15

3.3K 134 4
                                    

Seperti janjinya,sore ini Jeno sudah ada di depan rumah sakit menunggu jaemin.

Jaemin baru selesai membereskan barangnya dan sudah siap untuk pulang.

Jaemin berniat memberi tau Jeno kalau dia akan segera keluar,namun ada notifikasi lain yang masuk.

Seseorang yang tak dia kenal mengirimkan banyak foto padanya....foto Jeno yang bermesraan dengan Karina selama di itali kemarin.

Hatinya kembali teriris,sakit memang tapi dia kembali berpositif thinking.

"Ingat Jeno sudah janji....lagian ini foto lama...aku gak boleh tergoyah cuman karna foto ini" ucapnya berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Jaemin menghela nafasnya kemudian berjalan keluar ruangannya dan segera menuju ke luar.

Di luar jaemin melihat Jeno yang berdiri di dekat mobilnya sambil melihat jam tangannya.

Jaemin tersenyum kemudian mendekat.

"Maaf aku lama"ucapnya.

"Gapapa,aku juga baru sampai"

"Yaudah ayo" jaemin berjalan untuk masuk mobil dan Jeno membuka pintu untuk jaemin.

Setalah masuk Jeno langsung melajukan mobilnya.

"Arkh"jaemin tiba-tiba meringis sambil memegang perutnya.

Jeno yang panik langsung memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengecek keadaan jaemin.

"Na?kamu kenapa?kenapa perutnya?"tanya Jeno dengan panik.

"Shhhh ke-keram"jaemin terus memegang perutnya.

Jeno melepas seat belt nya dan menurunkan sandaran kursi jaemin,kemudian mengelus-elus perut jaemin.

"Kita ke rumah sakit ya?" Tawar Jeno.

"Gapapa,nanti dia ilang sendiri kok"ucap jaemin sambil memejamkan matanya.

Hp Jeno bergetar tanda pesan masuk,saat mengecek ponselnya Jeno seketika terlihat marah.

Dia menatap jaemin,sambil terus mengelus perutnya.

"Na,kita pulang dulu ya?aku harus kembali ke kantor"

"Eum iyaa gapapa"

Jeno pun kembali menjalankan mobilnya ke rumah. Setelah dia menggendong jaemin ke kamar Jeno lantas kembali mengendarai mobilnya.

Sesampainya di tempat itu Jeno langsung masuk,dia seperti bukan pertama kali ke sana.

Ya ini bukan di kantor nya,melainkan di sebuah kamar apartemen milik orang yang dia kenal.

Saking kenalnya sampai dia bisa tau kode password rumah itu.

"Apa mau mu?"tanya Jeno.

"CK,santai saja....biasanya kau kesini dengan penuh gairah" ucap Karina sambil menikmati segelas wine.

"Cepatlah,saya tidak punya banyak waktu"

"Loh tumben?......ingat aku tidak suka di abaikan"Karina mendekat kemudian langsung mencium Jeno.

Jeno langsung melepas ciuman tersebut.

"Jangan mencoba menghindar,aku tau kau juga menginginkannya"ucap Karina dengan senyuman.

Karina kembali mencium bibir Jeno,namun kali ini Jeno tak menolaknya.

Mereka seperti sepasang kekasih yang melepas rindu.

Sedangkan di rumah,jaemin masih setia berbaring karna perutnya masih keram walaupun sudah berkurang.

"Huft bosan"jaemin kembali memejamkan matanya.

"Heumm makan jeruk" jaemin mengambil ponselnya,dia menelepon Jeno.

Sudah lebih dari 5 panggilan namun Jeno tidak mengangkat nya.

"Heum mungkin dia ada urusan lain,yasudah sendiri saja"jaemin bangun kemudian mengganti pakaiannya kemudian mengambil kunci mobilnya.

Jaemin langsung menuju ke sebuah supermarket,saat sedang melihat-lihat ada seseorang menabraknya hingga jatuh terduduk.

"Arkh"pekiknya pelan.

"Astaga maaf saya tidak melihat"ucap wanita itu membantu jaemin berdiri.

"Eumm gapapa kok"jaemin berusaha berdiri sambil memegang perutnya.

"Loh jaemin?"ucap wanita itu.

Jaemin menatap wanita itu,orang yang dia kenal Rupanya.

"H-halo Tante"ucapnya pelan karna menahan keram di perutnya.

"Loh kamu gapapa nak?"

"Gapapa kok tan,cuman....."ucapnya terpotong.

"Loh jaemin?ngapain disini?"hyunjin mendekat,dia melihat jaemin yang menahan sakit.

"Jaem?gapapa?"ucapnya khawatir.

"Gapapa Hyun,cuman keram aja"

"Coba duduk dulu"

Jaemin menurut,dia duduk di sebuah besi panjang di dekat freezer.

"Kamu kenapa nak?" Tanya ibu hyunjin.

"Kayaknya keram perutnya mah"

"Loh kok bisa?"

"Biasa mah, kandungan nya masih usia muda"jelas hyunjin.

"Loh jaemin lagi hamil?"

"I-iya tan,baru semingguan lebih"jawab jaemin.

"Yahhh habis dong harapan hyunjin"ucapnya sambil tertawa.

"Heh mah jangan ngomong aneh-aneh " ucap hyunjin dengan wajah yang memerah.

"Mamah bercanda" dia mendekat ke jaemin kemudian mengelus rambutnya pelan.

"Jaga baik-baik ya nak,kamu ngapain sendiri disini?mana suami mu?"

"Aku kepengen jeruk tapi Dia tadi ada urusan mendadak di kantornya Tante makanya jaemin sendiri"

"Ohh yasudah,ayo Tante temani ya"

"Gak usah Tante,malah ngerepotin "

"Nggak kok"

Mereka bertiga lalu melanjutkan berbelanja,jaemin memilih banyak jeruk,sedangkan hyunjin dan sang ibu hanya mengawasi, kebetulan keduanya sudah selesai berbelanja.

Setelah selesai berbelanja hyunjin dan ibunya mengantar jaemin kembali,ini saran ibunya hyunjin.

Hyunjin menyetir untuk jaemin sedangkan sang ibu membawa mobil sendiri.

Sesampainya di rumah,hyunjin membantu membawa belanjaan jaemin yang lumayan berat, diikuti oleh ibunya dan jaemin.

"Makasih ya udah repot-repot segala"ucap jaemin tak enak.

"Gapapa nak,lagian kalo kamu sendiri bisa bahaya nanti"jelas ibunya hyunjin.

"Kalau gitu kami pamit ya jaem" ucap hyunjin.

"Loh gak mampir dulu?biar aku buatin minum dulu"tawarnya.

"Gak usah nak,kita juga buru-buru, Tante belum masak buat makan malam soalnya"

"Eum yaudah, sekali lagi terimakasih ya dan maaf ngerepotin "

"Yasudah kamu pamit dulu" keduanya pun pergi dari sana.

Jaemin kembali masuk ke dalam rumahnya,dia duduk di ruang keluarga sambil makan jeruknya dan juga menonton tv.

Sedangkan Jeno?dia baru selesai dengan kegiatannya.

Dia sedang tertidur karna kelelahan,karina tersenyum puas melihat itu.

Ya,dia menang lagi pikirnya,Karina mengambil ponselnya dan melihat hasil video yang dia rekam dari tadi.

"Ini bagus,tinggal tunggu hari yang baik saja"ucapnya dengan senyuman.


°
°
°
To be continued okay?,And don't forget your support for this story 💓💓💓

I still want you • NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang