Bab 17

468 72 13
                                    

Cast : Sakura.H || Akatsuki || Team7

Genre : Ninja, Romance


────── 🌺 ──────





Seusai yang Jiraiya bilang. Ia dan Tsunade duduk di kedai sake, sambil minum sake, mereka membicarakan murid kedua Tsunade.

Jiraiya menatap wajah Tsunade yang datar dan mata itu bengong.

" Tsunade "

Seakan tersadar dari pikirannya melambung jauh. Tsunade menatap Jiraiya yang memandangi dia dengan wajah serius, tidak ada wajah iseng, mesum, atau comedy di sana.

Jiraiya berada dalam mode serius sekarang.

" Aku sudah dengar penculikan Sakura dari Kakashi. Team Ebisu melihat Sakura bergabung dengan Akatsuki, melihat dia memakai jubah Akatsuki dan berada di antara anggota Akatsuki.. "

" Sakura tidak mungkin menghianati Konoha, Jiraiya! Aku percaya padanya!" Seru Tsunade. Ia melototkan mata ke Jiraiya.

Jiraiya tidak kaget atau takut. Dia tahu jawaban apa yang Tsunade bakal jawab. Sikut tumpu di atas meja, tangan Tsunade menarik kedua poni dia kebelakang. Memejamkan mata erat-erat. Jiraiya tidak bicara lagi.

Mereka diam seperti itu.

" Jiraiya. Kau percaya Sakura.."

Tsunade tidak bisa melanjutkan lagi. Dia mengkatubkan bibirnya.

" Aku tidak tahu. Jika aku melihat langsung maka aku baru memutuskan." Jawab Jiraiya. Dia meminum minuman itu.

" Tapi secara gambaran. Sakura bisa berhianat, jika dia memiliki alasan." Jiraiya buru-buru menambahkan melihat Tsunade hampir berdiri dari kursi dia.

" Contohkan saja seperti Itachi Uchiha."

" Dia berhianat dan membantai Klannya. Dia pasti memiliki alasan terkuat." Ucap Jiraiya lagi.

" Alasan Sakura..."

Tsunade dan Jiraiya sudah tahu alasan Haruno Sakura mau masuk kedalam kelompok Akatsuki karena apa.

.

.

.

.

.


Hidan berlari dari lorong lain ke lorong lain markas Akatsuki yang minim cahaya.

Kakuzu yang berada di belakang Hidan hanya berjalan dalam diam.

Hidan terus berteriak-teriak memanggil. "Pingky..!" Sambil menyusuri markas lain Akatsuki.

" Pingky..! "

" Pingky Jalang..! " Akhirnya teriakan terakhir Hidan keluar.

Shanaroooo!

Dari arah tak terduga. Kakuzu tahu hawa tidak enak, menundukan badan, Sakura terbang melewati Kakuzu, dari arah belakang Hidan. Menendang kuat Senior Akatsuki itu sampai menghancurkan dinding markas.

Hidan memuntahkan darah di antara reruntuhan batu.

Kakuzu menatap biasa.

Sakura, muka menyeramkan dan gigi menggelutuk.

Di belakang Sakura Sasori, Deidara, Tobi, Zetsu menyaksikan sambil memegang dango.

" Bisa tidak - tidak usah manggil dengan nama itu! KAU TAMBAHKAN PULA NAMA JALANG, PRIA ALIRAN SESAT! " Keluar sudah kata kasar Sakura Haruno.

𝐌𝐲 𝐥𝐢𝐟𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐚𝐤𝐚𝐭𝐬𝐮𝐤𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang