Setelah menempuh jarak beberapa ratus meter dari restoran Sekar Arum,mereka berdua pun akhirnya sampai di lokasi pergelaran tari tersebut.
"Al kamu masuk duluan ya,aku parkir motor dulu". Ucap Nizar.
"Ohh iya Zar,kayanya Diego juga udah dateng,aku mau langsung siapin kamera buat dokumentasi juga". Sahut Alsa.
Alsa pun kemudian berjalan memasuki ruangan gelap itu,karena pertunjukan baru akan dimulai 10 menit lagi,jadi lampu panggung belum di aktifkan.
Kini Alsa yang duduk bersama Diego pun kemudian mempersiapkan peralatan mereka,sembari mengobrol ringan.
"Al kamu dateng sendiri kesini?". Tanya Diego.
"Ngga,aku kesini sama Nizar, oh iya,kamu udah izin sama panitia buat dokumentasi?". Sahut Alsa.
"Aku udah izin kok Al,btw Nizar ga masuk?,kok belum kesini". Ucap Diego lagi.
"Lagi di parkiran,nanti juga nyusul". Jawab Alsa.
Setelah beberapa menit mereka berbincang,datanglah Nizar,dan disertai dengan mulainya pertunjukan.
"Wahh udah mulai aja,sorry ya rada lama di parkiran hhe". Ucap Nizar.
"Wih kelompok kalian effort banget dokumentasi buat tugas aja kaya mau buat film". Ucap Nizar lagi setelah melihat peralatan yang dibawa Diego dan Alsa.
"Ya selagi di rumah ada ,bawa aja lah Zar, biar kaya videografer professional kan hha". Sahut Diego.
Alsa pun kemudian mengajak Diego standby di dekat panggung untuk mereka mulai dokumentasi ketika Maya perform.
"Tanpa menunggu berlama-lama ,mari kita saksikan penampilan dari SMA Nusa Bangsa yang berhasil meraih juara pertama". Ucap MC acara tersebut.
Alunan musik mulai terdengar,para penari pun kian muncul berdatangan,penampilan yang sangat memukau membuat para penonton histeris takjub.
Di saat para penonton fokus pada tarian yang indah itu,Nizar justru memperhatikan Alsa yang fokus dengan kameranya.
Alunan musik mengantarkan jiwa Nizar kepada angan yang tinggi,dan tanpa ia sadari pertunjukan pun selesai,yang di akhiri dengan tepuk tangan penonton yang meriah.
Alsa,Diego,dan Nizar pun kemudian beranjak pulang,karena niat mereka hanya untuk mengerjakan tugas mereka saja.
"Diego,gimana kalo kita ke restoran Sekar Arum buat makan siang,sekalian edit videonya juga". Ucap Alsa seraya mengangkat tasnya.
"Wihh boleh tuh Al,yok Zar". Ucap Diego.
"Yaudah ayo,tapi ga lama kan?,ga sampe sore maksudnya". Tanya Nizar.
"Yaelahh Zar belum juga berangkat,udah nanya pulang,kenapa sih,ada acara?,kalo ga bisa anter Alsa pulang, aku bisa kok anter dia". Jawab Diego.
"Yee bukan gitu bro,aku di kasih mandat ama supirnya ,jangan sore-sore pulangnya". Jelas Nizar.
"Yaampun ,gapapa kok Zar santai aja ga bakal di marah kok,lagian ngedit ini cuma sebentar,palingan setengah jam juga selesai,cuma nambah text + atur kecerahan dan suara aja". Sahut Alsa.
"Owh syukurlah ,yaudah ayok deh". Ucap Nizar.
Mereka bertiga pun bergegas menuju restoran,sesampainya di restoran,mereka sudah di sambut dengan salah satu pelayan resto di pintu masuk.
"Silahkan masuk nona Alsa dan teman-temannya". Ucap seorang pelayan tersebut.
"Iya Kak ,terimakasih". Sahut Alsa.
Diego dan Nizar pun terkejut keheranan,bagaimana pelayan itu tau nama Alsa,apalagi dengan ramah menyambutnya.
Setelah semenit saling tatap keheranan,Diego dan Nizar pun memutuskan masuk,dan segera bertanya pada Alsa.
"Ehh Alsa Alsa,kamu pelanggan VIP mereka?,sampe disambut gitu Al". Tanya Diego.
"Heem tuh Al bener kata Diego,sempet kaget aku tadi". Sahut Nizar.
"Hhe aku bukan pelanggan mereka Zar,tapi anak bos mereka". Ucap Alsa.
"Wahh yang bener Al,keren dong". Sambung Diego.
"Iya, belum lama ini ayah beli resto ini,makanya aku ngajak kalian,sekalian promosi,siapa tau kalian juga suka sama menu disini". Ucap Alsa lagi.
"Owhh gitu,ayah kamu kaya banget ya Al,restoran ini udah terbilang besar loh disini,dan sama ayah kamu di beli gitu aja, kapan-kapan aku kenalin papa ku ya,siapa tau bisa jadi partner". Ucap Diego.
"Ehh malah jadi bahas bisnis udah ayok pesen". Ucap Nizar menghentikan perbincangan itu.
"Emang kenapa sih Zar,kan orang tua mu juga punya bisnis,kenapa ga join ngobrol bareng kita aja". Ucap Diego.
"Males aku ngomongin bisnis,gara-gara bisnis,papa ku sibuk terus,mama ku juga jadi kesepian". Ucap Nizar.
Mendengar ucapan Nizar,mengingatkan Alsa akan memori kelam keluarganya .
"Ehh Al,kenapa?,jadi murung". Tanya Nizar.
"Tuh kan gara-gara kamu kan Zar,Alsa jadi murung gini". Ucap Diego.
"Apa bener yang dibilang supirnya Alsa, ada yang ga beres nih sama Alsa,tadi perasaan dia baik-baik aja,tapi pas aku bahas tentang keluarga, dia jadi diem gini ". Ucap Nizar dalam hati.
"Ehh aku gapapa kok,udah yok pesen,trus edit videonya". Ucap Alsa.
Setelah tugas mengedit selesai dan mereka juga sudah menyelesaikan makan,mereka pun bergegas pulang.
"Zar, Al,aku duluan ya". Ucap Diego.
"Iya hati-hati bro". Ucap Nizar.
Setelah Diego pulang,suasana canggung pun datang,Nizar jadi tak enak hati setelah melihat Alsa murung tadi.
"Emm yaudah yuk Al,pulang". Ucap Nizar seraya memberikan helm kepada Alsa.
"Iyaa ,ayok". Jawab Alsa.
Saat di jalan pun tidak ada perbincangan,hingga akhirnya mereka sampai rumah Alsa.
"Makasih ya Zar,udah mau nganterin aku". Ucap Alsa.
"Iya Al,kan aku juga mau nonton pementasannya juga". Sahut Nizar.
"Owh oke deh". Sahut Alsa.
"Al,sorry ya yang tadi,buat kamu jadi murung, aku gatau masalah kamu apa,tapi yang kuat ya". Ucap Nizar.
"Iya Zar makasih ya". Ucap Alsa.
Dan Nizar pun kemudian pulang ke rumahnya dengan hati lega,setidaknya dia sudah meminta maaf masalah tadi.
Saat malam,terdengar suara mobil yang memasuki halaman rumah Alsa,itu adalah ayah dan ibu Alsa.
"Pak,Alsa di rumah?". Tanya ibu Alsa kepada supirnya.
"Iya nyonya,sudah pulang sedari tadi siang". Jawab pak supir.
Saat ibu dan ayah Alsa memasuki rumah, kemudian mereka melihat Alsa yang dari meja makan hendak ke kamarnya.
Suasana malam yang sepi,membuat ibu Alsa menjadi teringat dengan Alsa yang terus menyendiri,malam ini sepertinya seolah kembali ke tahun yang kelam itu.
"Yah,Alsa kenapa ya,kok dia kaya jadi gini lagi,apa rencana kita akan berhasil yah?". Tanya ibu Alsa kepada suaminya itu.
"Semoga aja ya bu,ayah juga udah ga tahan sama sifat dan mood Alsa yang naik turun begini". Sahut ayah Alsa.
Saat di kamar, Alsa masih saja memikirkan tentang hal yang ia lihat di jalan depan resto kemarin.
"Kira-kira tadi itu benar ayah bukan ya,waktu aku kesana juga mereka udah gada,padahal mau memastikan itu ayah atau bukan,malah telat". Ucap Alsa kepada dirinya sendiri.
Tiba-tiba terdengar suara notifikasi dari ponselnya itu.
"Al,besok aku izin ya,aku kayanya kecapean hari ini,badan ku sakit semua"
"Tolong bilangin Clara si sekertaris ya". Ucap Maya.
"Iya May,gws ya". Jawab Alsa.
Setelah membalas pesan Maya,ia pun beranjak ke tempat tidurnya dan kemudian tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdiri Tak Menyendiri || Fomalhout
JugendliteraturLuka bukanlah suatu hal yang amat menyakitkan,namun manusia tidak semua bisa menyembuhkan, dan sembuh bukan berarti hilang,namun hanya sembunyi dibalik keadaan