5

3.6K 194 0
                                    

Makan malam.

Keesokan malamnya jaemin dan Jeno menghadiri acara makan malam yang di buat Taeyong di rumahnya.

Disana juga ada haechan,kenapa dia ada di situ?karna dia adalah Kaka ipar dari Jeno,istri putra pertama keluarga Jung.

Ada juga keluarga seo,dan Nakamoto. Mereka semua berkumpul disana. Keluarga yang hangat.

"Bunda kangen tau sama kamu" ucap winwin sambil memeluk jaemin.

"Jaemin juga kangen sama bunda,siapa suruh ke jepang gak balik-balik huh" balas jaemin sambil sedikit cemberut.

"Ayah kamu kan kerja disana,masa bunda tinggal,yang ada dia malah cari pasangan lain"kekeh winwin.

Jaemin merasa tertusuk dengan kalimat itu,dia hanya tersenyum tipis.

"Ya kali ayah nyari yang lain" ucap yuta sambil merangkul pinggang winwin.

"Dilarang bermesraan disini "ucap jaehyun mendekat bersama Taeyong.

"Bilang aja sirik" balas yuta.

"Heh kau pikir aku tidak bisa?"

Jaehyun mengecup bibir Taeyong di depan semuanya,membuat suasana semakin pecah dengan tawa.

"Astaga,sangat brutal" ucap haechan mendekat.

"Kau mau juga?"tanya Mark.

"Tidak terimakasih aku mau makan" jawab haechan sambil memakan sepotong kue.

Jaemin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, sedangkan Jeno sedang asik dengan ponselnya.

"Jen,lagi kumpul kaya gini masa main hp,lagi liatin apa sih" tanya Taeyong yang dari tadi memperhatikan anaknya itu.

"Lagi selingkuh itu Bu" batin jaemin.

"Nggak kok,cuman ngecek kerjaan aja" jawab Jeno sambil menyimpan ponselnya kemudian merangkul pinggang jaemin.

Saat ini mereka sedang bersantai di ruang keluarga,ya berbincang hangat.

"SEMUANYA BERKUMPUL HAECHAN MAU BUAT PENGUMUMAN" Teriak haechan.

"Babe pelankan suaramu" ucap Mark.

"Pengumuman apa sayang?"tanya sang ayah.

"Emm gak lama lagi kalian semua bakal punya ponakan dan cucu" ucap haechan sambil tersenyum.

Suasana semakin heboh dengan kabar tersebut. Ten dan Taeyong langsung memeluk haechan hangat.

"Selamat ya kak" ucap Jeno sambil menepuk-nepuk pundak Mark.

"Iyaa,cepat nyusul. Jangan kelamaan"

"Iyaa ini di usahain" ucap Jeno sambil tersenyum.

Sedangkan jaemin hanya diam dan bingung mau merespon Jeno seperti apa,dia lebih memilih berdiri dan menghampiri haechan.

Selesai acara makan malam itu mereka semua kembali ke rumah masing-masing karna besok harus beraktivitas kembali.

Di rumah Nomin keduanya sibuk dengan urusan masing-masing,Jeno sedang mandi dan jaemin menyimpan keperluannya dan Jeno besok.

Setelah selesai mandi Jeno langsung naik ke kasur dan memejamkan matanya.

Jaemin melirik suaminya itu,selama perjalanan pulang tadi dia kembali berfikir apa bisa dia membuat Jeno kembali padanya?.

"Akan ku coba sebisa mungkin" gumamnya pelan.

Jaemin mendekat ke kasur lalu naik dan berbaring di samping Jeno.

"Eum Jen...."ucapnya ragu-ragu.

Jeno membuka matanya dan menatap jaemin.

"Apa?"

"Boleh peluk?"izin jaemin.

Jeno terdiam,bahkan istrinya harus minta izin terlebih dahulu untuk hal yang harusnya di lakukan tanpa izin.

"Aku terlalu sibuk dengan hal lain sampai tidak sadar hubungan ku seperti ini" batin Jeno.

"Kemarilah" ucapnya sambil merentangkan tangan.

Jaemin mendekat dengan ragu kemudian memeluk Jeno dengan erat,rasanya sangat bahagia setelah tidak memeluk Jeno dari 2 bulan lalu.

Jeno membalas pelukan itu dan mengelus rambut jaemin dengan lembut.

"I'm sorry" batinnya lagi sambil memejamkan matanya.

Malam ini keduanya tertidur layaknya pasangan yang harmonis,bisa di bilang seperti hubungan mereka dulu sebelum datang bencana.


Jika kita berdiri di tengah jembatan kayu yang talinya mulai renggang kita tidak bisa memilih ke kanan atau ke kiri,karna keduanya akan sama-sama putus.

°
°
°

Come on, support this story with the author so that this story can continue to develop 💓

I still want you • NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang