Bab 21

487 72 14
                                    

Cast : Sakura.H || Akatsuki || Team7

Genre : Ninja, Romance

──────  🌸   ──────

Itachi terganggu akan satu hal.

Sasuke maju. Burung gagak bertebangan. Itachi menahan lengan Sasuke.

Kakak-beradik saling menghunus lewat tatapan Sharing-an mereka.

....

Sakura tersentak. Dia menengok ke belakang badan pain, ia di gendong bridal style oleh ketua Akatsuki.

Kecepatan mereka termasuk cukup cepat. Sakura seperti merasa suatu firasat, tapi firasat apa, apa dia mencemaskan Itachi dan Kisame?

Pain melirik kecil ke sakura, lalu fokus ke depan lagi.

Mereka berhenti di tempat asing. Sakura di turunkan dengan pelan, dengan gerakan canggung, Sakura melirik Pain pasang muka datar. Di tatap balik malah Sakura yang tersentak kaget dan buru buru liat lain.

Baru Sakura sadar, dia berada di tempat bangunan hancur, awan mendung tapi tidak hujan tapi juga tidak panas.

" Ketua. Ini, di mana? " Tanya Sakura akhirnya. Pain tidak menjawab, dia berjalan duluan. Melihat ketuanya berjalan dulu tanpa menjawab, Sakura terpaksa ikut, bisa gawat dia terjebak di tempat asing ini.

Mereka berjalan di jalanan tua tapi masih layak di huni. Masih ada juga warga di sana. Mereka menjual makanan, barang, sama seperti desa-desa lain.

 Mereka menjual makanan, barang, sama seperti desa-desa lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia benar - benar tidak tahu ini desa apa. Sakura memikirkan nama desa yang di hapalnya di buku perpustakaan konoha. Desa yang menjadi sasaran perang, memakan banyak korban, desa yang keberadaannya di lupakan..

!?

Pain yang dari tadi memerhatikan melihat ekspresi Sakura, Pain berbicara.

" Desa Amegakure "

Sakura menengok Pain yang menatap dia datar. Lalu ketua Akatsuki ini berjalan melihat ke depan lagi.

Sakura melihat desa bernama Amegakure. Desa yang di kenal sebagai desa hujan juga. Tapi hari ini tidak hujan, Sakura menggadah menatap langit mendung.

" Sesuatu menghalangi hujan. Hujan akan turun jika waktunya tiba." Ucap Pain lagi.

" Jika waktunya tiba, itu kapan?" Sakura menatap Pain.

" Kau lihat sendiri." Tiga kata dari Pain menutup pembicaraan. Sepanjang jalan hanya di isi keheningan. Sampai tiba di bangunan lebih besar, kosong, seram?

Sakura agak bergidik melihat bangunan - bangunan itu. Dia bukan bergidik karna takut, tapi dia seperti merasa ada sesuatu di bangunan - bangunan kosong itu.

Pain masuk maka Sakura juga masuk.

Lantai bejek dan lembab di sepanjang lorong salah satu bangunan mereka masuk.

𝐌𝐲 𝐥𝐢𝐟𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐚𝐤𝐚𝐭𝐬𝐮𝐤𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang