Pria itu pun terkejut melihat Baek Ha-rin yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Yang lebih mengejutkan lagi baek ha-rin begitu berani untuk meneriakinya.
"Maafkan aku, tapi aku tidak mengenal mu, pergilah dari hadapan kami berdua..." Marah Shin Yoo-ri dihadapan pria itu.
Baek Ha-rin pun tersenyum melihat Shin Yoo-ri berani memarahi pria itu meskipun pria itu memiliki tubuh yang lebih besar daripada Shin Yoo-ri.
Shin Yoo-ri pun maju selangkah ke arah hadapan pria itu."Aku tidak mengenal mu...dasar laki-laki tau tau malu,apa kau tidak malu melihat dirimu menggoda seorang perempuan... pergilah dari hadapan kami berdua..." Marah Shin Yoo-ri dengan tatapan tajamnya dari dirinya seakan-akan ia sedang menahan emosi.
Pria itu hanya memasang wajah tanpa dosa miliknya. Dia pun kemudian tersenyum sinis melihat mereka berdua. Pria itu pun mengulurkan tangannya kepada Shin Yoo-ri.
"Maaf kan aku kalau begitu, aku salah. aku tahu kalau apa yang kulakukan ini salah..." Pinta pria itu.
Baek Ha-rin pun langsung menarik tangan Shin Yoo-ri menjauhkan dirinya dari pria yang ada dihadapannya itu. Baek Ha-rin pun memasang senyum psycho miliknya pada pria itu.
Senyum psycho milik gadis itu berhasil membuat pria itu semakin tersenyum sinis melihat Baek Ha-rin. Pandangan pria itu seakan-akan mengutarakan sebuah maksud tertentu yang tak bisa di tebak oleh Shin Yoo-ri. Namun, berbeda dengan Baek Ha-rin yang melihat itu sebagai sebuah peringatan.
"Gadis ini adalah milikku,bukan mu...kau bukanlah siapa-siapanya." Ucap Baek Ha-rin sembari menatap tajam pria itu.
Baek Ha-rin pun langsung menarik tangan Shin Yoo-ri untuk menjauh dari pria itu. Pria itu hanya tersenyum melihat tingkah posesif dari Baek Ha-rin. Meskipun begitu ia tidak akan bisa melepaskan tatapan matanya dari gadis itu sendiri, Shin Yoo-ri.
Pria itu pun mulai membuka mulutnya, seakan-akan berbicara pada Shin Yoo-ri dan mengatakan suatu hal yang tentunya akan menjadi peringatan bagi dua orang gadis itu.
"Watashi wa anata no kanmu ni narimasu, Shin yuri"
"Apa yang dikatain sama cowok itu ? Cihhh shiball enggak kedengaran lagi suaranya !!!" Marah Shin Yoo-ri dalam hatinya ketika melihat pria itu masih memandang ia dengan tatapan tajamnya.
"Hei Shin Yoo-ri,apa yang kau lakukan ? Kau pergi sendiri kesini ? Kau tahu bukan kalau dirimu sendiri tidak pandai jaga diri ? Sebaiknya jangan pergi sendirian ketempat lain tanpa di temani orang lain !!!" Marah Baek Ha-rin pada Shin Yoo-ri.
"Ni ngapain sih orang ngatur-ngatur gw sgala ? Lo juga kenapa harus muncul ?" Marah Shin Yoo-ri melihat Baek Ha-rin karena ia hanya ingin tidak bersama Baek Ha-rin namun kenapa pada saat di hari liburnya terutama festival istimewa seperti ini ia harus bertemu dengan orang yang ingin dia hindari.
Gadis itu hanya merasa kesal orang yang selama ini selalu ingin ia hindari tetapi selalu datang di sampingnya. Namun ia sedikit bersyukur karena Baek Ha-rin datang menyelamatkannya dari pria itu.
"Kau mendengarkan ku atau tidak sih ?" Marah Baek Ha-rin lagi pada gadis yang ada di sampingnya.
"Tentu saja aku mendengar mu, maafkan aku Baek Ha-rin..." Ucap gadis itu dengan wajah menahan amarah juga.
"Cihhh... pengen banget gw nampol kepala Lo mbak.." ucap shin Yoo-ri dalam hatinya sembari menahan amarah yang tertahan dalam hatinya.
Shin Yoo-ri pun berusaha pergi menjauh dari Baek Ha-rin, namun Baek harin berhasil menahan dirinya dan tetap memegangi tangannya.
"Kau mau kemana ? Nanti kau di cari sama orang gila itu ?" Marah Baek Harin lagi dengan tatapan tajamnya khasnya seakan-akan ia akan menampar pipi Shin Yoo-ri.
Shin Yoo-ri yang melihat itu hanya memasang wajah kesalnya. Ia hanya ingin pergi melepaskan diri dari gadis psikopat itu. Ia lelah harus bersama dengan gadis itu.
Sementara dari kejauhan,Seo Do-ah yang nampak menguntit mereka dari belakang hanya menunduk kesal karena Shin Yoo-ri direnggut oleh orang lain, orang yang selama ini sebetulnya membuatnya tidak bisa keluar dari batasan yang selama ini selalu membatasinya.
Shin Yoo-ri pun melihat kebelakang punggung Baek Ha-rin, dan disana dia dapat melihat seseorang gadis berambut hitam pendek dan berkacamata dimana itu sendiri ada seo Do-ah. Seo Do-ah nampak seperti menundukkan kepalanya seolah-olah ia sedang kesal. Seo Do-ah pun meluruskan pandangannya dan ia melihat Shin Yoo-ri terus menatapnya dengan tatapan penuh iba.
"Seo Do-ah ? Dia kenapa ? Kok nampak kek kesal ? Apa gegara Baek Ha-rin ?" Pikir Shin Yoo-ri dalam hatinya.
Seo Do-ah yang merasa di tatap seperti itu hanya menunjukkan tatapan kosong dan segera pergi dari situ, namun saat berbalik, beberapa tetes air matanya turun menuruni pipinya. Ia pun langsung mengelap air matanya yang turun membasahi pipinya.
"Seo Do-ah...kamu mau kemana ? Hei... Jawab aku dulu...!!!" Panggil Shin Yoo-ri ketika melihat seo Do-ah pergi meninggalkan dirinya bersama Baek Ha-rin berdua.
Baek Ha-rin pun langsung mulai menunjukkan senyuman manisnya. Dia pun mulai menatap tajam ke arah Shin Yoo-ri, dia pun mulai mengeratkan genggaman tangannya agar Shin Yoo-ri tidak berusaha melarikan diri lagi.
"Ohhh, jadi kau bersama seo Do-ah ya ? Baru kau mengakuinya sekarang kalau kau bersama seo Do-ah dari tadi ?" Tanya Baek Ha-rin sembari mengeratkan genggaman tangannya.
"Iya... tetapi ini tidak seperti apa yang kamu kira...Baek Ha-rin, tolong dengarkan dulu penjelasan ku...!!!" Ucap gadis itu sembari berusaha menahan amarah.
"Lalu apa ? Kau bersama seo Do-ah seharian ini,kau kira aku tak tahu ? Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri kalau kau seharian bersama dia ?" Marah Baek Ha-rin pada Shin Yoo-ri.
"Memangnya kenapa ? Kau melarang ku ? Apa hak kau melarang ku ? Aku tidak suka jika kau terus menerus melarangku...aku tidak suka jika kau terus membatasi diriku..." Balas Gadis itu dengan tatapan tajamnya.
Shin Yoo-ri terus menerus menatap tajam kearah Baek Ha-rin. Di dalam tatapan nya terdapat amarah yang terus dia tahan. Dia tidak tahan dengan sifat posesif Baek Ha-rin selama ini. Apa hubungannya dengan gadis gila ini ? Ia tidak suka jika kebebasannya dibatasi oleh gadis gila seperti ia.
"Kenapa kau terus membatasi kebebasan diriku ? Aku tidak suka dibatasi oleh dirimu... terutama gadis gila seperti mu..." Marah Shin Yoo-ri sembari sedikit berteriak pada baek ha-rin.
Beberapa orang lain melihat dan menatap mereka mendengar Shin Yoo-ri yang tiba-tiba berteriak di tengah-tengah festival sedang berlangsung. Beberapa anak kecil nampak ketakutan melihat Shin Yoo-ri yang nampak meledakkan emosinya.
Shin Yoo-ri pun pergi dari situ meninggalkan Shin Yoo-ri sendiri disitu. Kini Baek Ha-rin tidak menahan dirinya lagi ataupun menahan tangannya. Shin Yoo-ri pun terus berjalan melewati keramaian. Rambutnya yang sebelumnya diikat tapi kini sedikit berantakan.
"Kenapa gw harus ada disini ? Jika gw kembali ke kehidupan normal gw...gw enggak kan mengalami hal ini.."
Shin Yoo-ri terus berjalan melewati keramaian, beberapa orang ada yang menatapnya aneh namun ada juga yang tak terlalu memperhatikannya. Setiap orang sibuk dengan apa yang dikerjakannya namun ada yang memperhatikan dia terutama beberapa anak kecil disana.
Gadis itu tidak menemukan keberadaan seo Do-ah maupun bibinya sendiri. Meskipun ia telah mencari Sana-sini, ia hanya ingin sadu yaitu memisahkan diri dari Baek Ha-rin, yaitu gadis psikopat itu.
Hai semuanya...
Maaf udah 2 Minggu author enggak update...😅
Itu karena author di sibukkan untuk Persiapan ulangan akhir semester, jadi author enggak punya waktu untuk update..Jangan lupa Budayakan vote dan tinggalkan komentar ygy 🤙
See you next time 👋
Updated on Sunday 26 may 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Born Die Alone (Pyramid game)
Teen FictionApa ini gila ??? Aku harus memainkan permainan simulasi ini ??? "Bagi gw Pyramid game adalah permainan simulasi yang konyol dan enggak ada untungnya sama sekali, tetapi gw malah terjebak di sini dan harus ikut berpartisipasi bermain permainan konyol...