2

4.3K 218 3
                                    


Malam hari nya,jaemin baru pulang dari rumah sakit,ia lalu langsung ke kamar untuk bersih-bersih.

Disana dia meliha jeno yang duduk diam sambil mamainkan handphone nya dengan serius.

Jaemin langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi,setelah mandi dan berpakaian jaemin berniat berbicara dengan jeno.

"Em,jen"ucapnya sambil duduk di samping sang suami.

"Apa?" jawab nya singkat.

"Huft,kamu sadar gak?kamu berubah jen,kenapa kamu jadi cuek kaya gini?"

"Apasih,gak usah sembarangan"

"Jen,kamu kaya gini udah dari 2 bulan lalu,kalau aku ada salah bilang jen jangan malah menghindar kaya gini"

"Ngomong apasih?siapa yang menghindar?aku sibuk dan kamu tau itu" jelas jeno dengan nada sedikit tinggi.

"T-tap...."

"Udahlah kalau cuman mau bahas omong kosong mending gak usah,aku capek banyak kerjaan"

Jeno langsung berdiri dan merebahkan dirinya di kasur.

Jaemin hanya menunduk,dirinya tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Beberapa saat kemudian hp jeno yang tertinggal di sofa menyala karna pesan masuk.

Jaemin tanpa sengaja membaca pesan tersebut,dan tanpa sadar air mata nya mengalir.

Bisa di bayangkan sehancur apa saat kita tau kalau orang yang kita cintai sudah memiliki pujaan hati yang lain.

Melihat dari nama kontak yang di beri love pada ujung namanya dan isi pesan tersebut.

"Em jangan lupa besok sayang"

Isi pesan tersebut

"Hancur....." lirih jaemin pelan,tangannya meremas ujung sofa sambil menangis pelan.

Bagaimana caranya kamu berubah secepat dan sedrastis ini?apa salahku sampai kau tega melukai ku?

Miris......

_____________________

Besok paginya,jaemin memilih merahasiakan dan menyembunyikan fakta bahwa dia tau perbuatan suaminya iyu.

Jaemin mencoba untuk memperbaiki hubunganya,mungkin dia terlalu sibuk?atau penampilannya sudah tidak menarik jadi suami nya berpaling darinya,itu pikirnya.

Jaemin bersiap lebih awal,menyiapkan segala keperluan sang suami untuk bekerja.

Sarapan di siapkan,bahkan hari ini jaemin memasak masakan kesukaan suaminya itu.

Saat sedang memasak tak sadar air matanya mengalir karna teringan pesan semalam.

Hanya senyum miris yang bisa dia berikan,sakit memang tapi akan dia coba agar hubungannya baik-baik saja.

Jeno turun dari tangga kemudian menatap ke arah meja makan,kali ini sepertinya jaemin berhasil.

Ya jeno memilih untuk sarapan,jika bisa dilihat wajah jaemin langsung berseri saking bahagianya.

"Hari kamu pulang jam berapa jen?" tanya jaemin lembut sambil membuat segelas susu.

"Aku lembur" ucapnya singkat.

"Ahhh baiklah,aku udah siapin bekalnya nanti makan siang dimakan ya,gak banyak kok"

Jeno hanya diam sambil menyelesaikan makannya.

"Aku berangkat"

"Sebentar" jaemin mendekat lalu membenarkan dasinya yang sedikit miring.

Kemudian dia menjinjit dan mengecup sekilas bibir sang suami.

"Hati-hati,aku tunggu kamu pulang" ucapnya dengan senyuman indahnya yang sebenarnya palsu.

Jeno tersenyum tipis kemudian mengecup dahinya sekilas kemudian langsung pergi.

saat jaemin milihat sang suami sudah pergi dia terduduk di lantai kemudian menangis sejadi-jadinya.

Dia sudah menahan air mata dan suaranya dari malam,dan itu pecah sekarang.

"Hiksss,gak nyangka....dulu aku prioritas mu hiks sekarang...."

"Tidak,aku masih bisa merubah ini,aku yakin"

Ponselnya berbunyi tanda pesan masuk.

"Jaem,bisakah kau segera ke rumah sakit?"
Pesan dari haechan.

°
°
°
Sekian dulu
Jangan lupa dukungannya ya

I still want you • NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang