"Bagaimana ini ? Gw harus bilang apa sama im ye-rim? Gw enggak pernah ngomong apa-apa sama dia.." pikir gadis itu sembari mencuci tangan di wastafel.Tak lama kemudian masuklah seorang gadis dengan ikatan rambut kucir kuda. Ia pun menoleh ke arah Shin Yoo-ri sembari tersenyum.
"Shin Yoo-ri,Aku masuk kedalam list trainee yang akan debut tahun ini...aku tidak sabar.." ucap im ye-rim sembari menatap kegirangan pada ku.
Shin Yoo-ri menatap ke arahnya. Yoo-ri pun perlahan senyum padanya. Yoori cukup pandai berpura-pura seperti ia sudah lama berteman dengan Im ye-rim. Padahal pada kenyataannya,ia baru saja berbicara pada im ye-rim untuk pertama kalinya.
"Itu bagus im ye-rim, jangan lupa untuk memberikan ku tiket gratis jika kau manggung,aku tungguin ya.." ucap gadis itu pada im ye-rim dengan mengukir senyum pada wajah nya.
"Tentu saja, apapun itu untuk temanku,aku bakal memberi mu tiket gratis.." balas im ye-rim pada gadis itu.
Shin Yoo-ri pun teringat bahwa ia memiliki suatu hal yang harus dia katakan pada Im ye-rim. Ia pun menatap mata im ye-rim. Ia sebetulnya merasa belum yakin untuk mengatakan ini,namun ia mencoba untuk menyakinkan gadis yang ada dihadapannya itu.
"Im ye-rim...ada yang ingin kukatakan pada mu..." Ucap Shin Yoo-ri pada gadis yang ada dihadapannya itu.
Im ye-rim pun mulai tersenyum lagi dan mulai memegang bahu Shin Yoo-ri. Ia pun mulai mendekat kan mulutnya pada telinga Shin Yoo-ri dan membisikkan sesuatu pada Shin Yoo-ri.
"Apa itu Shin Yoo-ri ? Katakan saja" balas gadis itu.
"Begini...aku ingin kita menghancurkan permainan simulasi ini... pyramid game harus segera dihancurkan" Ucap gadis itu pada im ye-rim dengan suara yang agak sedikit terbata-bata.
"Jadi Sung Soo-ji mengajakmu juga ? Apa dia mengecam mu ? Sama seperti yang ia lakukan sebelumnya pada ku ? " Tanya balik im ye-rim pada gadis yang ada dihadapannya itu.
"Tidak,tapi dia memang mengajakku untuk bergabung di pihaknya dan aku menyetujuinya.." Balas Shin Yoo-ri pada gadis calon idol itu.
"Jadi begitu ya, jadi kau mengajakku untuk bergabung ? Tetapi jujur aku juga ingin menghancurkan permainan ini, karena permainan ini, pernah membuat woo-ri jadi korban perundungan." Balas gadis trainee itu sembari tersenyum simpul melihat ke arah Shin Yoo-ri.
"Kamu tahu Shin Yoo-ri, sebetulnya ia mengecamku aku bakal turun tingkat F kalau aku tidak bergabung dengan mereka. Namun karena dari awal aku sudah diam-diam berpihak dengan mereka,Maka tentu saja aku akan terlibat dengan mereka,kau juga kan, Shin Yoo-ri ?" Tanya im ye-rim pada gadis yang ada dihadapannya itu.
"Tentu saja, im ye-rim... Aku juga akan ikut terlibat !!" Jawab Yoo-ri pada im ye-rim.
~~~
Untuk beberapa saat kemudian, semuanya berjalan seperti rencana Soo-ji. Soo-ji menyuruh Yoo-ri dan im ye-rim memilih ia dan tentunya myong ja-eun. Satu suara dari mereka sangat berharga demi perlahan-lahan mewujudkan satu persatu strategi yang telah di buat oleh Sung Soo-ji untuk meruntuhkan pyramid game dan menyudutkan baek ha-rin.
Baek Ha-rin yang melihat hasil itu pun perlahan menatap melihat wajah datar Gadis yang ada disampingnya. Ia sadar bahwa mungkin saja Shin Yoo-ri yang membantu mereka berdua. Baek Ha-rin Berpikir seharusnya Sung Soo-ji bersyukur karena dirinya sempat memilih dia agar ia bisa terlepas dari peringkat F pada permainan Sebelumnya.
Baek Ha-rin pun mulai kalut. Bagaimana tidak, Shin Yoo-ri memihak orang lain bukannya dirinya yang selalu berada disampingnya. Baek Ha-rin pun mengirim pesan pada Shin Yoo-ri untuk berbicara empat mata dengan dirinya di belakang sekolah.
Shin Yoo-ri yang yang membaca itu hanya tersenyum simpul. Dia sadar bahwa Baek Ha-rin Pasti hanya akan menginterogasinya mengenai apa yang barusan terjadi. Shin Yoo-ri tahu bahwa pastinya baek ha-rin ingin tahu bagaimana rencana Sung Soo-ji , dengan kata lain dia ingin membaca rencana Sung Soo-ji melalui dirinya.
"Sayangnya enggak semudah itu mbak,Lo enggak bakal bisa ngegagalin rencananya sung Soo-ji" batin Shin Yoo-ri ketika melihat chat dari baek ha-rin.
~~~~
Seorang gadis membuka korek apinya dan menyalakan rokoknya. Setelah rokok itu menyala ia pun menghisap pelan rokok itu, kemudian rokok yang dihisapnya mengeluarkan asap yang mengepul. Itu tak lain adalah Baek Ha-rin. Ia memandang tajam gadis yang ada dihadapannya. Gadis itu tak lain adalah Shin Yoori.
"Shin Yoo-ri,kamu tahu perasaan ku ? Ketika aku melihat dirimu bersama dengan Sung Soo-ji dan gadis bodoh itu ?" Marah baek harin sembari menatap tajam gadis yang ada dihadapannya.
"Aku tau kau marah, tapi ada apa baek ha-rin ? Kenapa kau selalu marah aku bersama dengan orang lain ? Kenapa ? Kamu masih punya Do-ah dan Da-yeon !!! Sementara aku ? Kita baru bertemu pada tahun pertama ?" Tanya Shin Yoori pada gadis yang ada dihadapannya itu dengan nada yang tetap tenang.
"Kenapa ? Kau selama ini ternyata tidak menyadarinya ya ?" Tanya Baek Ha-rin sembari menghisap rokoknya sekali lagi.
"Apa ? Menyadari apa ? Untuk apa ?" Tanya Yoo-ri pada gadis yang ada dihadapannya itu dengan ekspresi sedikit kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh Baek Ha-rin.
"Kau memang tidak peka ya Shin Yoo-ri, padahal jelas-jelas kita sering berdua bersama. Apa kau tidak melihat apa yang ku lakukan selama ini ?" Tanya gadis itu pada gadis yang di hadapannya dengan terus menatap tajam pada Shin Yoo-ri.
"Jadi maksudmu ? Kau tahu aku tidak peka.. jadi tolong katakan saja" ucap Shin Yoo-ri pada gadis yang sedang menghisap seputung rokok itu.
"Tidak semudah itu aku mengatakannya pada mu setelah selama ini kamu tidak menyadari dan memahaminya, Shin Yoo-ri..."
Updated on Wednesday, 10 April 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Born Die Alone (Pyramid game)
Teen FictionApa ini gila ??? Aku harus memainkan permainan simulasi ini ??? "Bagi gw Pyramid game adalah permainan simulasi yang konyol dan enggak ada untungnya sama sekali, tetapi gw malah terjebak di sini dan harus ikut berpartisipasi bermain permainan konyol...