Mantan FBI Bulan Madu (Part 2)

22 1 0
                                    

Bola mata obsidian menajam seperti elang yang mengawasi mangsanya. L terus mengamati gerak-gerik Light Yagami, Babby Sitter-nya, Tersangka Kira. Dia tahu pasti terjadi sesuatu saat Kira keluar dari pengawasannya.

Meski bukti belum diperoleh, L tahu, Naomi Misora tidak mungkin berbohong.

Kira ... sudah mendapatkan korban baru yang namanya sudah ditulis di Death Note.

Sekarang, tugas L adalah menguntit ke mana pun Kira pergi. Memastikan dia memergoki Kira sedang menulis di Death Note yang dia sembunyikan entah di mana.

Light tahu apa penyebab bayangannya bertambah setengah kaki. Karena L, dari semua anak-anak iblis di rumah ini, tengah menguntitnya. Dari mulai dia menonton Death Parade hingga mencuci piring bekas makan siang para anak iblis, L masih setia duduk jongkok di lantai di belakangnya. Pose menyebalkan yang Light tahu meniru L Death Note.

Ketika Light ingin menjemur pakaian di halaman belakang, dia berhenti berjalan membuat L tak sengaja menabrak pantatnya. Light menggeram berbalik badan menatap tajam ke bawah.

"Apa yang kau lakukan, L Lawliet? Ingin kujemur juga, hah?"

L lagi-lagi memasang wajah polos andalan untuk menyembunyikan motifnya. "Aku ingin ke halaman belakang juga. Apa masalahmu, Kira-kun?"

"Kebohonganmu tak mempan untukku, Bocah Piyik! Ludahkan sekarang atau aku akan menjemurmu di jemuran!" ancam Light.

Melirik ke langit yang begitu terang benderang dari jendela, L mendengkus menyerah. Dia benci musim panas yang panasnya terasa lebih menyengat daripada di Inggris. Dia tidak mau kulitnya terbakar.

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu."

Light berdecih, menaruh keranjang pakaian di lantai. Dia melipat tangan di dada menyipitkan mata ke arah L. "Apa?"

L menatap intens mata cokelat madu itu. "Jujurlah padaku, Kira. Siapa korban terakhir yang kau tulis di Death Note sehabis dari Kantor Polisi Kanto?"

Rahang Light jatuh menganga, kemudian dia memberang, "Jadi, ini masih tentang Death F*king Note lagi?! Aku hanya mengantarkan dokumen penting kakekmu! Bukan berkeliling kantor polisi demi menulis nama semua orang di sana! Kurang kerjaan banget! Mending aku dibayar!"

Sesuatu tercintas di otak Wibu L. "Ryuk tidak membayarmu untuk membunuh? Sungguh mengecewakan mengingat dia telah kau selamatkan berulang kali hingga aku dan Watari kehilangan jejaknya. Apakah ... kau mengurangi jatah apelnya?"

Jemari tangan lentik meremas udara berharap itu leher L Lawliet. Light sungguh membenci keberadaan L, terlebih manga buatan pamannya yang menyebabkan semua kekacauan dalam hidupnya.

"RYUK TIDAK ADA! DAN MATSUDA BUKAN RYUK, L! KAPAN KAU PAHAM?!"

"Yang sudah terungkap jangan coba kau tepis kebenarannya, Kira. Sekarang, beritahu aku di mana kau menyimpan Death Note-mu!"

"Aku tidak punya Death Note!"

"Kau terdengar seperti kaset rusak, Kira. Jangan berkelit lagi! Aku muak!"

"Otakmu yang rusak, L! Virus anime sialan itu sudah merasuki seluruh otak bahkan jiwamu! Jika terus begini, bukan kau yang meringkus penjahat! Tapi penjahat yang meringkusmu!"

Kata-kata Light disalahpahami L. Sang Detektif Terhebat Nomor Satu langsung mengeluarkan pistol dari dalam celana jeans. Dia menaruhnya di sana selama lebih dari 24 jam. Dia menodongkan pistol ke Light.

Kedua tangan terangkat ke udara. Antara marah dan takut, Light mencoba mencari solusi terbaik.

"L, tolong turunkan itu, ya? Kau dapat pistol dari mana? Bukankah kau masih di bawah umur--"

Babby Shit(TER) And LawLIE  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang