Ujian Kenaikan Kelas [16]

415 55 17
                                    

Himbauan angin berembus dengan begitu lembut. Cuaca panas penuh terik matahari menyinari bumi. Alam sejuk nan damai sejahtera impian setiap insan.

Tak terasa waktu berlalu bergitu cepat. Hari ini pengumuman ujian kenaikan kelas akan dimulai. Siswa-siswi angkatan satu dan dua  diminta berkumpul di aula matahari untuk pidato penyampaian acara. Aula matahari, sebuah ruangan besar nan luas yang mampu menampung seluruh insan academy yang biasanya digunakan untuk mengumpulkan siswa dalam jumlah yang sangat besar. Diikuti dengan aula bulan yang berukuran lebih kecil, hanya dapat menampung satu angkatan.

Halilintar mengikuti keseluruhan acara dengan tenang bak aliran air, menunggu arus waktu kan membawanya pergi. Berdasarkan penerangan dari sang guru, besok adalah hari pertama ujian kenaikan kelas yang terdiri dari dua jenis ujian dengan waktu kegiatan sebanyak 1 minggu penuh. Kegiatan yang padat dan melelahkan.

Ujian tipe pertama adalah ujian tulis atau bisa disebut sebagai ujian pengetahuan yang berlangsung dalam waktu dua hari. Materi nya meliputi sejarah kerajaan sihir, sihir dasar dan summon, pembuatan obat dan pil, serta ilmu alam baik hewan roh maupun tumbuhan magis. Halilintar tak pernah risau akan ujian tahap pertama karena dari kecil ia sudah terbiasa cepat belajar dan menghafalkan materi secara mandiri. Ini bukanlah masalah besar baginya.

Lain lagi dengan ujian kedua yang berupa duel satu lawan satu diatas arena. Terdapat banyak celah dalam peraturan nya yang dimana setiap siswa dapat menggunakan senjata dan sihir apapun tanpa terkecuali. Pemenang dapat ditentukan jika lawan sudah tidak mampu melanjutkan pertandingan.

Ujian ini berlangsung selama lima hari, setiap siswa akan diberi kesempatan berduel setidaknya dua atau tiga kali dalam sehari dan akan mendapatkan poin di setiap kemenangan. Poin itu akan sangat berguna sebagai penentu kenaikan kelas nantinya.

Begitu lah sekiranya sistem akademi dalam menguji siswanya. Baik fisik maupun pengetahuan akan menjadi senjata untuk bersaing. Yang kuat akan menjadi pemenang, sementara yang lemah harus terus berjuang untuk bangkit dan terus maju.

Tak ingin membuang waktu lebih lama, Halilintar pun kembali ke kediaman Xavier setelah persiapan ujian selesai. Ia harus menyelesaikan karya nya tepat waktu.  Revolver nya akan segera siap, senjata jitu andalannya semasa menjadi mafia dulu.

•°•
.
.
.
.
╭┉┉┅┄┄•◦ೋ•◦❥•◦ೋ
Reinkarnasi Boss Mafia
[Halilintar]
•◦ೋ•◦❥•◦ೋ•┈┄┄┅┉╯
.
.
.
.
•°•

Ujian tulis selama dua hari pun berlalu dengan cepat. Halilintar cukup yakin akan hasil nya. Seseorang yang sudah bolak-balik perpustakaan sejak awal masuk akademi tentunya dapat menguasai materi dengan sangat baik. Jangan salah, di kehidupan sebelumnya ia memiliki IQ yang paling tinggi di kelompok nya setelah sang bungsu tentunya.

Hari ini, ujian tahap dua dimulai. Seluruh siswa nampak memadati lapangan sekolah. Lebih tepatnya di sebuah dinding pengumuman duel, tempat dimana nama para peserta akan ditulis bersama dengan siswa yang akan menjadi lawan nya. Halilintar hanya diam saat menyaksikan para siswa yang berdesakan, ia tak ingin repot dan lebih memilih menunggu.

Halilintar tak sendiri, diseberang sana seorang siswa lain juga nampak menunggu hilangnya keramaian. Siswa pendiam yang tak ingin mencolok, hanya saja penampilan nya sedikit unik dan membuat orang terpana. Terbukti dari beberapa siswi perempuan yang main lirik mata, hanya saja manik delima itu terlalu fokus akan minda nya sendiri.

"Lihat, bukankah dia dari kelas 1-3 , Dia sangat tampan!!, " dua siswi perempuan berbisik kecil saat melewati siswa itu. Dia hanya terdiam sembari memperbaiki lensa ungu nya, terlihat keren. Tubuh tegap dengan manik delima yang tajam, terbalut seragam akademi serta sebuah jubah sihir ungu Amethyst.

Reinkarnasi Boss Mafia [Halilintar] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang