Happy Reading
Pagi yang mendung menyambut Dino. Ia mulai membuka matanya. Masih teringat jelas kejadian malam kemarin. Ia lalu melihat kearah adiknya yang masih tertidur di sampingnya.
"Apakah ini saatnya untuk mengakhiri semuanya. Perjuanganku sejauh ini juga tidak ada yang mendukungku. Tapi aku sudah sejauh ini, sudah terlalu banyak yang aku korbankan. Rasanya kepalaku ingin pecah. Sebaiknya aku mendi saja." Dino
Dino menghabiskan waktunya selama satu jam di dalam kamar mandi. Saat ia keluar adiknya sudah tidak ada di dalam kamar.
Dino lalu memakai pakaiannya dan keluar menuju meja makan. Di sana sudah ada mama, papa, dan sang adik.
"Apakah keadaanmu baik-baik saja?" Mama
"Apakah mama tidak melihat wajah lesunya itu? Bahkan dia semalam minum terlalu banyak. Hingga kamarnya berbau alkohol." Adu adik Dino.
"Apa keputusanmu? Apakah akan terus bertahan? Atau keluar?" Papa
"Menurut papa bagaimana?" Tanya Dino balik.
"Jelas keluar, untuk apa bertahan dengan mereka yang tidak mengharapkan kehadiran kita."
"Beri Dino satu alasan kenapa kalian tidak mendukung Dino menjadi seorang Idol?" Dino
"Sayang, kita berasal dari keluarga pembisnis. Kita sama-sama tau di dunia bisnis kita memiliki banyak sekali musuh. Nyawa kita terancam setiap saat, ketika kamu menjadi seorang idol tidak menutup kemungkinan untuk menambah musuh. Bukankah itu membuat nyawa kita lebih terancam?" Mama
"Selain itu informasi keluarga kita menjadi lebih mudah diakses oleh awak media. Dan apa yang didapat dari idol? Ketenaran? Kekayaan? Atau hanya sekedar kehilangan privasi? Bila kau suka dance lakukan, tapi tidak dengan menjadi idol." Papa
"Aku tidak suka hyung menjadi idol karena waktu kita bersama menjadi sangat sedikit. Hyung selalu sibuk denga latihan dan grub. Bahkan hyung selalu melewatkan acara ulang tahunku." Adik
"Hm... jadi seperti itu ya, baiklah aku akan memikirkannya lagi dan lagi. Aku berusaha untuk memilih pilihan yang terbaik."
"Ingan son, kau itu penerus perusahaan. Adikmu juga bersedia membantumu. Jadi jangan sampai kau mengambil keputusan yang salah. Karena kita membutuhkan dirimu." Papa
"Baik pah, Dino memgerti."
"Sudah-sudah, sekarang waktunya sarapan." Mama
Keluarga itu akhirnya bisa sarapan bersama kembali setelah sekian lama tidak sarapan bersama.
...
Tanpa diketahui oleh orang-orang Dino mengunjungi gedung pledis untuk bertemu dengan CEO di sana.
Dirinya merasa perusahaan sama sekali tidak memiliki upaya dalam membantunya. Mereka terkesan acuh pada kasus Dino.
Setibanya di ruang CEO Dino langsung masuk begitu saja. Dan binggo disana terdapat S.coups yang sepertinya sedang diberi beberapa wejangan oleh CEO.
"Apakah kau kehilangan sopan santun? Masuk begitu saja tanpa mengucap permisi." CEO
"Aku sedang tidak memiliki waktu untuk itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SENDIRI || Dino svt
FanfictionIni adalah kisah tentang Dino yang selalu sendiri. Tentang bagaimana ia bertahan tanpa ada seseorang bersamanya. "Tidak masalah aku harus sendiri lagi, akan tiba saatnya dimana aku bisa melihat mama papa ku datang kekonser dan mendukungku. Akan tiba...