Malam yang sunyi memang menghanyutkan,Alsa yang lelah dengan aktivitasnya tadi pun tertidur lelap,tak ada tetesan air mata yang menggenang di guling atau bantalnya,di balik pintu kamar Alsa ada ayah dan ibunya yang berdiri seraya menguping harap-harap ada rintikan tangisnya lagi.
"Yah,si adek udah tidur belum sih,sepi kamarnya". Ucap ibu Alsa sambil mendekatkan wajahnya di pintu.
"Udah tidur kali bu, coba buka aja pintunya". Sahut ayah Alsa.
Pemandangan yang jarang mereka temui, melihat gadis kesayangannya yang tidur terlelap tanpa ada bekas tangis di pipi,membuka semangat baru untuk melanjutkan misi kejutan untuk sang putri.
"Sabar ya dek, sebentar lagi kamu akan jadi manusia paling bahagia,doa yang kita panjatkan akhirnya akan terwujud,kamu juga perlahan akan pulih batinnya". Ucap ibu Alsa lirih sambil mengelus rambut Alsa.
"Bu,kita tinggal yuk,nanti takutnya Alsa kebangun,kasian pasti dia cape seharian". Ucap ayah Alsa.
Pagi pun tiba,semburat sinar matahari pagi yang menyoroti kamar Alsa pun membangunkan tidur Alsa yang nyenyak itu.
Alsa pun bangun dan bergegas untuk berangkat sekolah, tanpa ada feeling apa pun yang akan ia hadapi hari ini.
"Ayah,ibu,Alsa berangkat ya". Ucap Alsa menuruni tangga sambil menenteng tas nya.
"Ga sarapan dulu sayang". Ucap ayah Alsa.
"Nanti aja di sekolah yah". Sahut Alsa.
"Masih pagi ini loh Al, yaudah ibu bawain bekel aja,kalo kurang nanti beli di kantin ya". Ucap ibu Alsa.
"Iya bu". Ucap Alsa.
"Yaudah ini bekelnya, hati-hati ya". Ucap ibu Alsa.
"Iya,aku berangkat ya ". Ucap Alsa seraya menyalami kedua orang tuanya.
Saat mobil sudah melaju dan melewati rumah Nizar,Alsa pun menengok sejenak di ikuti dengan reaksi pak supirnya.
"Mau ngajak den Nizar bareng non?". Ucap pak supir.
"Emm kayanya dia udah berangkat pak, motornya udah gada tuh". Ucap Alsa.
"Oh yasudahh non". Balas pak supir.
Saat Alsa sudah sampai di sekolah,ia pun kemudian bergegas turun dari mobil dan berjalan menuju kelas.
Saat ia melewati kantor kepala sekolah,ia melihat seorang siswa yang menurutnya tak asing,namun ia tak menghiraukan dan terus berjalan. Dan akhirnya sampai di kelas.
"Hai Clar,oh ya Maya hari ini izin sakit ya". Ucap Alsa kepada Clara yang sedang duduk di bangkunya.
"Owh okei Al". Balas Clara
"Heh guys, denger-denger kelas kita bakal kedatangan siswa baru lagi loh,dari luar negeri lagi". Ucap Refandra yang tiba-tiba memasuki kelas dengan semangat.
"Yang bener Fan". Ucap Nizar.
Alsa pun sontak melihat kearah Nizar yang menanggapi perkataan Refandra.Dan seketika teringat siswa yang ia lihat di kantor tadi.
Belum penuh Alsa mengingatnya,bel sudah berbunyi, disertai datangnya kepala sekolah dan ibu Bianca.
"Selamat pagi anak-anak". Ucap kepala sekolah yang bernama pak Akhyar.
"Pagi pak". Sahut para murid-murid.
"Bu, emang bener kelas kita kedatangan murid baru?". Ucap Ciara.
"Benar Ciara". Sahut ibu Bianca.
"Cewe atau cowo pak,kalo cewe cantik gak?". Ucap Refandra.
"Cowo Fan". Sahut pak Akhyar.
"Yah,cwo". Ucap Refandra kecewa.
![](https://img.wattpad.com/cover/364477780-288-k729858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdiri Tak Menyendiri || Fomalhout
Teen FictionLuka bukanlah suatu hal yang amat menyakitkan,namun manusia tidak semua bisa menyembuhkan, dan sembuh bukan berarti hilang,namun hanya sembunyi dibalik keadaan