18

3.8K 163 10
                                    

"jenn....jenooo"suara jaemin sangat jelas didengar Jeno.

Jeno kembali menangis sesenggukan.

"Hikss naa,jangan pergi...aku mohon kasih aku satu kesempatan lagi"ucapnya sambil terus menangis.

"Ihhh jenooo bangun ih"jaemin menampar pelan pipi Jeno.

Jeno terbangun dan melihat jaemin yang duduk sambil menatapnya keheranan.

"Kamu kena...."belum sempat jaemin menyelesaikan kalimatnya Jeno sudah lebih dulu memeluk tubuhnya erat sambil terus menangis.

"Hiks.....jangan pergi"

"Aku gak kemana-mana Jen,kamu kenapa?mimpi buruk?"jaemin mengelus punggung Jeno.

"Sangat buruk" Jeno membenamkan wajahnya di leher jaemin.

Hahhhhh ternyata cuman sekedar mimpi,Jeno baru ingat semalam dia baru saja berbicara serius dengan Mark.

Sial mimpi itu terus berputar di kepalanya.

"Maafin aku ya....aku janji kali ini akan benar-benar selesai"

Jaemin terdiam,jujur dia masih sangat ragu memaafkan Jeno.

Karna dia tau Jeno pasti akan mengulangi kesalahannya lagi dan lagi.

Jeno memegang kedua tangan jaemin,jaemin menatap wajah Jeno.

"Kenapa?"tanya Jeno.

"Jujur Jen,aku tau kamu masih berhubungan sama dia.....padahal kamu udah janji kan?ternyata kamu sendiri yang ingkari omongan mu" jelas jaemin.

"Maaf....aku pasti sangat melukai mu"

"Sudah pasti,kamu selingkuh dari aku,dan bukan sekali....bahkan saat aku sedang hamil kaya gini....jujur saja aku udah ajuin berkas untuk perceraian kita,tinggal menunggu waktu buat kasih kamu untuk tanda tangan" jelas jaemin.

"No....tolong kasih aku kesempatan lagi na,aku mohon"ucap Jeno sambil terus menggenggam tangan jaemin.

"Maaf Jen,terlalu sakit......kita jalani saja....nanti kita lihat kedepannya tuhan berkata apa,kalau kamu emang serius kali ini tidak apa-apa,tapi jika kamu tetap memilih dia aku sudah ikhlas"jaemin melepas tangan Jeno kemudian tersenyum.

"Aku harus bersiap ke rumah sakit"ucapnya kemudian bangun dan pergi ke kamar mandi.

Jeno hanya duduk terdiam di atas kasur.yang jaemin mau bukanlah Janji melainkan bukti.

Untuk apa janji?untuk di ingkari.

Jaemin dan Jeno sudah selesai bersiap untuk bekerja,jaemin berniat mengambil kunci mobilnya namun di tahan oleh Jeno.

"Biar aku antar" ucap Jeno.

"Gak usah Jen,nanti kamu telat...lagian tempat kerja kita berlawanan arah"

"Udah ayok"Jeno langsung menggandeng tangan jaemin keluar.

Jeno membukakan pintu untuk jaemin,jaemin tersenyum kemudian masuk ke dalam mobil.

Jeno juga ikut masuk setelah itu,kemudian langsung membawa mobilnya.

Sesampainya di rumah sakit tempat jaemin bekerja,Jeno bergegas turun dan membukakan pintu untuk jaemin.

Jaemin turun dari mobil itu.

"Makasih Jen"ucapnya sambil tersenyum.

"Eummm peluk?" Ucap Jeno dengan gugup.

Jaemin sedikit terkekeh kemudian merentangkan tangannya.

Jeno langsung memeluk tubuh jaemin kemudian mengecup dahinya.

"Aku pergi kerja dulu ya,nanti sore telpon aku ok?"ucap Jeno.

"Iya iyaaa,udah sana nanti kamu telat"

Jeno mengusap pelan rambut jaemin kemudian masuk kembali ke mobil,jaemin melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Jeno membalas senyuman jaemin kemudian langsung membawa mobilnya ke kantor.

Jaemin berjalan masuk ke dalam rumah sakit dengan sedikit harapan kecil di harinya.

Setibanya di kantor jeno langsung memanggil Karina ke ruangannya.

"Ada apa babe?"ucap Karina sambil masuk ke dalam.

"Kamu saya pecat"ucap Jeno dengan wajah datar.

"Hah?!!apa maksudnya?di pecat?why?"

"Ya kamu di pecat, silahkan tinggalkan perusahaan saya"jawab Jeno sambil memeriksa berkasnya.

"CK! Kau kenapa?kenapa tiba-tiba aku di pecat?"

Jeno hanya diam dan tak menghiraukan Karina.

Karina yang kesal langsung keluar ruangan tersebut.

"Liat aja nanti"ucapnya lalu pergi meninggalkan perusahaan itu.

___________

Di rumah sakit,jaemin baru selesai memeriksa pasiennya,dan kini sedang mengobrol dengan haechan.

"Gimana?"tanya haechan

"Ya gitu Chan,katanya dia mau berubah tapi entahlah....aku sulit percaya lagi" jawab jaemin.

"Pelan-pelan ya na"ucap haechan sambil mengelus pundak jaemin.

Jaemin hanya mengangguk,entahlah dia masih bingung dengan pikirannya, dia memang sudah mengurus surat perceraian mereka,hanya saja dia menunggu apakah Jeno akan mengingkari janjinya lagi atau tidak.



°
°
°
Wait for the continuation, and don't forget your support for this story 💓 💓 💓 💓

I still want you • NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang