Treat You Better

62 9 0
                                    

Siang itu terasa sangat gelap, elleya tetap duduk di sudut pojok angkot seorang diri sambil menggenggam phonsel milik nya. Seakan tidak mempedulikan abidzar yang sejak tadi mengikuti nya dari belakang.

" Mbak itu pacar nya? " Ucap supir angkot sambil melihat ke arah kaca. " Dari tadi ngikutin kita terus" Ucapnya lagi.

Elleya sontak kembali melihat ke arah kaca belakang. Melihat abidzar yang ada persis di belakang angkot itu.

" Bukan pacar saya pak " Ucap elleya terkesan dingin.

Abang angkot terkekeh sambil menggaruk kepala nya " AHAHAHA Saya pikir tadi pacar nya" Ucapnya.

Entah mengapa tiba-tiba saja langit menjadi gelap dan angin tiba-tiba menjadi sangat kencang. Hujan deras tiba saja mengguyur kota Jakarta. Elleya sontak cemas melihat abidzar yang tetap kekeh mengikuti angkot itu.

" Ck zar kenapa sih masih aja ngikutin gue! " Ucap elleya sambil mengepal tanganya

" Pak minggir pak. Saya mau turun " Ucap elleya sambil setengah berdiri berjalan ke dekat pintu untuk keluar.

" Loh neng kan belum nyampe. Lagian ini hujan loh" Ucap si bapak.

Elleya kembali melihat ke arah belakang. Terlihat abidzar dengan baju yang sudah sangat basah sambil menerjang hujan deras itu. Seakan-akan tidak peduli.

" Pak tolong saya mau turun sekarang! " Ucap elleya dengan nada tinggi.

Sopir angkot itu dengan cepat meminggirkan angkot nya ke tepi jalan. Elleya bergegas membayar dan turun dari sana. Ia bergegas menghampiri abidzar yang kini duduk di atas motor nya dengan keadaan basah kuyup.

" Keras kepala ya! " Ucap elleya pada abidzar.

" Ayo naik! Nanti lo sakit kehujanan " Ucap abidzar.

Elleya dengan wajah kesal bergegas menaiki motor abidzar. Kedua nya sama-sama tidak mempedulikan hujan besar kala itu.

Abidzar dengan bergegas meminggirkan motornya ke toko baju yang ada disana.

" Kenapa turun dari angkot? Kenapa malah ikut gue hujan-hujanan? " Ucap abidzar sambil memegang pundak elleya.

Elleya membuang nafas kasar
" Harusnya gue yang nanya sama lo! Kenapa malah ngikutin gue? Lo pikir gue tega ngebiarin lo, kehujanan gitu? " Ucap elleya dengan tatapan tajam.

" Ayo masuk. Ganti Baju lo " Ucap abidzar menarik lengan elleya.

" HAH? " Tanya elleya sambil menaikan alisnya.

" Udah ayo masuk dulu! "

Elleya pun mengiyakan ajakan abidzar untuk masuk ke dalam. Pekerja toko pun langsung menghampiri keduanya yang berdiri di depan pintu toko.

" Permisi ada yang bisa saya bantu? " Ucapnya.

" Mbak tolong cariin temen saya baju ya. Baju nya basah kasian " Ucap abidzar.

Elleya menatap abidzar dengan tatapan aneh " Lo sendiri gimana? " Ucap elleya.

" Gampang gua mah. Udah biasa hujan-hujanan" Ucap abidzar.

" Ayo mbak biar saya bantu cari baju nya " Ucap mbak pekerja toko pada elleya.

" Eh tapi mbak—"

" Iya mbak udah ini tarik aja tangan nya" Ucap abidzar sambil mendorong elleya pelan.

Elleya menatap tajam ke arah abidzar yang terlihat cekikikan melihat tingkah elleya.

Setelah beberapa menit mencari pakaian. Elleya kini datang menghampiri abidzar yang tengah duduk di sofa ruang tunggu sambil meminum segelas coffe di di tangan nya.

Elleya kini memakai sebuah baju lengan panjang berwarna abu-abu dengan celana jeans. Sontak membuat abidzar memandangi elleya tanpa henti.

" Gue udah selesai " Ucap elleya terkesan dingin.

Abidzar pun terbangun dari lamunan nya saat elleya menegurnya " Baju nya udah gue bayar. Hujan nya udah reda mau pulang sekarang? " Ucap abidzar.

Elleya memutar bola matanya " Kalo gitu gue buka lagi bajunya" Ucap elleya kesal.

" JANGAN LAH GILA! "

"Ya makanya nggak usah sok baik pake bayar-bayarin segala! " Ucap elleya menatap abidzar dengan wajah kesal.

" Anggep aja permintaan maaf gua. Kan gara-gara gua juga lo keujanan "

" tuh tau " ucap elleya pelan.

Elleya pun merogoh tas miliknya dan mengeluarkan sebuah dompet berwarna merah, sambil mengeluarkan selembaran uang. " Nih ambil, gue nggak biasa dibayarin "

Abidzar tidak menjawab ucapan elleya. Cowo itu kini berjalan maju menuju pintu untuk keluar dan tidak menghiraukan ucapan elleya.

Klek

Suara pintu toko terbuka oleh abidzar. Elleya membuang nafas kasar. Kini ia bergegas mengambil tas nya yang ada di atas sofa dan bergegas keluar menyusul abidzar.

" Baju lo basah " Ucap elleya pada abidzar yang kini tengah duduk di atas jok motornya.

" Iya terus kenapa?  " Ucap abidzar.

Elleya berjalan mendekati cowo itu dan mengeluarkan jaket dari dalam tas nya
" Pake jaket gue. Ini nggak basah " Ucap elleya sembari memberikan jaket kulit berwarna hitam.

Abidzar hanya diam tidak merespon apapun.

" Kalo lo nggak pake gue bakal pulang naik angkot lagi kaya tadi! " ancam elleya pada Abidzar.

Abidzar membuang nafas kasar. Akhirnya ia mengambil jaket kulit pemberian elleya dan segera ia pakai.

" Udah gue pake " Ucap abidzar.

Elleya tersenyum tipis. " Maaf soal tadi " Ucap abidzar.

" Kenapa harus minta maaf? Itu kan hak lo buat ngomong kaya gitu " Balas elleya.

" Lo nggak benci sama gue? "

Elleya menggeleng " Nggak " Ucapnya.

------‐--------------BERSAMBUNG--------------

Haloo maaf aku baru bisa nulis lagii cerita ini, karena sibuk kuliah:) kedepan nya akan lebih rajin lagi update

Cinta Untuk ElleyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang