Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Keesokan harinya.
Begitu Jennie mengingat kalimat Lisa, luka di sudut bibirnya hingga tangis perpisahan mereka, Jennie menangis seperti kehilangan sesuatu, ia merasa ada belati yang sengaja ditancapkan pada hatinya, begitu sedih, begitu pilu.
Pelukan hangat, sentuhan lembut, kalimat penyesalan serta janji yang sudah tiada lagi artinya sekarang. Ia hanya bisa mendoakan Lisa agar selalu dalam keadaan yang sebaik-baiknya.
Kedatangan Ji Eun yang tak terduga justru membuat Jennie semakin menangis, karena Ji Eun tetap mengunjungi Jennie sebagaimana rasa tanggung jawabnya sebagai calon ibu mertua.
"Mama janji, mama tetap akan memperlakukan Jennie seperti putri mama sendiri. Maafkan perilaku Lisa yang sudah membuatmu seperti ini nak. Sekarang, Lisa sudah tidak lagi tinggal di sini, Lisa akan memperbaiki dirinya meskipun mama merasa selama ini dia selalu menjadi anak yang baik, anak manis yang tulus dan hangat, tidak pernah sekali pun dia membantah ucapan mama apalagi papanya. Mama benar-benar tidak percaya sebelumnya jika bukan Lisa sendiri yang mengatakannya"
"Maafkan Jennie juga ma.. Maaf, karena Jennie, mama dan Lisa harus berjarak sekarang. Maafkan Jennie, ma"
"Tidak nak, ini semua bukan salahmu"
"Tapi ini semua terjadi karena Jennie"
"Jennie tenang saja hm? Mama tidak akan membiarkan Jennie sendirian. Jadilah anak mama agar mama tidak terlalu merasa kehilangan Lisa"
"Maafkan Jennie ma" keduanya berpelukan, lalu Ji Eun mendapatkan telepon dari anaknya.
"Jennie, Lisa telpon nak, Lisa menghubungi mama" betapa bahagianya raut Ji Eun begitu mengetahui bahwa Lisa menghubunginya.
Jennie mengusap air matanya dan membiarkan Ji Eun mendapatkan waktu untuk berbicara dengan Lisa.
📲
"Sayang? Sudah sampai nak? Kenapa baru mengabari mama? Mama khawatir"
"Mama, sudah ma. Lisa sudah dijemput oleh supir yang dipekerjakan papa di sini"
"Syukurlah.. Bagaimana hm? Kau baik-baik saja 'kan?"
"Lisa baik, ma. Mama juga baik-baik hm? Lisa janji Lisa akan cepat kembali"
"Tidak ada seorang ibu yang akan baik-baik saja saat dipisahkan dengan anaknya"
"Hm, Lisa mengerti. Sebenarnya sulit bagi Lisa untuk menjalani ini, ma. Tapi Lisa harus kuat untuk mama, papa, dan Jennie"
Ji Eun menangis, namun ia menahannya dan segera kembali berbicara.
"Sayang, mama sedang bersama Jennie sekarang. Ada yang ingin kau sampaikan?"