°° THE UNTOLD FEELING (ERIC) BY Kiesha °°

14 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Cast : >>> Eric sohn as Altair Dirgantara
         : >>> You as Eireena Syazira
         : >>> Lee Hyunjae as Jevian Adinata
         : >>> other cast Calista Adania & Harina Sanjaya

By: Kiesha ( snowcarnation )



•• THE UNTOLD FEELING ••



"AARRRGH JEVIAN INI BISA STOP GA SIH?!!" Gadis itu menggeram kesal karena suatu hal yang sudah sangat sering terjadi.

Gadis itu Eireena Syazira atau Eira. Dia menggeram dengan ekspresi marah yang terlihat jelas diwajahnya, sementara teman-temannya hanya memperhatikan gadis cantik itu. Yup, Eira sering sekali seperti karena ulah kakak kelasnya -Jevian yang tergila-gila dengan Eireena.

"Kenapa lagi sih lo? Jevian lagi?" Calista, teman baik Eira bertanya.

"SIAPA LAGI?!"

Ahh..kalau seperti ini Eira sangat sangat marah. Teman-temannya hanya mengangguk mengerti.

"Pasti dia" kata temannya -Arin.

"Lagian sih lo ra, gue sama Calista udah bilang jangan lo ladenin dia makin seneng kalau gitu"

Ekspresi kesal di wajahnya semakin menebal, "Terus gue harus gimana? Oke gue ga ladenin dia but you see?? Dia malah ganggu yang lain nanyain gue".

"Gue tau cara lainnya ra biar dia ga ganggu lo lagi" Eira menatap temannya dengan kening berkerut.

"Bf rent"

"LO GILA!!"

"No no and no! Gue ga mau gila aja". Arin memutar bola matanya,

"Dicoba dulu..atau minta salah satu cowo di angkatan kita jadi pacar lo deh"

"Siapa?". Mata Arin dan Calista lantas menangkap sosok laki-laki yang tengah berjalan memasuki kelas.

"Altair Dirgantara"

••

Laki-laki berparas tampan itu menatap gadis yang tengah menunduk, dia menunggu gadis itu berbicara.

"Gue ga mau". Kepala gadis itu sontak terangkat, menatap sosok di depannya.

"Itu urusan lo gue ga mau ikut campur." lantas dia berdiri. Langkah kakinya tertahan saat tangan mungil gadis itu menahan tangannya.

"Alta... bantu gue ya, ta."

Yup, laki-laki itu bernama Altair Dirgantara, cowo yang kerap dikenal karena parasnya.

"Gue bayar deh jasa lo, semua keperluan lo tapi please bantu gue ya".

Keheningan melanda keduanya.

"Jevian?" tebak Altair. Anggukan dari gadis itu berhasil merubah pemikirannya.

"Oke"

Dan disinilah kisah 'cinta' mereka berdua dimulai.

•••

Beberapa minggu setelah keduanya sepakat berada dalam hubungan. Kabar 'kencan' seorang Altair Dirgantara dan Eireena Syazira tekah menyebar ke seluruh penghuni sekolah.

Mereka berdua sontak menjadi sorotan juga topik pembicaraan murid-murid di sekolah ini. Sementara kedua orang yang tengah dibicarakan itu berada di ruang musik, Altair yang memegang gitar kesayangannya dan Eira yang hanya menatap laki-laki di depannya ini.

"Lo gapapa kan, ta?". Kepala Altair mendongak, menatap bola mata hitam milik gadis itu. Altair menganggukkan kepalanya.

"It's alright. Selama Jevian ga ganggu lo, bagi gue gapapa."

"Maksud gue semua orang tau lo pacaran sama gue, ta" kata Eira.

Kening Altair mengkerut, "Emang kenapa kalau gue pacaran sama lo?".

Hening..

"Ra" panggilnya.

"Lo jangan berpikir buruk tentang lo sendiri, emang kenapa kalau mereka tau gue pacaran sama lo? Lo cewe yang sempurna di mata gue, ra. Don't downgrade yourself." ucap laki-laki berambut coklat itu, dia menatap mata Eira dalam-dalam.

Oh ada satu rahasia diantara mereka berdua yang hanya Altair yang tau, yaitu perasaan Altair pada gadis yang tengah duduk di meja hadapannya.

Ya, Altair menyukai Eira sejak keduanya berada di tahun pertama SMA. Saat itu hanya Eira yang menawarkan makanan miliknya kepada Altair ketika dirinya tidak mendapatkan makanan jatah saat OSPEK.

Sejak saat itu, Altair menyukai eh tidak, mencintai gadis cantik yang sekarang berstatus sebagai pacar palsunya dan bertanya-tanya apakah Eira juga memiliki perasaan yang sama?

Altair ingat, di hari itu hatinya sakit saat Eira meminta dirinya menjadi pacar palsu dan dirinya akan dibayar demi agar kakak kelas mereka yang Altair tau juga menyukai gadis itu tidak menggangunya lagi.

Sakit.. tapi Altair menyembunyikan rasa sakitnya itu dengan wajah dinginnya.

"Jevian ga akan ganggu lo lagi, gue jamin. Selama ada gue lo aman, ra". Dan senyuman Eira mampu mengembalikan rasa sakit yang sama.

"Yuk keluar. Gue lapar" uluran tangan dari Altair digapainya. Mereka berjalan bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih, mengundang tatapan iri dari orang-orang sekitar.

•••

THE MEMORIES || THE BOYZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang