Fakta Unik

80 7 9
                                    

Fakta Uniknya, L Lawliet adalah Wibu. Dia meng-cosplay L dan memilih bertingkah seperti L. Kebetulan yang membuatnya besar kepala adalah inisial namanya sama dengan L di Death Note.

Fakta Buruknya, Watari tidak tahu L adalah Wibu.

Fakta Paling Buruk, Light kini suka menonton anime dibanding film tentang detektif.

Light menyangkal dia bukan Kira. Dia juga bukan Wibu. Akan tetapi, setiap ada pengumuman anime terbaru di iklan tv, dia selalu fokus mendengar dan mengamati. Bahkan marah kala Watari mengganti saluran saat iklan belum selesai tersiar.

Light tidak jujur pada dirinya sendiri, sama saja dengan L. Bedanya, L terlalu delusi hingga bermain jadi detektif L. Memanggil Light dengan sebutan Kira. Padahal jelas, nama MC Death Note adalah Raito Giyama.

Salahkan saja paman Light. Dia menciptakan nama MC yang terdengar mirip namanya.

Menjelang pukul enam sore, kesialan menimpa Light.

Itu dimulai saat dia dan L sedang menonton berita sore yang disiarkan Sakura Tv tentang kasus mutilasi satu keluarga.

"Bukannya itu ... di komplek sini?" pikir Light.

Dia pernah melihat rumah yang disorot di televisi. Rumah bercat merah darah berpintu hitam tanpa pintu gerbang. Ada papan kecil yang ditancapkan di samping kiri teras rumah. Tertulis di papan tersebut, dua huruf besar B.

L masih duduk jongkok di atas sofa samping kanan Light. Dia menyipitkan mata melihat sebuah bingkai foto keluarga yang sudah remuk dan bagian wajah dicoret. Dia tampak mengenali wajah satu orang meski kurang jelas.

Sebuah tangan berlapis krim blueberry terulur ke arah Light. Menggosok cukup kuat di bagian celananya.

Light tersentak kaget menoleh ke L, lalu menatap tajam. "L."

"Bukankah kau mengajariku untuk mengelap jemari jika kotor sehabis makan?" L menoleh, berkedip polos sambil mengisap ibu jari.

"Tapi tidak di celanaku! Kan bisa di sweatermu!" bentak Light, berdiri membanting remote tv.

L menggeleng kuat. "Tidak! Ini sweater kesayanganku! Itu akan kotor!"

Light tertawa sadis. "Akan kotor, ya? Hmm ... bagaimana kalau sweatermu kubakar saja bersama dirimu--"

Light tidak sempat menjangkau sang Detektif Cilik untuk mewujudkan balas dendam. Watari sudah datang berdeham dan memelototinya.

"Ada apa, Light? L? Aku mendengar keributan tadi?"

L mengadu, berbohong lagi pada sang kakek meski tidak 100%. "Kira-kun ingin mencuri kueku, jadi aku menimpukinya dengan krim. Lalu, dia marah dan ingin membakarku hidup-hidup."

"BOCAH KANG BOHONG! AKU BAHKAN JIJIK DENGAN KUEMU ITU! UNTUK APA AKU MENCURI SAMPAH ITU DARIMU!"

L bersungut-sungut memandangi kakeknya. "Lihat, Watari? Dia bahkan tidak menghargai kue buatanmu yang lezat. Padahal ... Kira-kun suka memakannya."

Geraman marah terdengar dari pria tua mantan ilmuwan.

Light menggoyangkan kedua telapak tangan di depan dada. Dia juga menggeleng, wajah pucat pasi. "Ti-tidak! Bukan itu yang kumaksud, Watari-san. Aku menyukai kue buatanmu. Rasanya sangat enak. Tapi ... kau tahu persis aku bukan pecinta kudapan manis."

"Lalu kenapa kau memfitnah cucuku, Light?"

"Aku tidak memfitnahnya! Aku bersumpah! Dia mengelap tangannya yang bekas krim kue ke celanaku!"

Babby Shit(TER) And LawLIE  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang