadarkan diri dengan pergelangan tangan yang sudah di penuhi darah.

"pak supir tolong antarkan kami ke rumah sakit"ucap nenek

"ya nyonya"ucap supir dan langsung membukakan pintu mobil lalu melajukan nya

sesampainya di rumah sakit suster pun langsung membawa sam ke ruang icu.

Setelah beberapa saat dokter yang menangani sam pun keluar, nenek pun langsung menghampiri dokter.

"dok bagaimana keadaan cucu saya"ucap nenek

"ya pasien sudah ditangani, syukurlah anda membawanya tepat waktu kesini jadi pasien tidak kehabisan banyak darah, jika anda telat membawa cucu anda kesini maka bisa di pastikan cucu anda tidak akan selamat"ucap dokter, nenek yang mendengar penjelasan dokter pun merasa lega"maaf apa saya boleh tau mengapa cucu anda melakukan itu, karna saya lihat sepertinya itu luka yang disengaja"tanya dokter, nenek pun diam dan menunduk, ia berusaha menahan air matanya"ah maaf jika pertanyaan saya membuat anda sedih"lanjut dokter

"tidak papa dok, cucu saya melakukan itu karna dia baru saja kehilangan orang tuanya dan saya lalai dalam memantaunya"ucap nenek yang merasa bersalah karna merasa lalai dalam menjaga cucunya

"ah maaf saya tidak tau, saya turut berduka cita, saran saya anda jangan sampai lalai lagi dalam memantau nya, karna itu akan sangat berbahaya"ucap dokter

"ya dok saya pastikan kali ini saya tidak aoan lalai lagi, oh ya apa saya sudah bisa menjenguk cucu saya"ucap nenek

"ya silahkan nyonya, anda bisa menjenguknya"ucap dokter

"terimakasih dok"ucap nenek dan langsung masuk menemani sam

nenek tak kuasa menahan air matanya ketika melihat cucunya terbaring lemah, hatinya begitu sakit saat mengingat kembali anak sekecil itu sudah berfikir ingin bunuh diri.

nenek pun mendekat kearah cucunya yang masih belum sadarkan diri.

"nenek"lirih sam yang baru saja sadar

"ya nak kenapa hm, apa kau mau sesuatu, kau mau minum, mau makan atau mau apa, katakan pada nenek"ucap nenek, sam pun hanya menggelengkan kepalanya

"terus sam mau apa hm"tanya nenek lembut

"nek, sam mau ikut mommy dan daddy"ucap sam

"sutttt jangan bicara seperti ini lagi oke, mommy dan daddy akan sangat sedih melihat sam seperti ini, terus mereka akan memarahi nenek, emang sam mau melihat nenek dimarahi sama mommy dan daddy"ucap nenek, sam pun menggelengkan kepalanya dengan cepat

"tidak, tapi kenapa mommy dan daddy akan memarahi nenek"ucap sam

"karna mereka pasti berfikir kalo nenek tidak bisa menjaga sam dengan baik, jadi sam harus berjanji pada nenek, sam tidak akan melakukan hal seperti ini lagi"ucap nenek

"ya, sam janji tidak akan melakukan ini lagi"ucap sam, nenek pun langsung memeluk cucunya itu, nenek pun sudah tidaknkuasa menahan air matanya yang sedari tadi ia bendung.

1 bulan kemudian

Sudah satu bulan sam ditinggalkan oleh ornag tuanya, kini tak ada lagi sam yang ceria semenjak orang tuanya tiada sam menjadi pribadi yang dingin, cuek dan bisa dibilang tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya.

Sam tidak pernah bermain layaknya anak-anak pada umumnya ia selalu mengurung dirinya didalam kamar, sam keluar kamar hanya untuk sekolah dan makan saja selain itu sam akan menghabiskan waktunya di dalam kamar sambil terus meratapi nasibnya.

I Hate BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang