Guy with glasses and camera | Episode 35

169 13 0
                                    

Atas permintaan pembaca setiaku aku up ya, aku sayang kalian😘 kalian permataku gess, lop-lop💋

"Kakak!" teriaknya memanggil Laiv yang sepertinya marah padanya.

"Aku bukan kakakmu!"

Bella cemberut, "hei, kau marah sekarang?"

Laiv menatap tidak suka, pada adiknya yang sekarang tengah memakai seragam yang sama sepertinya.

Fuck!

Adiknya ini berhasil membujuk Daddy-nya untuk bersekolah dengannya. Entah sihir apa yang adiknya itu gunakan, sehingga Daddy bahkan Mommy-nya mengijinkan Bocah Tengik ini untuk ke sekolah seperti dirinya.

Sekarang Laiv harus memperhatikan setiap tingkah lakunya di sekolah. Mungkin saja orang-orang suruhan Daddy-nya menyamar menjadi cleaning service atau apapun. Laiv percaya orang-orang disekitarnya pasti mata-mata dari Daddy-nya. Tapi tidak dipungkiri Laiv sedikit merasa lega, karena Daddy-nya tidak lepas tangan begitu saja akan keselamatan adiknya.

Laiv sesungguhnya sangat menghawatirkan keadaan Bella, karena sewaktu-waktu adiknya mungkin akan berada dalam bahaya. Shit! Selain mengkhawatirkan adiknya, ia pun sebenarnya kesal, karena kebebasannya jadi terenggut. Gara-gara Bocah Tengik ini, Laiv jadi ikut-ikutan diawasi.

"Sana pergi ke kelasmu!" perintah Laiv menghiraukan pertanyaan Bella tadi.

Laiv lalu melangkah menaiki setiap undakan tangga.

Sementara Bella yang sedang terdiam akhirnya ikut melangkah untuk memasuki area sekolah, sambil berdumel tidak jelas. Perlu diketahui Bella berada dikelas yang satu tingkat dibawah kakaknya. Yah kakaknya itu lebih tua satu tahun darinya, ah sebenarnya hampir dua tahun sih ...

Tidak-tidak memang lebih tua dua tahun darinya!

Bella jadi lupa perihal umurnya itu, lantaran dirinya itu terbiasa memberitahu orang-orang jika selisih umurnya dengan kakaknya hanya satu tahun. Alasannya karena Bella ingin semua orang tau jika dirinya sudah ada ketika orangtuanya menikah dulu.

Bella memang dulunya iri dengan Laiv yang bisa menghadiri pernikahan orangtuanya. Bella iri sekali ketika bingkai besar di rumahnya terdapat foto pernikahan orangtuanya beserta Laiv diantara mereka! Bella dulunya menangis, lantaran dirinya tidak disertakan di foto itu.

Kembali ke topik awal!

Laiv itu aneh! Katanya menghawatirkan Bella, ketika dia ingin berada satu kelas dengannya, Laiv langsung menolaknya mentah-mentah. Laiv berkata harga dirinya tercoreng jika sekelas dengan bocah cilik sepertinya, makanya Bella hanya mampu membujuk Daddy-nya agar berada satu tingkat dibawah kakaknya.

Seharusnya Bella masih berada di Scuola Primaria aka Sekolah dasar. Tapi Bella ingin satu sekolah bersama kakaknya itu. Akhirnya Daddy-nya setuju untuk menyekolahkannya di sekolah yang sama dengan kakaknya yaitu di Sunrise Junior High School.

Bunyi Bel istirahat terdengar, Bella pun segera melangkah keluar dari dalam kelas. Ia mengabaikan bisik-bisik temannya yang entah membicarakan apa.

"Tampan sekali,"

"Wish i could date him."

"Lambat." ejek kakaknya yang entah sejak kapan menunggunya diluar kelasnya.

Bella berjalan menatap kakaknya penuh telisik. Laiv menjitak kepala adiknya. "Kenapa menatapku?"

"Hanya heran."

"Heran kenapa?"

"Padahal kau jelek, kenapa para gadis-gadis itu memuji-mujimu?" herannya.

"Kemari kau, biar kubanting dan kupatahkan lehermu!" Laiv mengapit leher adiknya diantara lengannya.

CHEATING WITH YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang