Perkara Baju, Anak Cinta Rahasia, Sampai Jejak Kaki Selai

28 2 0
                                    

L tumbuh lebih tinggi menurut Light. L kini tingginya sudah lebih dari pinggangnya, mencapai perut Light.

Light bertanya pada Watari apa boleh mengukur tinggi L. Belum dijawab, L sudah menolaknya. Watari pun menyuruh Light mengantar L ke Mall membeli pakaian baru untuk ukuran L yang sekarang.

“Selamat datang di Butik Yaoyaorozu! Ada yang bisa saya bantu, Tuan?” sapa pegawai sekaligus perancang pakaian terkenal, Momo Yaoyaorozu.

“Tolong beberapa setel pakaian anak ini,” ujar Light tersenyum ramah. Dia mendorong punggung L lebih dekat ke pegawai butik.

Momo tersenyum menyapa sambil membungkuk. Tangannya mengusak rambut hitam yang berantakan itu. “Aku ukur sebentar, ya, Adik Manis.”

L mengangguk, mata menyipit tajam waspada. Light bersyukur L mau diajak kerjasama. Namun, rupanya setelah hasil keluar, L menolak keras.

“Tidak! Aku mau L!”

“Tapi ukuranmu itu M, Adik Manis. Saya tidak bisa memberikan pakaian yang terlalu kebesaran kepada Adik.”

“M hanya untuk anak kecil seperti adik angkatku! Aku lebih cocok L karena aku adalah--”

Puas rasanya Light menjitak kepala Detektif Terhebat Di Dunia. “Sumimasen, Nona. Saya akan ambil sepuluh setel pakaian anak laki-laki ukuran M, seperti yang Nona sarankan.”

Momo terkekeh. “I-ya, baiklah, Tuan. Ada desain tertentu yang disukai Adik ini? Warna?”

L menjawab menyela Light. “Sweater putih dan celana jeans biru navy. Itu saja!”

“Tidak! Kau sudah punya banyak model pakaian itu di lemarimu, Ryuuzaki!” Light melihat sekeliling butik. Dia menunjuk beberapa setel pakaian anak laki-laki yang terpajang di manekin. “Yang seperti itu saja. Masing-masing satu setel, Nona. Ah! Aku ingin juga sepatu kets hitam ukuran 37 dan topi bergambar pokemon.”

“Aku tidak mau topi pokemon! Aku ingin topi gambar L Death Note!”

Momo melerai perselisihan mereka. Dia menyarankan, “Bagaimana dengan topi anime yang lagi hits? BNHA?”

Light memandang remeh L. “Anak ini bahkan tidak cocok punya idola pahlawan. Dia lebih cocok menjadi Nomu.”

L menggeram marah. “Daripada kau! Celana boxer Chibi Maruko!”

Light merah padam malu karena rahasia besarnya terbongkar. Light sedari kecil memang suka karakter Chibi Maruko. Dia tidak percaya L tahu apa motif celana boxernya.

Mungkinkah dia mengintipku?

Momo memanggil rekan kerjanya yang bertugas di bagian pakaian anak laki-laki. Pemuda tampan berambut bendera Polandia.

“Ya? Momo-san?”

“Shoto-kun, tolong ambilkan sepuluh setel pakaian anak-anak yang dipajang ini.”

Shoto mengangguk setelah diberitahu Momo. Dia melirik sekilas bocah laki-laki yang sedang bertengkar dengan pemuda berambut karamel. Satu pemikiran terlintas di otak setelah melihat bocah tersebut.

Setelah kembali dengan sepuluh setel pakaian pesanan Light, Shoto berjongkok dan bertanya pada L.

Setelah kembali dengan sepuluh setel pakaian pesanan Light, Shoto berjongkok dan bertanya pada L

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Babby Shit(TER) And LawLIE  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang