13

3.4K 168 2
                                    


Sebulan telah berlalu setelah kejadian itu, tidak banyak yang berubah.

Jaemin lebih memilih mengabaikan Jeno,dia hanya menjalankan tugas utamanya sebagai istri saja.

Sedangkan Jeno dia masih di Landa dilema karna perbuatannya.

Pagi ini jaemin merasa tak enak badan,kepalanya pusing dan rasanya dia ingin muntah sepanjang hari.

"Sialann"lirihnya sambil mengambil botol vitamin, menurutnya dia ada salah makan dan juga pola tidurnya yang tak teratur.

Jaemin kembali bersiap untuk bekerja, ya walau rasanya pusing Tapi dia tetap punya tanggung jawab.

"Na,kamu gapapa?"tanya Jeno sambil masuk kamar.

"Gapapa"jawabnya singkat.

Jaemin langsung keluar kamar kemudian meminum susu sebelum akhirnya berangkat ke rumah sakit.

Kepalanya sangat pusing,jalannya sempoyongan dan hampir terjatuh di koridor.

Untung saja ada hyunjin yang menahan badannya.

"Eh,kamu gapapa?"

"Gapapa kok,cuman sedikit pusing aja".

"Mending istirahat dulu na"

"Udah gapapa,cuman pusing dikit"

"Ehhh ngapain tuh pelukan"ucap haechan yang tiba-tiba muncul.

"Apaan yang pelukan,jaemin nih hampir jatoh"

"Eh kamu gapapa na?"

"Gapapa Chan cuman pusing doang kok"

"Ayo ikut aku"haechan menarik pelan tangan jaemin ke ruangannya.

"Nih tes dulu"ucap haechan sambil memberikan sebuah testpack.

"Apasih Chan,aku cuman pusing dong karna kurang istirahat "

"Kapan kamu terakhir berhubungan dengan Jeno"

"Sekitar sebulan lalu?ayolah mana mungkin....kau tau selama ini juga aku gak pernah kaya gini....hamil?mustahil Chan"

"Coba dulu naaa,aku punya firasat baik tentang ini"

"Chan aku gak mau kecewa dengan hasilnya"

"Na, lebih baik mencoba kan?"

"Huft yaudah aku coba "ucap jaemin kemudian berjalan ke kamar mandi di ruangan itu.

Jaemin menghela nafasnya panjang kemudian mencoba mengetes apa yang di harapkan haechan benar atau tidak.

Beberapa menit berlalu,jaemin nampak risau menatap testpack itu.

Garisnya menunjukkan......











2 garis....ya positif,jaemin .......hamil....dia benar-benar hamil.

Air matanya keluar,dia menangis di dalam kamar mandi,suaranya dapat di dengar haechan.

"Na kamu gapapa?"tanya haechan panik sambil masuk ke kamar mandi.

"Hikss chann"

Haechan melihat testpack di tangan jaemin,dia juga dengan jelas melihat hasilnya.

Haechan memeluk jaemin erat dan ikut menangis.

"Naaa aku bahagia banget"

"Hiks...akhirnya"

"Udah jangan nangis lagi,mungkin ini sebagai jalan untuk hubungan kalian"

"Hiks semoga setelah ini kehidupan pernikahan ku membaik dan kembali seperti dulu hikss..." Ucap jaemin dengan tangisan.

Inilah penantian nya selama menikah.

"Cepat kabari Jeno"

"Chan,aku takut.... bagaimana kalau dia tidak menerima ini?kau tau.....dia pergi dengan perempuan lain Chan, bagaimana nasib ku dengan anak ku nanti?"

"Udah jangan pikir aneh-aneh kita pikir positif aja ya" ucap haechan berusaha menenangkan.

"Malam ini aku akan buat acara di rumah, kita kumpul keluarga okay?"

"Baiklah semoga ini berjalan lancar ya...." Harap jaemin.

____________

Malam harinya, seperti yang di rencanakan haechan dia mengadakan makan malam dengan alasan kangen dengan semuanya.

Disana ada keluarga Jung, Nakamoto,seo semuanya lengkap.

Yuta dan winwin memang seperti itu,walau mereka jauh tapi jika ada kumpul keluarga seperti ini mereka pasti datang.

Begitupung dengan keluarga seo,yang baru tiba dari Amerika.

Semuanya sedang makan,jaemin memberikan sepotong kue kepada Jeno,kemudian duduk di sampingnya.

Haechan menggenggam erat tangan jaemin yang sedang khawatir itu.

Jeno memotong kue tersebut dengan sendok,ada yang aneh,ada sebuah benda yang di bungkus plastik di dalam kue itu.

Jeno mengambilnya dan menatapnya heran,semua keluarga ikut menatap Jeno.

"Selamat ya Jen"ucap jaemin sambil tersenyum.

"A-apa ini?"tanya Jeno

"Kamu bakal jadi ayah"lanjut jaemin.

"Astaga naaa"Taeyong dan winwin kompok berdiri dan langsung memeluk jaemin.

Jaemin hanya tersenyum membalas pelukan itu,sedangkan Jeno masih terdiam sambil menatap alat yang di pegangnya itu.

"Selamat ya sayang,sejak kapan?"ucap yuta sambil mengelus rambut jaemin.

"Baru sekitar semingguan kehamilannya ayah,tadi pagi baru kita cek" ucap haechan menjelaskan.

"Kau tau tentang ini?"tanya Mark.

"Tentu,kan aku yang ngecek hehe" ucap haechan.

"Selamat ya na"ucap jaehyun sambil tersenyum.

"Wahh anak haechan nanti bakal ada temennya haha" ucap Ten.

Semuanya tertawa.kecuali Jeno.

Jaemin menatap Jeno,dia takut kekhawatiran nya terjadi.

Jeno langsung bangun dan memeluk jaemin erat,sambil menangis.

"Hiks makasih naa,hikss.....maafin aku ya hiks"

Jaemin tersenyum kemudian mengusap punggung Jeno.

"Sama-sama,aku harap ini jadi petunjuk bagi kita kedepannya"bisik jaemin.

Semuanya pun menghabiskan malam itu dengan kehangatan,Jeno sangat fokus dengan jaemin kali ini,dia terus menatap dan menggenggam tangan jaemin erat.

Akankah hubungan mereka membaik?entahlah.

°
°
°
Wait for the continuation, okay? And don't forget your support for this story💓💓💓

I still want you • NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang