Ketika di perjalanan tiba-tiba jalanan macet,suara klakson kendaraan pun kian berbunyi, terlintas para pengamen jalanan, yang kemudian terdengar suara kecrekan dan suara riang para pengamen jalanan.
Kendaraan demi kendaraan mereka datangi, berharap ada secercah uang receh yang mereka terima,namun di kala banyaknya pengamen jalanan yang mendatangi kendaraan dengan kecrekannya,ada dua anak yang membawa tisu dan beberapa tangkai bunga di tangan mereka.
Alsa yang duduk diam menunggu kemacetan yang entah kapan bisa usai, tiba-tiba matanya tertuju kepada dua anak tersebut. Ia pun membuka kaca mobilnya dan memanggil mereka.
"Dek dek,sini". Ucap Alsa sambil melambaikan tangannya ke arah dua anak itu.
"Iya kak". Sahut gadis kecil yang menjajakan jualannya bersama kakaknya.
"Kakak mau dong dua tisunya,sama 5 tangkai bunganya,nih uangnya ya". Ucap Alsa seraya memberikan uang seratus ribu.
"Ehh kak uangnya kebanyakan,kita gada kembali". Ucap anak laki-laki yang merupakan kakak si gadis kecil.
"Udah gapapa buat kalian aja, rezeki ga boleh di tolak ya". Jawab Alsa sambil tersenyum.
"Terimakasih kakak cantik". Ucap kedua anak tersebut.
Mobil pun kini berjalan maju, kemacetan di depan nampaknya kian usai,dan perlahan mobil melaju kencang kembali.
Tak butuh lama,lampu kelap-kelip resto pun mulai kelihatan, dan mereka pun akhirnya sampai.
Saat Alsa dan ibunya hendak memasuki restoran,mereka berdua pun dikejutkan dengan pelayan yang menyambut mereka.
"Silahkan masuk nona dan nyonya Aditya". Ucap pelayan yang standby di depan pintu masuk.
"Aduhh ayah so sweet banget dehh". Ucap ibu Alsa sambil tersenyum malu.
"Udah ah ayo masuk bu,nanti dilihat orang-orang kalo di depan pintu terus". Ucap Alsa.
"Ehh iya,ayo nak". Sahut ibu Alsa.
"Alsa,sini sayang". Ucap seorang laki-laki berjas hitam itu, yang tidak lain adalah ayah Alsa.
"Ayah,malu tau diliatin banyak orang di depan". Ucap Alsa sambil cemberut.
"Iya nih si ayah,pake acara nyuruh pelayan buat nyambut kita". Sahut ibu Alsa.
"Gapapa sesekali si dek,bu. Oh iya,ayah lupa kasih tau, restoran ini abis ayah beli, makanannya enak-enak sihh". Ucap ayah Alsa dengan santainya.
"Ayah,ayah beneran beli restoran ini?". Tanya Alsa terkejut.
"Iya dek,kenapa?suka ga?". Jawab ayah Alsa.
"uka yah,ayah boleh ga kalo sewaktu-waktu Alsa ajak temen-temen Alsa buat dateng kesini,siapa tau mereka suka terus jadi sering mampir kesini kan?". Tanya Alsa sekali lagi dengan wajah semringah.
"Boleh dong sayang". Sahut ayah Alsa.
"Makasih ayah,emm ayah ibu ,Alsa mau ke toilet bentar ya". Ucap Alsa sambil mulai berjalan pergi.
"Iya hati-hati awas jatuh lagi dek". Ucap ibu Alsa khawatir.
"Lohh bu, emang Alsa jatuh dimana?". Tanya ayah Alsa.
"Tadi di sekolah dia jatuh yah,dirumah juga dia jatuh waktu mau ngambil barang". Jawab ibu Alsa.
"Sekarang kondisinya gimana, kalo tau gitu kan ayah ga nyuruh kalian dateng sekarang,kasian Alsa kalo dia masih kesakitan pasca jatuh tadi". Ucap ayah Alsa khawatir.
"Aman kok yah,asal dia ga jatuh lagi". Ucap ibu Alsa menenangkan suaminya.
"Oh ya bu,masih inget yang ayah kasih tau tentang si kakak?". Ucap ayah Alsa lirih.
"Inget yah, jadinya gimana itu?". Tanya ibu Alsa.
"Weekend besok si kakak jadi balik ke indo, gimana kalo kita kasih surprise ke Alsa, Alsa jangan kasih tau dulu". Ucap ayah Alsa makin lirih.
"Emm boleh tuh,lagian weekend Alsa mau pergi,dia juga ga akan curiga kalo kita pergi jemput si kakak". Ucap ibu Alsa semringah.
"Wahh bagus tuh bu". Ucap ayah Alsa.
"Hayoo bagus apa nihh". Ucap Alsa yang mengagetkan kedua orang tuanya itu.
"Ehh adek udah balik, cepet duduk dek,makanan udah dateng nih". Ucap ayah Alsa grogi.
"Lagi bahas apa sih ,kok kaya Alsa ga boleh tau". Ucap Alsa kepo.
"Engga,tadi ayah sama ibu lagi bahas restoran, pemandangan malam disini ternyata bagus banget,ga sia-sia ayah keluar duit banyak buat beli ini". Ucap ayah Alsa mencari alasan.
"Emm yah,kalo kakak disini pasti makin seru ya, kita bisa kumpul sama-sama". Ucap Alsa sambil menyantap hidangan yang ada di depannya.
Suasana yang awalnya riang, tiba-tiba menjadi sunyi karena ucapan Alsa.
"Dek,adek disini doa in kakak ya,biar kakak bisa balik sama kita,oke?". Ucap ibu Alsa sambil memeluk putrinya itu.
"Ehhh ga boleh sedih-sedih di sini, Alsa jangan mewek lagi ya,nanti ayah jadi ngerasa sedih juga karena ga buat Alsa bahagia, senyum lagi ya". Ucap ayah Alsa menenangkan Alsa yang menitihkan air mata.
Kehangatan keluarga yang Alsa rasakan,bukan membuat Alsa menjadi semakin bahagia, justru makin membuatnya tersiksa,ia membayangkan kakaknya di luar sana,yang jauh dari kasih sayang ayah dan ibu.
Di lain sisi ,ada Nizar yang kini berada di pusat perbelanjaan untuk mencari case titipan Alsa dan menemani mamanya belanja keperluan bulanan keluarga mereka.
"Ma, Nizar mau pergi dulu ya cari store yang jual perlengkapan handphone". Ucap Nizar kepada mamanya itu.
"Mau ngapain kamu Zar kesana, jarang banget kamu mau beli apa-apa langsung, biasanya juga belanja online". Ucap mama Nizar keheranan.
"Ini ada titipan dari temen, sekalian aja mumpung lagi di sini kan". Ucap Nizar sambil perlahan pergi.
"Owhh yaudah,nanti mama tunggu di parkiran ya".
"Iya maa". Ucap Nizar yang semakin jauh jalannya.
Nizar pun menghampiri sebuah store yang menyediakan beragam perlengkapan handphone dan aksesoris,dia coba bertanya dan memilih barang-barang yang hendak ia beli itu.
"Mas,mau buat cewenya ya,nanti coba saya carikan yang sepasang kalo gitu". Tanya seorang staf yang menjaga store.
"Ehh ngga mba,ini temen saya yang nitip, bungkus yang ini ya mba,sama yang ini juga". Ucap Nizar malu.
"Owhh gitu ya,oke sebentar mas saya total dulu. Baik totalnya 150 ribu mas". Ucap staf tersebut.
"Ini mba". Ucap Nizar sembari mengeluarkan uang di dompetnya.
"Baik terimakasih,ini belanjaannya dan ini struk nya,jangan lupa kembali belanja disini mas". Ucap staf itu seraya memberikan belanjaan Nizar.
"Iya mba". Ucap Nizar seraya berjalan menuju parkiran.
Saat di parkiran, Nizar pun kemudian bergegas masuk ke dalam mobil,dan di datangi pertanyaan lagi oleh sang mama.
"Lama banget si Zar,itu emang buat temen yang mana sih". Tanya mama Nizar.
"Ih mama kepo ya sekarang,ini titipan Alsa tadi". Ucap Nizar.
"Owalah,kirain siapa". Ledek mama Nizar.
"Udah ah ma, ayo pulang,besok Nizar masih sekolah, ngantuk ini". Ucap Nizar.
Nizar dan mamanya pun pulang menuju rumah mereka, bersamaan dengan Alsa dan keluarganya.
"Ehh ma, itu Alsa juga baru pulang ya ma". Tanya Nizar ke mamanya.
"Iya tuh,abis pergi kali mereka". Sahut mama Nizar.
"Ya iya lah ma, orang pake mobil gitu yakali ga abis pergi". Ucap Nizar.
"Itu mobil yang kedua mobil ayahnya Alsa ya,emm mungkin mereka abis pergi bareng ,tadi kata tante Antika, ayahnya Alsa ada kerjaan diluar, mungkin mereka keluar sekalian ketemuan ayahnya di kerjaannya Zar". Ucap mama Nizar.
"Owhh gitu ya, yaudah ma ayo masuk, Nizar udah ngantuk nih". Ucap Nizar seraya mengangkut barang-barang bawaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdiri Tak Menyendiri || Fomalhout
Novela JuvenilLuka bukanlah suatu hal yang amat menyakitkan,namun manusia tidak semua bisa menyembuhkan, dan sembuh bukan berarti hilang,namun hanya sembunyi dibalik keadaan