Kasus Serangan Jantung

54 5 2
                                    

"L!"

L kecil menoleh ke arah Watari. Mengalihkan perhatiannya dari kejahilan di siang bolong. Menjadikan wajah Babby Sitter-nya yang sedang tidur pulas sebagai papan SOS.

Agak sedikit panik, L membuang spidol permanen ke kolong sofa. Dia melompat dari atas sofa, berjalan bungkuk memeluk kakeknya.

"Watari! Kenapa lama sekali?! Tahukah kau, Kira-kun tidak menjagaku dengan benar? Lihat! Dia malah enak-enakkan tidur! Mana ngorok pula! Bagaimana kalau ada maling? Sniper yang menembakku sampai mati?"

Watari mendesis mendengar pengakuan cucunya. Dia ada keperluan mendesak karena dipanggil ke kantor polisi Kanto. Untuk menerima sebuah kasus atas nama Detektif L, cucunya. Baru ditinggal beberapa jam, orang yang dititipi untuk menjaga cucunya sudah melalaikan tugas. Light Yagami sangat tidak bertanggung jawab.

"LIGHT YAGAMI!"

"OTOU-SAN! JANGAN SURUH AKU MAKAN ASINAN APEL BUATAN SAYU-- Eh? Watari-san? Sudah pulang?" Light berdiri tegak, merapikan pakaian yang lecek, menghapus iler di sudut bibir. Dia tersenyum manis.

Watari bertelak pinggang memelototi Light. "Apa yang kau lakukan?"

"Apa? Aku menjaga L?" Light masih tersenyum, meski bibirnya berkedut. Dia merasa waswas.

"Yang kulihat tadi kau sedang tidur sambil ngorok! Sebagai Babby Sitter, aku sudah menggajimu untuk menjaga keselamatan cucuku, Light! Aku sangat tidak menyangka tanggung jawabmu hanyalah kepalsuan!"

"A-ku bertanggung jawab pada pekerjaanku, kok, Watari-san!"

"Mana buktinya! Kalau kau begini terus, aku akan memotong ga--"

"Ah! Sumimasen, Watari-san! Tolong jangan potong gajiku!" Light langsung memeluk erat kedua kaki Watari sambil menangis.

L yang ada di samping Watari memutar mata muak mendengar sandiwara Light. "Watari, ada hal yang lebih penting daripada Kira-kun. Nah, mana kasusnya?" todong L.

Watari menempeleng jidat Light, melepaskan paksa pelukan Light pada kakiya. Dia mengambil tas kerja hitam, membuka dan menarik keluar map cokelat tebal berisi kasus.

L menerima dengan senyum puas. Dia membawa ke ruang kerjanya. "Datanglah ke ruanganku bersama Kira-kun, Watari. Jangan lupa suruh dia membersihkan wajahnya."

"Wakarimashita, L." Watari membungkuk hormat.

"Apa maksudnya itu?" pikir Light bingung sembari meraba wajahnya. Dia memilih pergi ke kamar mandi. Penasaran mengapa L menuruhnya membersihkan wajah.

"BOCAH TERKUTUK SIALAN! APA YANG KAU LAKUKAN PADA WAJAHKU?! INI TIDAK BISA--"

Baru saja memunculkan kepala di celah pintu kamar mandi, Light disodorkan sebotol cairan oleh Watari.

"Apa ini?"

"Pembersih tinta permanen. Cepat pakai dan bersihkan wajahmu! Aku tidak ingin cucuku menunggu lama!"

"Cucumu itu sungguh membuatku ingin menjadi kriminal, Watari-san! Bisakah kau bilang padanya untuk tidak menjahiliku--"

"Tidak selama kau tidak becus menjalankan tugasmu!"

Light mendengkus kala Watari berbalik badan memunggunginya. Dia menutup pintu kamar mandi lagi. Membersihkan wajah di wastafel dengan cairan tersebut.

Setelah cukup lama, Light dan Watari sampai di ruang kerja L. Mereka melihat Detektif tersebut sedang duduk jongkok di kursi pegas di depan komputer. Berpuluh-puluh lembar kertas bertebaran memenuhi meja.

Babby Shit(TER) And LawLIE  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang