By : caminizm
Cast : Lee Sangyeon as Henreka
You as GadisEnjoy Reading!
•••
Kamu dan aku, sebagai dikotomi; adalah sebuah fatalis alam bawah sadar yang kita ciptakan berdasar anggai lalu memercayainya sesuka hati seakan itu semua nyata adanya. Bahkan aku tak yakin apakah jarak yang dulu terkikis satu persatu dalam timbunan memori manis itu masih tetap disana atau sudah kembali sebagai variabel tak terduga dalam hubungan kita. Antara tetap menautkan jari jari cantikmu dengan milikku meski harus berjalan diatas perjalanan hubungan kita yang makin rapuh termakan keraguan, atau meninggalkanku dan mencari tangan lain yang dapat digenggam sesuai ukuran tanganmu? Padahal aku tau pertanyaan semacam ini adalah wujud asli dari keraguan yang telah lama menggerogoti kebersamaan kita. Tapi, apalah daya? jikalau saja aku tipe orang
yang tak banyak bicara, mungkin saja sekarang genggaman tanganku akan terisi bunga sebagai simbol kebahagiaan hari jadi kita, bukannya surat cerai yang kau lemparkan dengan linangan air mata mengalir membasahi wajah cantikmu.Sekarang, darimana ini dimulai?
Minggu, 16 April. Cerah Berawan.
Ku lirik jam yang ada di pojok mejaku, lalu beralih melirik kalender yang terpaku sempurna di dinding kantorku, 16 April, 2022. Perlahan sudut bibirku terangkat secara tak sadar, seminggu lagi adalah hari jadiku dengan istriku, Gadis. Aku kembali melirik jam yang terpajang di mejaku, segera mengemasi barang barangku ketika jam itu menunjukkan angka pukul 7 malam, pergi keluar dari kantor untuk pulang kerumahku dimana istriku itu sudah menunggu. Di Jalan pulang aku melihat satu set perhiasan dengan cincin pasangan yang cantik. Aku ingat istriku pernah menyebutkan perhiasan itu karena cantiknya yang memikat mata. Maka aku melangkahkan kakiku memasuki toko untuk membelinya dan kembali ke jalurku menuju rumah.
Kini aku berada di depan pintu, aku mengetok lalu menunggu dengan sabar. Dan segera saat perempuanku membuka pintu dengan wajah cantiknya itu, segala penat selepas kerja pun menghilang entah kemana. "Hai, Sayang" Aku mendekat untuk memeluk dan menciumnya, tetapi dia menjauh "Kamu bau, pergi mandi dan makan terlebih dahulu, Reka. Aku memasakkan masakan kesukaanmu. Ayo makan dahulu" dia memang sekejam ini sedari dulu, untungnya aku tau bagaimana cara meluluhkannya. Baik, perlu kuingatkan bahwa cara ini tidak selalu berhasil bagi semua orang, jadi hati hati saat kamu menirunya, ya. Aku mendekat dan memasang wajah cemberut, "Kamu jahat sekali, kamu tau itu? aku berusaha pulang cepat agar aku bisa cepat cepat melihat wajahmu dan menemuimu, tapi kau malah mengusirku seperti itu. Kejam sekali"
Seperti yang kalian duga, istriku tidak luluh. Sudah aku bilang, bukan? cara ini tak selalu berhasil. Setelah bersih bersih dan ganti baju, aku segera menghampiri Gadis yang sudah menungguku di meja makan. "Kamu masak apa, Dis?" tanyaku sembari aku mendaratkan badanku di kursi, bersebrangan dengan istriku. "Opor ayam, sambal kentang pedas, dan aku membuat beberapa ketupat. Semua itu makanan pendamping opor kesukaanmu, bukan?" Segera aku mengambil sendok dan mencicipi kuah opor ayam buatan istriku, "Ini enak sekali. Terasa seperti masakan ibu" Gadis tersenyum, matanya menyipit dan itu cantik sekali. "Benarkah? aku bersyukur kamu menyukainya. Beberapa hari yang lalu aku mempelajari resep ini dari ibu, dia bilang kamu suka opor yang lebih kental" Aku mengusap airmata yang berada di pucuk mataku ketika Gadis menjelaskan panjang lebar, "Kamu alay sekali, Mas. Ini hanya masakan" seperti yang aku bilang tadi, istriku memang kejam, sama sekali tak emosional. "Kamu harus belajar bagaimana cara mengungkapkan perasaan, aku khawatir tentang orang akan keliru mengiramu sebagai robot karena perkataan dan perilakumu yang begitu dingi-" Demi tuhan. Belum selesai kalimatku terucap, istriku menyumpal mulutku dengan ketupat dan kuah opor, itu sebenarnya enak. Sangat enak, tapi yang benar saja?? aku bahkan belum menyelesaikan kalimatku? rugi dong?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MEMORIES || THE BOYZ
RomanceCompleted💐 Berkisah tentang perasaan sebelas pria yang sedang jatuh cinta namun, perasaan itu berubah menjadi sebuah kehilangan atas perpisahan dengan seseorang yang amat dicintai dan memori tentangnya terus menyiksanya.