Prolog

1.4K 62 2
                                    

Seorang gadis langsung menjatuhkan dirinya diatas lantai dojang yang nampak basah karena keringat yang berjatuhan. Keringat yang mengalir dari dahinya sama sekali tidak ia seka dengan handuk yang tergantung di gantungan yang berada di sampingnya.

Kakinya sudah lelah untuk melakukan berbagai gerakan menendang yang ia ulangi terus-menerus. Seorang gadis lain mengulurkan tangan padanya namun gadis itu malah menepis tangan gadis itu.

"Lo pikir gw butuh uluran tangan Lo ?" Tanya gadis itu pada gadis lain yang mengulurkan tangan padanya.

"Ya elahhh Kitakan lagi sparing car,Lo jangan sinis amat Ama gw, masih untuk gw mau bantu Lo.." ucap gadis yang masih mempertahankan posisi awalnya untuk mengulurkan tangannya.

"Iya, gw tau kita lagi sparing, cuman gw enggak mau buang-buang waktu untuk sekarang. Besok udah mulai lombanya.." balas Gadis itu sembari memasang muka cemberutnya.

"Carla,gw kasi tau Lo, justru karena besok Lo udah mau tanding Lo harus jaga kesehatan. Lo itu butuh yang namanya istirahat.." ucap gadis itu pada gadis yang dipanggil dengan nama Carla itu.

"Iya makasih udah ingetin gw, Alexa.." balas Carla pada gadis yang dipanggil dengan nama Alexa itu.

Malam itu Carla dan Alexa pun pulang ke rumah masing-masing. Mereka menggunakan bus untuk pulang kerumah masing-masing. Karena rumah mereka bersebelahan sehingga mereka memutuskan untuk pulang bersama.

Pada saat di perjalanan, Alexa sudah tertidur pulas di samping Carla. Carla yang berusaha menahan mengantuk tidak tertidur di dalam bus. Ia mendengarkan lagu favoritnya agar ia tidak mengantuk. Ia membuka beberapa sosial media agar ia tidak mengantuk.Jari-jarinya pun dengan aktif bergerak menscrool beberapa tweet dari Twitter. Tak lama kemudian ia menemukan sebuah tautan. Link itu adalah tautan yang dapat menjangkau sebuah aplikasi bernama "pyramid game". "Pyramid game" adalah sebuah game dimana seseorang memiliki hak untuk dipilih dan memiliki 5 hak vote dimana seseorang yang mengikuti permainan itu harus memilih 5 orang. Menurut dari jumlah vote,maka orang-orang yang mengikuti game itu akan dikelompokkan menjadi beberapa tingkatan. Yaitu tingkat A,B,C,D dan F. seseorang yang dapat predikat F akan mendapat dare dari orang-orang yang mendapat predikat A dan predikat lain yang berada di atas predikat F dengan meminta izin dari peringkat A.

Namun itu hanyalah sebuah permainan yang tidak begitu memikat perhatian gadis itu. Baginya itu hanya sebuah permainan. Meskipun permainan ini nampak seperti simulasi tingkatan sosial seseorang. Semakin tinggi tingkatan sosial seseorang semakin ia mempunyai kekuasaan atau hak. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah tingkatan sosial seseorang maka ia akan semakin sulit untuk mendapatkan haknya sendiri dan dia akan menjadi pelampiasan orang-orang yang yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada dirinya.

Ia sangat mengerti hal ini karena dirinya sudah sering melihat hal itu disekolah. Baginya, manusia itu setara di mata Tuhan, namun masih banyak orang-orang di sekolahnya yang sering melakukan pembullyan terhadap orang-orang yang memiliki status sosial lebih rendah dari mereka.

Mereka sendiri punya prinsip bahwa yang kuat lah yang mestinya punya kuasa. Namun Carla tidak membenarkan hal itu. Ia menganggap bahwa itu tak ada artinya jika mereka hanya menggunakan status keluarga atau orangtuanya untuk menindas orang lain.

Mereka masihlah dibawah umur dan jika tanpa status orangtua atau keluarganya mereka tidak akan bisa sekolah di sekolah yang elite di kota ini. Mereka hanya menggunakan status keluarga atau orangtuanya hanya alih-alih untuk menindas orang lain.

Bagi Carla, sekolah hanya miniatur masyarakat dimana itu semua mengajarkannya untuk mudah beradaptasi pada kondisi dan lingkungan mana pun. Ia belajar bahwa penting untuk belajar beradaptasi di kondisi dan lingkungan manapun.

Born Die Alone (Pyramid game)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang